Rabu, 30 April 2014

F35 JELEK KATA RUSIA

f35

Satu keunggulan penting pesawat “generasi kelima” F-35 AS adalah kemampuannya menghindar dari deteksi radar lawan (siluman). Namun bagi sebagian besar radar Rusia dan Cina, ternyata kemampuan tersebut tidak lagi dimiliki F-35.
“F-35 Joint Strike Fighter …, pada kenyataannya, tidak tersembunyi di mata sebagian besar radar Rusia dan Cina,” demikian disebutkan Aviation Week, baru-baru ini.
Disebutkan, jet yang diharapkan Pentagon dapat beroperasi secara diam-diam, itu “memiliki banyak kekurangan. Laporan itu menyebutkan jet bahkan tidak efektif dalam “mengacak radar musuh”, seraya menambahkan Departemen Pertahanan AS menghabiskan “ratusan miliar dolar” untuk “jet tempur yang akan membutuhkan bantuan pesawat pengacak khusus.”
Dikatakan F-35 bahkan “rentan terhadap deteksi oleh radar yang beroperasi di band spektrum VHF.”
Laporan itu mengatakan angkatan bersenjata Rusia telah dipersenjatai dengan “sistem radar yang sangat anti-siluman” – diresmikan di sebuah pertunjukan udara di dekat Moskow Agustus lalu mampu melacak target kecil setelah radar VHF mampu mendeteksi mereka.
F-35 belum dilengkapi dengan “pengacak onboard,” demikian disebutkan laporan itu.
Spekulasi tentang kemampuan pesawat-pesawat F-35 itu mengemuka di saat Presiden AS Barack Obama tampaknya sedang berencana mengubah krisis yang sedang berlangsung di Ukraina ke dalam perang dengan Rusia.
Ketegangan antara Moskow dan Barat meningkat setelah Crimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia setelah referendum pada 16 Maret, di mana hampir 97 persen peserta memilih bergabung kembali dengan Rusia. Moskow pun menerima permintaan Crimea itu.(ca/iribindonesia)

Selasa, 29 April 2014

PROYEK SISTEM PAYUNG UDARA INDONESIA

Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak dari dalam dan luar negeri.baik kerja sama  dalambentuk teknologin roket  , dan juga teknologi radar.


kerjasama teknologi roket

pt.dahana,lapan,pindad,tni/kemenham menghasilkan,roket rx 220.,450,550,1220 dan pengembangan nya banyak menghasilkan roket lain seperti rx 420 dan roket lapan rx 300 serta rx 320 untuk roket pertahanan anti rudal
Seperti diketahui roket RX-420/rx 320, ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendalinya.
 Lapan bekerjasama dengan National Space Agency of Ukraine (NSAU) dalam pengembangan nosel termasuk di dalamnya kesepakatan untuk proses alih teknologi,sementara dengan PT.DI sepakat mengembangkan roket jangkauan jarak menengah 100-150km



kerjasama dan teknologi radar indonesia

 kerja sama terjalin antara berbagai pihak,sebut saja TNI/KEMENHAM,ppet lipi,asosiasi radar indonesia dan Sekolah Teknik Elektro dan Inforatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) dan International Research Centre for Telecommunication and Radar Belanda. yang menghasilkan:
Radar  INDRA (Indonesian Radar). INDRA sendiri adalah Radar pertama kali yang diproduksi oleh Indonesia. 
Radar buatan Indonesia ini mempunya keunikan dari beberapa radar yang sudah ada. Dengan menggunakan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (FM-CW), konsumsi daya dan ukuran radar menjadi lebih kecil dari ukuran radar pada umumnya tanpa mengurangi keunggulan yang mengikuti perkembangan jaman.
Frekuensi kerja ISRA/pengembangan dari INDRA adalah pada pita X-Band (9,4 GHz) menggunakan dua antena pemancar dan penerima yang bekerja bersamaan dan berbentuk modular serta mempunyai daya pancar maksimum 2 Watt dengan penguatan antena 30 dB.
Keunggulan lain ISRA adalah kategorinya yang termasuk "quite radar" (Low Probability of Intercept/ LPI) yang tidak mengganggu sistem radar lain di sekitarnya dan tidak terdeteksi "scanner" radar militer.
Radar ini juga memiliki sistem "target tracking" sesuai ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) yang ditetapkan Organisasi Maritim Internasional (IMO) serta terintegrasi dalam jaringan radar untuk memperluas daerah liputan

kerjasama dengan negara lain

tahun lalu india dan thales pernah menawarkan pembuatan bersama radar pantai dan radar udara
dan baru2 ini indonesia dgn belarusia tlah menandatangani perjanjian pembuatan remot kontrol weapons dan penelitian teknologi bersama,cina dengan tot rudal/roket , seperti kita ketahui indonesia melalui PT.len dan pindad berusaha mendapatkan tekhnologi yg dapat memandu rudal untuk mengejar target yg sudah terkunci di permukaan laut maupun diudara,untuk itu sudah setahun lebih insinyur kita di kirim belajar ke  cina agar mendapatkan teknologi guide rudal.


Pengembangan Lapan

tujuannya:
Membangun kemandirian nasional dalam teknologi Roket 
Membangun kemandirian nasional dalam teknologi Satelit

dibuat suatu bidang kendali dan telemetri yang tujuannya:
-Bidang Kendali menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan bidang kendali;
b. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang teknologi kendali yang meliputi pandu dan control roket, serta teknologi sistem telemetri nya;
c. pelaksanaan perancangan, perakitan dan pengujian di bidang teknologi kendali yang meliputi pandu dan kontrol roket, serta teknologi sistem telemetri nya;
d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program.

-Bidang Kendali terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang elektronik, struktur mekanika, pandu, kontrol, mesin, fisika instrumentasi, aerodinamika, aeroelastic, matematika, teknologi informasi, komunikasi, komputer, composite dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional dan perekayasa yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a.  Kelompok Peneliti dan Perekayasa Mekanika dan Dinamika Terbang.
b.  Kelompok Peneliti dan Perekayasa Sistem Pandu dan Kontrol (Guidance and Control).
c.  Kelompok Peneliti dan Perekayasa Telemetri, Tracking dan Telekomando.
d. Kelompok Peneliti dan Perekayasa Elektronika dan Instrumentasi Payload.(daya ledak)
e. Kelompok Peneliti dan Perekayasa Wahana Kendali.(mobile roket)
f.  Laboratorium Simulasi Terbang, Sistem Kontrol dan Navigasi, Instrumentasi dan Komputer, serta TT&C (Telemetri, Tracking and Command).
 
Kelompok Peneliti dan Perekayasa Mekanika dan Dinamika Terbang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan gerak dan dinamika roket balistik, kendali, RPS (roket peluncur satelit), dan HSFTB / High Speed Flying Test Bed (wahana terbang berkecepatan tinggi).
Kelompok Peneliti dan Perekayasa Mekanika dan Dinamika Terbang melakukan :
a. Penyiapan rencana kegiatan penelitian mekanika dan dinamika terbang;
b. pelaksanaan perancangan, simulasi dan analisis dinamika terbang roket, RPS dan HSFTB;
c. Melakukan perancangan dan analisa prestasi terbang roket, RPS dan HSFTB
d. Pelaksanaan simulasi analisis dan evaluasi karakteristik aerodinamik wahana dirgantara;
e. Pelaksanaan pengkajian nilai konfigurasi aerodinamik wahana dirgantara;
f. Pelaksanaan uji karakteristik aerodinamik roket dengan menggunakan terowongan angin;
g. Melakukan perancangan dan simulasi kendali roket, RPS dan HSFTB
h. Melaksanakan pengujian payload penginderaan dinamik;
i. Melakukan analisis hasil uji darat dan terbang dari payload penginderaan dinamik;
j. Melakukan pengujian Software dan Hardware In The Loop Simulation dari wahana terbang roket, RPS dan HSFTB
k. Pelaksanaan pengujian dengan menggunakan laboratorium simulasi dinamik,instrumentasi kendali dan penginderaan dinamik;
l. evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Kelompok Peneliti dan Perekayasa Mekanika dan Dinamika Terbang.
 
Kelompok Peneliti dan Perekayasa Pandu dan Kontrol (Guidance and Control) mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan sistem pandu dan Kontrol roket dan HSFTB.
Kelompok Peneliti dan Perekayasa Pandu dan Kontrol (Guidance and Control) melakukan :
a. Penyiapan rencana kegiatan kelompok peneliti dan perekayasa pandu dan kontrol;
b. pelaksanaan perancangan dan pengembangan simulasi dan analisis strategi kendali;
c. pelaksanaan pembuatan dan pengujian model prototip strategi kendali;
d. pelaksanaan simulasi dan pengujian on board computer kendali roket dan HSFTB (High Speed Flying Test Bed) pada wahana uji HWIL (Hard Ware In the Loop);
e. pelaksanaan pengujian di laboratorium simulasi dinamik, penginderaan dinamik dan instrumentasi kendali
f. Pelaksanaan pengujian lapangan secara langsung seluruh hasil sistem pandu dan kontrol untuk diterapkan pada roket maupun HSFTB;
g. evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Kelompok Peneliti dan Perekayasa Pandu dan Kontrol (Guidance and Control). Kelompok Peneliti dan Perekayasa Telemetri, Tracking dan Telekomando Kelompok Peneliti dan Perekayasa Telemetri, Tracking dan Telekomando mempunyai tugas melakukan penellitian dan perekayasaan terhadap sistem telemetri, tracking dan telekomando.
 
Kelompok Peneliti dan Perekayasa Telemetri, Tracking dan Telekomando melakukan :
a. Penyiapan rencana kegiatan kelompok peneliti dan perekayasa telemetri, tracking dan telekomando;
b. Pelaksanaan perancangan dan pengembangan sistem telemetri dan tracking;
c. Pelaksanaan perancangan dan pengembangan sistem telekomando yang mengarah pada flight termination system (sistem penghancuran jarak jauh);
d. Pelaksanaan pengujian skala laboratorium untuk sistem telemetri, tracking dan telekomando;
e.  Pelaksanaan pengujian jarak jauh (minimal 40 km) untuk sistem telemetri, tracking dan telekomando sebelum peluncuran yang sesungguhnya;
f. Pelaksanaan pengujian dan penerapannya secara langsung sistem telemetri, tracking dan telekomando pada flight test roket;
g. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Kelompok Peneliti dan Perekayasa Telemetri, Tracking dan Telekomando.

tujuannya yang diharapkan tdk lama lagi rencana pembuatan sistem pertahanan udara indonesia tercapai
semoga cita cita bangsa indonesia untuk menjadi bangsa maju di bidang teknologi roket/rudal berpandu tercapai
sesuai motto" segala sesuatu tidak akan bisa diketahui akan berhasil atau tidak ,jika kita tidak pernah berani untuk mencobanya karena kegagalan adalah awal keberhasilan"

Sabtu, 26 April 2014

review hubungan rusia dan amerika degan indonesia

review hubungan indonesia,rusia,amerika
Pada tahun-tahun awal itu, personil angkatan laut dan udara Indonesia dikirim untuk belajar ke Uni Soviet. Namun demikian, hubungan ini memburuk pada pertengahan 1960-an karena alasan politik akibat dari rebutan pengaruh antara rusia dan amerika
Kedua pihak berusaha untuk melanjutkan hubungan pada awal 1990-an, tetapi sejumlah faktor membuat mereka tidak dapat membangun kembali hubungan yang dekat hingga tahun 2000-an.
Sebagai contoh, telah dilakukan beberapa kali pembicaraan mengenai pengiriman pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-30 ke Indonesia sejak 1997, tetapi unit-unit contoh pertama tipe ini baru berhasil dikirimkan tahun 2003 pada masa megawati berkuasa.
Berlanjut kembalinya hubungan militer Rusia-Indonesia sangat dipengaruhi oleh perpecahan antara Indonesia dan Amerika pada akhir 1997 ,dimana soeharto dianggap berbahaya oleh amerika serikat, sehingga soeharto beralih kerusia dengan rencana pembelian sukhoy su 27 sejumlah 12 unit.
standar ganda amerika
Washington memberlakukan embargo yang berlarut-larut terhadap penjualan senjata ke Jakarta, dengan menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Timor Timur.
Larangan penuh penjualan senjata, termasuk suku cadang, berlangsung sejak 1999 hingga 2005.-2006
AS kini telah memperbaiki hubungan dengan Indonesia, tetapi Jakarta sudah belajar untuk tidak menaruh semua telurnya dalam satu keranjang saja. Indonesia mendiversifikasi impor senjatanya, membeli baik dari AS maupun Rusia agar tidak jatuh ke lubang yang sama.
Pada 2011, AS setuju mengirimkan 24 jet tempur bekas Lockheed Martin F-16 C/D Block 25 ke Indonesia, secara gratis.(biaya kirim dan upgrade ditanggung pembeli)
Pada akhir 2012, kedua negara membuka pembicaraan mengenai pengiriman helikopter utilitas Sikorsky UH-60 Black Hawk dan helikopter serbu Boeing AH-64D Apache.
Pendekatan pragmatik ini memungkinkan Jakarta untuk melindungi impornya, sambil menjaga kenetralanannya dalam urusan militer kawasan regional.
.Amerika Serikat menjual alutsista dengan perjanjian yang kasat mata. Contohnya, Indonesia tidak boleh menggunakan alutsista dari Amerika Serikat untuk misi yang melanggar hak asasi manusia, TNI tak boleh menggunakan alutsista yang dijual Amerika Serikat untuk menyakiti atau menyerang warga negara Indonesia sendiri. “Termasuk tak boleh dijual ke negara lain tanpa izin dari Amerika Serikat,”
Ketentuan lainnya yang dianggap merugikan, Indonesia dilarang menggunakan alutsista produksi Amerika Serikat untuk menyerang negara-negara sekutunya seperti Australia dan Singapura. Jika pemerintah dan militer Indonesia melanggar, maka embargo suku cadang dan persediaan senjata akan dilakukan Amerika Serikat.
Indonesia pernah merasakan pahitnya embargo suku cadang dan stok senjata pesawat tempur F-16 pada berapa tahun lalu. Walhasil pesawat tersebut tak mampu terbang menjaga kedaulatan Tanah Air,karena banyak suku cadang yang mengalami kanibalisasi
Kerugian lain, jika Indonesia membeli helikopter tersebut dalam kondisi bekas. Sebab sekali pun helikoper bekas tersebut sudah diperbaiki dan dimodifikasi, tetap saja jam terbangnya tak bisa lama. “Jadi pemerintah harus cermat memikirkan .”karena butuh dana lebih banyak untuk upgrade dan perawatan barang bekas
Penjualan senjata Rusia ke Indonesia
Rusia sudah mengirimkan 16 pesawat tempur Sukhoi su27 / su30 dan delapan mesin cadangan nya ke Indonesia lengkapdengan persenjataan sampai saat ini.
Moskow juga telah menjual kepada Jakarta helikopter Mil Mi-35 dan Mi-17, kendaraan tempur infantri BMP-3F, pengangkut personil berlapis baja BTR-80A, dan senapan serbu AK-102,rudal yakhont,dan sistem radar berpandu satelit,serta sistem anti serangan udara.tipe jarak pendek dan menengah,hal ini di perkuat dengan pernyataan panglima moeldoko
Sebuah komisi antar pemerintah untuk kerja sama teknis militer dibentuk pada 2005; pada 2007, Moskow memberikan pinjaman sebesar $1 miliar kepada Jakarta guna membeli berbagai peranti keras militer Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia telah berkembang hingga ke luar perdagangan senjata.termasuk investasi tambang di kalimantan dan pusat peluncuran satelit di morotai
Pada 2011, angkatan laut Rusia dan Indonesia berlatih tindakan pencegahan bajak laut dalam latihan bersama mereka yang pertama sepanjang sejarah.Rusia dan Indonesia juga melanjutkan kerja sama multilateral dalam format ASEAN. Pada bulan Juli 2004, Rusia dan ASEAN menandatangani sebuah deklarasi tentang tindakan pencegahan bersama melawan terorisme.
Pertemuan Menteri-Menteri Pertahanan ASEAN Plus Latihan Kontraterorisme dilakukan di Indonesia pada tanggal 9-13 September.
Potensi kerja sama
Dalam Indo Defence Expo & Forum yang diadakan di Indonesia pada 2012, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta agar Rusia melibatkan diri secara langsung dalam mengembangkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Permohonan ini membuka lebih banyak kesempatan untuk bekerja sama. Moskow pun sudah menawari Jakarta bantuan untuk mengembangkan pertahanan udaranya.
Sekarang ini, pasukan pertahanan udara Indonesia “hanya” memiliki sistem misil surface-to-air (SAM) jarak dekat dan menengah buatan rusia.
Viktor K, wakil kepala eksportir senjata milik pemerintah Rusia, Rosoboronexport, berkata Moskow dapat menjual sistem SAM secara satuan kepada Jakarta maupun membantunya membangun jaringan pertahanan udara yang canggih sehingga dapat memantau wilayah udara indonesia dengan baik.

Kamis, 24 April 2014

MIG 31 DAN MIG 25

MiG-31, Pesawat Tempur yang Mendahului Zamannya


Perbatasan udara Rusia dijaga oleh MiG-31, pesawat canggih yang dapat mencegat target apapun dalam berbagai kecepatan, mulai dari rudal jelajah tersembunyi hingga satelit, baik siang maupun malam, dalam cuaca hujan ataupun cerah. Ahli militer mengatakan sistem pesawat ini unik dan tidak akan ada pesawat yang sebanding dengan karakteristik MiG-31 Rusia dalam sepuluh sampai 15 tahun ke depan.

MiG-31, Pesawat Tempur yang Mendahului Zamannya
Pesawat tempur-pencegat supersonik MiG-31—yang disebut Foxhound oleh NATO—adalah pesawat tempur Soviet pertama generasi keempat. Pada akhir 1960-an, Rusia memiliki alasan internal dan eksternal untuk membuat pesawat ini. Ketika itu, Amerika Serikat menggunakan rudal jelajah strategis dan pesawat pembom FB-111. Pesawat tersebut dapat terbang melintasi Kutub Utara dan mencapai perbatasan Rusia pada ketinggian rendah, mengikuti relief dan menghindari pengawasan satelit Rusia. Selain itu, Rusia kekurangan penghalang radar (radar barrier) untuk wilayah sebelah utara.
ntuk mengatasi kekurangan tersebut dan mendeteksi “tamu” tak diundang, Rusia memutuskan untuk meluncurkan pesawat MiG yang dapat memantau ruang udara di garis depan dan rentang ketinggian tertentu. Pesawat tersebut dibuat oleh Artem Mikoyan Experimental Design Office, yang sekarang menjadi Perusahaan Pesawat Rusia MiG. Setelah MiG beroperasi, pesawat pengintai Amerika mulai lebih jarang berkeliaran di perbatasan Rusia.
Pengalaman “Arktik” MiG-31 dapat sangat berguna bagi formasi utara Tentara Rusia untuk melindungi kepentingan Rusia di kawasan Arktik.

Karakteristik taktis dan teknis MiG-31

  • Berat lepas landas maksimum: 46,2 ton
  • Kecepatan terbang maksimum: 3.000 km/jam (ketinggian tinggi), 1.500 km/jam (ketinggian rendah)
  • Batas ketinggian: 20,6 km
  • Muatan tempur maksimum: 9 ton
Pesawat ini mampu mencegat dan menghancurkan segala sasaran, mulai dari satelit terbang rendah hingga rudal jelajah. Sekelompok pesawat pencegat MiG-31 dapat menguasai sebagian besar ruang udara dengan mengarahkan pesawat tempur kepada sasaran serta misil antipesawat berbasis darat.
MiG-31 dijuluki “radar terbang” oleh para pilot karena kemampuan avionikanya yang unik. Pesawat ini memiliki sistem kendali “barrier” di pangkalannya dan dilengkapi dengan antena dengan susunan berfase pertama (PPA) di dunia. PPA berbeda dari radar klasik karena bisa menggerakkan sorotan di antena tetap, menghasilkan sejumlah sinar yang diperlukan, serta melacak berbagai sasaran sekaligus.
Dalam sistem “Barrier-M” yang telah di-upgrade, yang mulai digunakan militer pada 2008, rentang deteksi maksimum sasaran udara telah ditingkatkan menjadi 320 km.
“Barrier” ini dapat mendeteksi 24 obyek pada jarak 200 kilometer. Komputer dalam pesawat MiG-31 dapat memilih empat sasaran paling berbahaya dan mengarahkan misil udara jarak jauh langsung pada sasaran tersebut. Jumlah maksimum target yang dapat diserang sekaligus adalah delapan. Empat sasaran lain dihancurkan dengan misil jarak sedang atau misil jarak dekat. Pesawat juga dapat mengirim koordinat sasaran ke pesawat tempur dan misil antipesawat di darat.
Para ahli mengatakan tidak akan ada sistem aviasi yang mirip dengan MiG-31 dalam sepuluh hingga 15 tahun ke depan. Semua pesawat tempur modern, kecuali untuk pesawat tempur generasi kelima, tidak sepenuhnya supersonik. Berbagai batasan dalam rancangan kerangka pesawat umumnya membuat waktu terbang supersoniknya terbatas hanya 5-15 menit. Sementara, durasi penerbangan supersonik MiG-31 hanya terbatas oleh pasokan bahan bakar. MiG-31 juga mampu menembus hambatan suara pada penerbangan datar dan naik, sementara mayoritas pesawat supersonik melewati kecepatan M=1 dengan sedikit menukik.
MiG-31M, Modifikasi MiG-31
MiG-31 mulai diproduksi pada 1981 di fasilitas Sokol di Gorky (sekarang Nizhny Novgorod). Pada akhir 1994, lebih dari 500 mesin jenis ini dibuat, namun kemudian diproduksi secara terbatas. Saat ini terdapat sekitar seratus pesawat MiG-31 yang beroperasi.
Modernisasi besar-besaran terhadap MiG-31 pada 1984 menghasilkan MiG-31M. Pesawat modifikasi ini dianggap sebagai temuan penerbangan militer terbaik Uni Soviet dan beberapa informasi tentang pesawat ini masih dirahasiakan sampai sekarang.
MiG-31M pada kecepatan maksimum dapat melampaui kecepatan pesawat serupa lain di dunia, dengan selisih setidaknya 500 kilometer/jam. Pada Agustus 1995, pesawat ini tampil dalam MAKS-95 Air Show di Zhukovsky dan menjadi sensasional. Tetapi, MiG-31M tidak sempat diproduksi massal

Seputar MiG-25


MiG-25 adalah pesawat tempur-pencegat yang pertama kali mengudara 50 tahun lalu dan telah lama menjadi ‘penentu tren’ dalam penerbangan. RBTH akan memaparkan fakta-fakta paling menarik tentang MiG-25, pesawat yang telah digunakan oleh Angkatan Udara di lebih dari sepuluh negara di dunia, tetapi belum pernah berhadapan langsung dengan musuh utamanya dalam pertempuran.
Fakta-fakta Menarik Seputar MiG-25

Didesain untuk bertempur dengan Valkyrie
MiG-25, yang disebut Foxbat oleh NATO, dibuat untuk menghadapi ancaman pesawat pengebom supersonik Amerika B-58 dan pesawat lain hasil modifikasi B-58 yang mampu menembus pertahanan anti-aircraft dan melancarkan serangan nuklir.
Pesawat tempur-pencegat yang dimiliki oleh Uni Soviet pada saat itu tidak mampu melawan pesawat musuh secara efektif dalam hal kecepatan dan karakteristik kinerja ketinggiannya. Pesawat tempur MiG-21 dan Su-15 yang saat itu beroperasi sama sekali tidak sebanding dengan pesawat pembom strategis Valkyrie XB-70 ataupun pesawat pengintai SR-71 Lockheed berkecepatan tinggi yang memiliki kecepatan meluncur Mach 2.8.
Para perancang MiG-25 sukses meningkatkan kecepatan pesawat hingga 3.000 kilometer per jam dan mencapai batas ketinggian 23.000 meter. Dengan spesifikasi tersebut, karakteristik MiG-25 sebanding dengan Valkyrie. Namun, MiG-25 dan Valkyrie tidak pernah berhadapan satu sama lain karena Valkyrie tidak diproduksi secara massal.
Pesawat pencegat dengan performa unggul
MiG-25 merupakan sebuah inovasi. Rancangan kerangka MiG-25 belum pernah dilihat sebelumnya dalam dunia pesawat tempur. Pesawat ini dilengkapi pipa udara (air intake) lateral berbentuk persegi dengan jalur sirkulasi (intake ramp) horizontal, ekor pesawat kembar dan sayap tipis berbentuk trapesium dengan aspek rasio rendah. Kedua mesin pesawat berada di samping bagian badan belakang. Struktur pesawat tersebut memungkinkan MiG-25 terbang dengan kecepatan sangat tinggih, bahkan memecahkan rekor pada saat itu, serta melakukan manuver canggih untuk pesawat sekelasnya.
Peralatan elektronik yang terdapat pada MiG-25 membuat pesawat ini menjadi pesawat pertama yang dapat diarahkan ke sebuah sasaran dalam mode semi-otomatis. Fitur ini sangat penting mengingat kemungkinan kecepatan mendekat yang bisa diantisipasi. Refleks manusia secara normal tidak akan mampu merespons dengan cukup cepat.
Bahan khusus tahan panas
Dalam kecepatan di atas Mach 2.5, struktur pesawat akan memanas secara signifikan hingga suhu mencapai 300-400°C. Akibatnya, tidak mungkin badan MiG-25 dibuat menggunakan bahan-bahan biasa. Salah satu pilihan bahan untuk badan pesawat ialah titanium, yang merupakan bahan yang digunakan oleh Amerika. Namun, para insinyur Rusia memilih menggunakan baja, yang akhirnya mencakup 80 persen berat total rancangan. Titanium dan campuran aluminium tahan panas digunakan untuk membuat bagian selain badan pesawat.
Pada struktur kerangka pesawat terdapat lima kilometer sambungan las dan 1.400.000 titik las. Hanya ada dua kebocoran bahan bakar
n pada lapis keras (hard standing) itu sendiri.
Masalah pelik bagi Amerika
Pengembangan MiG-25 dan program uji cobanya dilakukan secara sangat rahasia. Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada dunia pada 9 Juli 1967 dalam sebuah acara penerbangan untuk merayakan Hari Angkatan Udara di Domodedovo. Empat pesawat tempur terbang di atas penonton pada ketinggian rendah. Komentator mengumumkan bahwa inilah pesawat tempur baru yang mampu melesat dengan kecepatan 3.000 kilometer per jam.
Hal tersebut adalah berita besar bagi dunia Barat, dan tentu bukan berita bagus. Rapat luar biasa pun digelar oleh Kongres Amerika Serikat. Rapat tersebut mendukung dimulainya pengerjaan pesawat tempur-pencegat kelas baru F-14 dan F-15. Kedua pesawat ini membawa desain ekor kembar, seperti MiG-25, tetapi memiliki kelemahan dalam kecepatan dan ketinggian.
Pengkhianatan menjadi stimulus modifikasi
Pada September 1976, Letnan Dua Viktor Belenko menerbangkan sebuah MiG-25P dari pangkalan udara di Timur Jauh ke Jepang dan mendarat di Pulau Hokkaido, tempat ia meminta suaka politik. Pesawat itu dibongkar dan dianalisis oleh para ahli Amerika. Satu setengah bulan kemudian, pesawat tersebut dikembalikan dalam wujud terpisah-pisah setelah diminta oleh Kementerian Luar Negeri Soviet.
Pengkhianatan Belenko memberi masalah besar bagi Uni Soviet. Namun, kejadian itu membuka jalan untuk memperbaiki efektivitas tempur pesawat pencegat tersebut. Semua peralatan elektronik pada pesawat diganti karena kemungkinan rahasia pengoperasiannya telah dikenali musuh. Pesawat tempur tersebut lalu dilengkapi dengan sistem pencarian dan pelacakan sasaran yang lebih modern dan diberi nama MiG-25PD.
Ketinggian yang dapat dicapai tak terkalahkan
MiG-25 memegang 29 rekor dunia. Di antara rekor tersebut, terdapat satu yang unik dan belum terkalahkan bahkan hingga saat ini, yakni rekor ketinggian yang dapat dicapai untuk pesawat yang menggunakan mesin jet. Pada 21 Agustus 1977, pilot uji coba Fedotov naik hingga ketinggian 37.650 meter di atas Bumi.


Perimeter, Sistem Serangan Nuklir Otomatis Rusia

Rusia memiliki sistem pertahanan yang dapat mengirimkan serangan nuklir balasan bahkan jika saluran komando dan komunikasi Pasukan Misil Strategis Rusia sepenuhnya rusak. Sistem ini disebut Perimeter. Amerika Serikat menyebutnya “Dead Hand”. Mungkin sistem ini yang menghalangi terjadinya Perang Dunia III.
Perimeter, Sistem Serangan Nuklir Otomatis Rusia

Perimeter adalah sebuah sistem komando alternatif kekuatan nuklir Rusia. Sistem ini dirancang untuk mengendalikan serangan nuklir yang masif secara otomatis. Pengembangan sistem jaminan balasan ini dimulai di tengah Perang Dingin ketika sistem persenjataan elektronik yang terus-menerus diperbaiki jelas akan segera dapat memblokir saluran kendali biasa kekuatan nuklir strategis. Sebuah metode komunikasi cadangan diperlukan untuk menjamin bahwa komando akan sampai ke peluncuR

Saat itulah gagasan ini diwujudkan dengan sebuah misil yang dilengkapi pemancar radio yang kuat sebagai saluran komunikasi. Ketika terbang melintasi Uni Soviet, misil akan mengirimkan komando luncur tidak hanya ke pusat komando pasukan misil strategis, tetapi juga langsung ke peluncur. Pada 30 Agustus 1974, Dekrit Rahasia Uni Soviet No. 695-227 menginstruksikan Biro Desain Yuzhnoe, sebuah pabrik misil balistik antarbenua di Dnepropetrovsk, untuk membuat sistem ini.
UR-100UTTKh, yang diberi kode Spanker oleh NATO, digunakan sebagai dasar sistem. Uji terbang dimulai pada 1979 dan pada 26 Desember peluncuran dengan pemancar tersebut sukses untuk pertama kalinya. Berbagai tes yang dilakukan membuktikan bahwa semua komponen sistemPerimeter dapat berinteraksi dengan baik dan hulu ledak misil komando akan tetap melalui jalur yang diinginkan.

Pada November 1984, misil komando diluncurkan dari Polotsk dan memberi komando pada fasilitas peluncuran silo dari sebuah RS-20 ICBM (SS-18 Satan) di Baikonur. Peluru Setan itu diluncurkan. Setelah tiap-tiap tahap diuji, hulu ledaknya dipastikan mendarat pada kuadran yang tepat pada jangkauan uji Kura di Semenanjung Kamchatka. Pada Januari 1985,Perimeter mulai beroperasi. Sejak saat itu sistem tersebut telah diperbarui beberapa kali. Saat ini, Perimeter menggunakan misil ICBM modern sebagai misil komandonya.
Sistem ini terbuat dari misil balistik komando. Alih-alih terbang ke arah musuh, misil ini terbang melintasi Rusia, dan alih-alih berhulu ledak termonuklir, misil ini membawa pemancar yang dapat mengirimkan sebuah komando untuk meluncurkan semua misil tempur yang tersedia di silo, pesawat, kapal selam dan unit darat bergerak. Sistem ini sepenuhnya telah otomatis, peran manusia ditiadakan atau diminimalkan.
Keputusan untuk meluncurkan misil komando dibuat melalui sistem kendali dan komando otonom—sebuah sistem kecerdasan buatan yang kompleks. Sistem ini menerima dan menganalisis berbagai macam informasi tentang aktivitas dan radiasi seismik, tekanan atmosferik, serta intensitas pembicaraan dalam frekuensi radio militer. Ia memonitor telemetri dari pos pengamatan pasukan misil strategis dan data dari sistem peringatan dini (SPD).
Jika mendeteksi, misalnya, lebih dari satu titik sumber radiasi pengion dan elektromagnetik yang kuat, sistem ini akan membandingkan data tentang gangguan seismik di lokasi yang sama dan mengambil keputusan apakah ada serangan nuklir yang masif. Dalam kasus ini, Perimeter akan mengaktifkan serangan balasan dan bahkan dengan melewati Kazbek, komando dan kendali utama misil strategis Rusia yang dikenal dengan koper nuklirnya.
Skenario lain adalah jika menerima informasi dari SPD bahwa negara lain telah meluncurkan misil, pemimpin negara akan mengaktifkan Perimeter. Jika komando untuk mematikannya tidak datang dalam hitungan waktu tertentu, sistem akan meluncurkan misil. Ini menghilangkan kebutuhan peran manusia dan menjamin bahwa akan ada serangan balasan bahkan jika tim komando dan peluncur seluruhnya hancur.
Pada masa damai, Perimeter akan memasuki mode tidur namun akan terus menganalisis informasi yang datang. Ketika siaga atau ketika ada sinyal peringatan dari SPD, pasukan strategis, atau sistem lain, sebuah jaringan sensor akan diaktifkan untuk mendeteksi sinyal ledakan nuklir.
Para pemimpin Rusia telah berulang kali meyakinkan pemerintah asing bahwa tidak ada risiko peluncuran misil yang bersifat kecelakaan atau pun yang tidak sah. Sebelum peluncuran, Perimeter memeriksa empat kondisi. Pertama, apakah ada serangan nuklir. Kemudian ia memeriksa saluran komunikasi dengan Staf Umum. Jika masih ada sambungan, sistem akan mati. Jika Staf Umum tidak menanggapi, Perimeter akan mengirimkan permintaan kepada Kazbek. Jika tidak ada tanggapan dari sana juga, kecerdasan buatannya akan memberi hak bagi siapa pun yang ada di bunker komando untuk mengambil keputusan. Setelah itu, barulah ia mulai beraksi.

KEMAJUAN SENJATA RUSIA

Tiga Senjata Baru Militer Rusia

Sebagai negara yang unggul dalam bidang militer, Rusia harus selalu melengkapi bala tentara mereka dengan persenjataan militer modern. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Jenderal Valery Gerasimov terkait rencana pembaharuan sejata militer Rusia yang telah dirancang hingga tahun 2020.

Saat ini, ketersediaan senjata militer Rusia sudah meningkat. Pasukan militer telah menerima peralatan yang cukup untuk seluruh divisi dan resimen, tidak hanya satu unit peralatan seperti sebelumnya. Pada 2013, jumlah persenjataan modern pasukan nuklir strategis Rusia mencapai 45 persen, pertahanan ruang angkasa 62 persen, angkatan udara 42 persen, angkatan laut 52 persen dan angkatan darat 21 persen.
Untuk terus meningkatkan kualitas militer mereka, Rusia melakukan pembelian senjata secara rutin. Berikut tiga senjata baru militer Rusia yang dibeli pada 2013 untuk melengkapi persenjataan mereka.
Pesawat Pengebom Sukhoi Su-34
Pembelian 32 pesawat bom Sukhoi Su-34 merupakan salah satu kemajuan yang dicapai oleh angkatan udara Rusia dalam bidang persenjataan baru-baru ini. Pesawat tersebut menandai pembaharuan senjata angkatan udara Rusia pada 2013.
Dengan berat take-off hampir 50 ton, Sukhoi Su-34 dapat melakukan gerakan aerobatik, beraksi sebagai pesawat tempur-pencegat dan mengebom target kecil secara akurat dengan mudah.
Militer  Rusia berencana untuk membeli setidaknya 120 buah pesawat ini. Dua pesawat pengebom pertama dibeli angkatan udara dengan harga 1,8 miliar rubel (sekitar 51,7 juta dolar AS). Sebagai perbandingan, Angkatan Misil Strategis mengeluarkan biaya 5 miliar rubel (143,6 juta dolar AS) untuk enam rudal balistik antarbenua modern Topol-M.
Pesawat Sukhoi Su-34 dapat membawa delapan ton bom dan peluru kendali dengan tingkat akurasi tinggi di segala jenis cuaca dan waktu. Perlindungan kokpit dan komponen vital pesawat telah diperkuat sehingga Su-34 dapat menahan kerusakan yang lebih parah daripada pesawat lain di kelasnya. Pesawat ini juga dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan pembaruan suku cadang, sehingga dapat bertahan hingga 30-35 tahun.
Misil Iskander-M
Angkatan darat Rusia pertama kali mendapatkan sistem taktis Iskander-M sebanyak dua brigade misil komplet pada 2013. Sebelumnya, sistem yang digunakan dalam pertempuran hanyalah beberapa divisi yang terpisah dari sistem taktis tersebut.
Iskander-M di Lapangan Merah, Moskow. Kredit: AP
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pihak mereka telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membalas ancaman dari sistem misil pertahanan Amerika Serikat yang diletakkan di Eropa Timur.Rusia juga sudah menempatkan misil Iskander-M di kawasan Kaliningrad. Misil-misil itu dimuat di dalam sebuah truk dan memiliki jangkauan lebih dari 500 km serta kecepatan meluncur dua kilometer per detik. Setiap misil dapat dipasangi hulu ledak nuklir, baik secara konvensional maupun klaster.
Iskander dapat menghancurkan misil, artileri jarak jauh, sistem pertahanan udara, pesawat di lapangan terbang, area bawah tanah, pos komando dan komunikasi, serta sasaran-sasaran penting lain dengan efektif. Untuk meningkatkan rasio mematikan sasaran bersenjata berat, sistem ini memiliki solusi teknis kompleks yang memungkinkan misil-misilnya dapat mengatasi sistem pertahanan udara atau pertahanan misil musuh yang hampir sama dengan yang ada pada Topol-M.
Sistem balik misil Rusia ini juga sangat sensitif sehingga dapat mengenai sasaran dengan akurasi kurang lebih dua meter, baik untuk sasaran yang berada di bawah tanah, berukuran kecil, tipe area, objek yang bergerak, bahkan saat kondisi malam yang sangat gelap ketika tidak ada penerangan alami.
Kedalaman Strategis: Kapal Selam Severodvinsk
Angkatan laut Rusia membeli tiga kapal selam nuklir generasi masa depan, dua di antaranya adalah kapal selam misil balistik kelas Borei Project 955 yang dilengkapi dengan misil strategis Bulava (Yury Dolgorukiy dan Alexander Nevsky) dan Severodvinsk, sebuah kapal selam kelas Yasen Project 885 yang akan menggantikan beberapa kelas kapal selam bersenjata yang ada saat ini.

Para ahli menganggap kapal selam kelas Yasen sebagai inovasi besar di bidang pembangunan kapal selam. Profil deraunya unggul dibanding kapal selam proyek Akula dan lebih tenang dibandingkan dengan kapal selam nuklir Amerika terbaru kelas Seawolf.
Severodvinsk mampu membawa beberapa jenis misil jelajah dan torpedo, salah satunya misil jelajah supersonik Yakhont. Yakhont merupakan pakem bagi misil hipersonik Zircon yang saat ini sedang dikembangkan. Dengan berbagai senjata pembombardir, kapal selam ini dapat memburu kapal pengangkut pesawat musuh dan melakukan serangan misil besar-besaran kepada sasaran di pantai dengan mudah.



RUSIA MILITER POWER

Mengapa Militer Rusia yang Kuat Baik untuk Dunia?

Peristiwa di Ukraina baru-baru ini telah menyebabkan hiruk-pikuk media dan pernyataan tajam dari politisi Barat sungguh membangkitkan minat retorika. Tapi saya tidak ingin membuat pernyataan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menjadi penting dengan menanggapinya. Faktanya adalah, tentara Rusia telah menunjukkan tingkat profesionalisme yang luar biasa dan operasi di Krimea terjadi tanpa pertumpahan darah. Tidak satu pun tembakan pecah selama peristiwa tersebut dan kini semenanjung sudah berada dalam kondisi tenang.
Rusia tidak ingin membuat kekacauan di Ukraina, karena jelas ini bertentangan dengan kepentingan terbaik Moskow. Namun, campur tangan Amerika di negara bekas Republik Soviet adalah bagian dari kebijakan lama yang berlarut-larut untuk melemahkan saingan Perang Dingin mereka. Pemerintah Amerika jelas tengah mencoba menciptakan situasi panas di Ukrania untuk melihat seberapa jauh mereka dapat memprovokasi Rusia.
Mari kita membayangkan situasi jika Moskow mendorong, mendukung, mensponsori, dan mempersenjatai rezim boneka anti-Amerika di Meksiko. Akankah Amerika hanya duduk diam? Apakah Amerika Serikat menolak untuk campur tangan terhadap urusan negara-negara Amerika Latin? Apakah Amerika mengikuti hukum internasional dalam lingkungannya sendiri atau di beberapa belahan dunia lain? Bukankah konflik di Irak pada abad ke-21 jelas-jelas merupakan kasus negara yang diserang dengan alasan palsu demi perubahan rezim?
Situasi di Ukraina telah membuktikan, tanpa keraguan, bahwa Amerika dan sekutu NATO-nya tidak lagi dapat melenturkan otot kekuatan militer mereka dan bertindak seperti tukang gertak global. Bahaya terbesar bagi perdamaian dunia sejak jatuhnya Uni Soviet telah datang dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Ketika negara-negara tersebut perlu dihormati karena kebebasan pers, demokrasi, dan etos kerja mereka, kebijakan luar negeri mereka sangat cacat. Ini murni pelanggaran terhadap nilai-nilai beradab untuk menciptakan perang berdarah demi menggulingkan pemimpin sebuah negara yang seringkali merupakan pemimpin yang terpilih secara demokratis. Hal tersebut dilakukan hanya agar rezim boneka dapat melayani kepentingan mereka.
Jika NATO jelas prihatin tentang demokrasi dan hak asasi manusia maka mereka tidak akan bersikap lunak pada rezim-rezim seperti Arab Saudi, di mana pelanggaran HAM adalah norma yang diterima. Tidak ada kekhawatiran bagi demokrasi di negara seperti Pakistan, sekutu non-NATO Amerika Serikat, di mana tentara benar-benar mengambil semua keputusan. Barat mendukung rezim apartheid di Afrika Selatan selama beberapa dekade dan pembuat kebijakan tampaknya sangat antipati pada Rusia sehingga mereka bahkan siap memiliki pemerintah ultranasionalis neo-Nazi di Kiev. Kebetulan, Estonia, sekutu Barat yang setia, baru-baru ini mengatakan bahwa penembak jitu di Kiev sejatinya adalah produk dari kaum nasionalis dan bukan disponsori oleh Viktor Yanukovych.
Kekuatan diplomatik Rusia telah meningkat selama beberapa tahun terakhir dan negara ini telah melakukan perannya semaksimal mungkin untuk menghentikan pertumpahan darah. Moskow berhasil menghentikan pemboman Amerika Serikat di Suriah dan mencegah perang di tempat-tempat seperti Iran. Barat tahu batas-batasnya sekarang dan tidak akan berani mengambil risiko konfrontasi militer dengan Moskow yang serupa dengan Perang Krimea. Hal ini juga meminimalkan risiko kejahilan NATO di negara ketiga.
Integritas Teritorial
Barat telah berhimpun di sekitar “pemerintahan baru” Kiev dan menyerukan Rusia untuk menghormati integritas wilayah Ukraina. Tanpa mengambil sikap atas masalah ini, beberapa pertanyaan muncul. Mengapa rakyat Kosovo memiliki hak untuk merdeka dari Serbia? Mengapa orang-orang dari Abkhazia tidak memiliki hak yang sama? Mengapa bagian dari Sudan boleh-boleh saja membuat negara baru yakni Sudan Selatan? Mengapa pembentukan Timor Timur dianggap adil? Jika hukum internasional diukir dalam batu, mengapa hukum ini hanya berlaku untuk negara-negara tertentu dan bukan untuk yang lain? Di mana kita dapat membuat batas antara hak-hak demokratis asli dan pelanggaran hukum internasional? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dijawab.
Dunia membutuhkan perdamaian, pembangunan, dan lingkungan alam yang dilindungi. Para pemimpin dunia memikul tanggung jawab dalam mengusahakan semua hal tersebut. Tapi selama Barat mencoba untuk memperpanjang hegemoni Amerika Serikat di seluruh dunia, prospek perdamaian dunia terlihat sangat redup. Munculnya kembali Rusia sebagai kekuatan militer akan berdampak besar untuk memastikan kekerasan di dunia jauh berkurang.

PROJEK LFX JEMBATAN KFX/IFX





Lapan

Salah satu industri Alutsista yang sangat penting adalah ..
Pesawat Terbang dan pesawat Tempur, karena dengan kemampuannya yang serba bisa dan mematikan, dapat meng-cover seluruh Kawasan Nusantara.
Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan segudang para ahli dan orang pintar yang mumpuni dengan berbagai bidang keahlian, termasuk salah satunya adalah kemampuan membuat dan menciipta pesawat, baik pesawat komersil ataupun pesawat tempur, sebut saja kita mengenal Prof.dr.ing.BJ Habibie profesor bidang aerodinamika ternama dan terbaik saat ini yang dimiliki bangsa Indonesia. Dari tangan dinginnya kita mengenal N250 yang lahir dari hasil buah karya putra putri bangsa indonesia saat itu.
Indonesia dengan Kondisi Geografis yang luas dan terdiri dari berbagai pulau, sangat membutuhkan Armada Pesawat Tempur yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan Dalam Negerinya maka Indonesia merancang dan membuat sendiri Pesawat Tempur, hal ini didasarkan atas dasar kebutuhan yang mendesak dan vital.
Dimulai dengan kerja sama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan dengan program KFX /IFX dan saat ini masih berjalan kerja samanya. Adapun hasil kerjasama ini kelak diharapkan dapat membawa kemajuan penting dalam ilmu pesawat tempur bangsa ini kedepannya.
Menurut Ir. SULISTYO ATMADI salah seorang Kepala Program LFX, saat ini ada kerjasama antara LAPAN, PT.DI dan berbagai Universitas Teknik ternama dalam negeri untuk membantu terwujudnya program LFX ,KFX/IFX, dalam arti minimal kita mampu mencuri ilmu nya dari Korea Selatan.
Sementara tujuan dari kerja sama Lapan/ PT.DI dan lainnya adalah:
  • • Mendapatkan suatu konsep pesawat latih-lanjut generasi ke 4.5 dengan kemampuan multi misi.
  • • Memperoleh Rancangan Pesawat Tempur yang sesuai dengan kondisi dan situasi Indonesia
Design IFX Lapan image PPKP
Design IFX Lapan image PPKP 1
lapan1
Design IFX Lapan image PPKP 2
lapan3
Design IFX Lapan image PPKP 3
lapan4
Design IFX Lapan image PPKP 4
lapan5
Design IFX Lapan image PPKP 5
Dalam hal ini banyak hal telah dilakukan LAPAN sebelum dimulainya program LFX dan KFX/IFX, seperti:
  • LAPAN harus menyiapkan SDM nya utk mendukung Program KFX Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, di bidang Teknologi, Penerbangan, khususnya Pesawat Tempur Supersonik GENERASI 4,5 serta generasi 5.
  • Membuat Desain Konseptual Pesawat Tempur Supersonik
  • Pembuatan Model untuk Uji Terowongan Angin dan Uji dengan perangkat lunak berbasis CFD Pengujian model Aerodinamik menggunakan Terowongan Angin Bekerjsama dengan perguruan tinggi (ITB) yang juga sebagai tim perancang KFX mempunyai Kemampuan/ Kelebihan dalam teori Perancangan, dan dari Industri (PT.DI, PTSmartAviation)
  • Koordinasi Sinergi antara Lembaga Riset (Pustekbang-LAPAN), Perguruan Tinggi jurusan AeroAstrodinamika Teknik Penerbangan ITB, diwakili oleh Dr. Ir.Rais Zain,PTDI, PTSmartAviation, diwakili oleh Ir. Agung Nugroho
Tujuannya adalah :
  • Merealisasikan Pembuatan Prototipe Pesawat LFX dari hasil rancangan ini, setelah dilanjutkan dengan tahap Preliminary Desain dan Perancangan detail Tahapan Pengembangan ke depan.
  • Evaluasi Rancangan Konseptual yang telah dihasilkan/ prototipe.
  • Melanjutkan Tahap Preliminary Desain (Rancangan Awal)single atau dobel engine. Melanjutkan Tahap Perancangan Rinci dan pembuatan terowongan angin.
  • Pembuatan Prototipe Pesawat Terbang Tempur Supersonik LFX Tiga tahun dari sekarang.
Dengan demikian diharapkan hal ini menjadi gambaran bahwa bangsa Indonesia tidak main main dalam mengembangkan program mandiri pesawat tempur nya mari kita berdoa semoga tidak lama lagi bangsa indonesia dapat kembali menjadi macan asia di bidang industri pesawat tempur yang di segani oleh negara kawan dan lawan. (by Telik Sandi).

stasiun antariksa indonesia

Ilustrasi stasiun luar angkasa

Lapan sebagai induk dari pusat teknologi luar angkasa telah lama bermimpi memberikan hadiah besar kepada bangsa Indonesia dengan berbagai hasil riset dan penemuannya. Berbagai hal telah diraih untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara. Beberapa hal telah dapat kita lihat dan diuji coba, seperti contoh: Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket rx 1220, rx 350, rx 550 dan berbagai satelit lainnya yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam dunia teknologi bangsa Indonesia.
Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”
Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.
Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.
Guna dan Tujuannya adalah:
1.Sebagai pusat penginderaan jarak jauh;
2.Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
3.Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
4.Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.
Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang
Target dan pemantapan:
1.Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung;
2.Pelatihan calon astronot Indonesia;
3.Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
4.Merumuskan dan memantapkan rencana;
5.Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
6.Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.
Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.
Ilustrasi citra stasiun luar angkasa
Ilustrasi citra stasiun luar angkasa
BIDANG TEKNOLOGI MOTOR ROKET
Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket;
b. Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
c. Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
d. Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
e. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
f. Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
g. Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program
Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Motor Roket Padat;
b. Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
c. Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
d. Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
e. Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
f. Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.
Riset Propelan dan Aerodinamika
Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat;
b. Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
c. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
d. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
e. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
f. Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
g. Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.
Kerja sama dengan negara luar
kerja sama dengan jepang: diwakil:i JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :Pressurized Module (PM), 2) Exposed Facility (EF), 3). Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS), 4)Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES), 5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan 6)Inter-orbit Communication System (ICS).
Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.
Pusat peluncuran:
“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.
Kerja sama dengan TNI/kEMENHAM
Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam ini tni mengingkan suatu sistem kendalisatelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas,semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.
Uji coba berkala
Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA. (by Telik Sandi).