Sabtu, 26 April 2014

review hubungan rusia dan amerika degan indonesia

review hubungan indonesia,rusia,amerika
Pada tahun-tahun awal itu, personil angkatan laut dan udara Indonesia dikirim untuk belajar ke Uni Soviet. Namun demikian, hubungan ini memburuk pada pertengahan 1960-an karena alasan politik akibat dari rebutan pengaruh antara rusia dan amerika
Kedua pihak berusaha untuk melanjutkan hubungan pada awal 1990-an, tetapi sejumlah faktor membuat mereka tidak dapat membangun kembali hubungan yang dekat hingga tahun 2000-an.
Sebagai contoh, telah dilakukan beberapa kali pembicaraan mengenai pengiriman pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-30 ke Indonesia sejak 1997, tetapi unit-unit contoh pertama tipe ini baru berhasil dikirimkan tahun 2003 pada masa megawati berkuasa.
Berlanjut kembalinya hubungan militer Rusia-Indonesia sangat dipengaruhi oleh perpecahan antara Indonesia dan Amerika pada akhir 1997 ,dimana soeharto dianggap berbahaya oleh amerika serikat, sehingga soeharto beralih kerusia dengan rencana pembelian sukhoy su 27 sejumlah 12 unit.
standar ganda amerika
Washington memberlakukan embargo yang berlarut-larut terhadap penjualan senjata ke Jakarta, dengan menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Timor Timur.
Larangan penuh penjualan senjata, termasuk suku cadang, berlangsung sejak 1999 hingga 2005.-2006
AS kini telah memperbaiki hubungan dengan Indonesia, tetapi Jakarta sudah belajar untuk tidak menaruh semua telurnya dalam satu keranjang saja. Indonesia mendiversifikasi impor senjatanya, membeli baik dari AS maupun Rusia agar tidak jatuh ke lubang yang sama.
Pada 2011, AS setuju mengirimkan 24 jet tempur bekas Lockheed Martin F-16 C/D Block 25 ke Indonesia, secara gratis.(biaya kirim dan upgrade ditanggung pembeli)
Pada akhir 2012, kedua negara membuka pembicaraan mengenai pengiriman helikopter utilitas Sikorsky UH-60 Black Hawk dan helikopter serbu Boeing AH-64D Apache.
Pendekatan pragmatik ini memungkinkan Jakarta untuk melindungi impornya, sambil menjaga kenetralanannya dalam urusan militer kawasan regional.
.Amerika Serikat menjual alutsista dengan perjanjian yang kasat mata. Contohnya, Indonesia tidak boleh menggunakan alutsista dari Amerika Serikat untuk misi yang melanggar hak asasi manusia, TNI tak boleh menggunakan alutsista yang dijual Amerika Serikat untuk menyakiti atau menyerang warga negara Indonesia sendiri. “Termasuk tak boleh dijual ke negara lain tanpa izin dari Amerika Serikat,”
Ketentuan lainnya yang dianggap merugikan, Indonesia dilarang menggunakan alutsista produksi Amerika Serikat untuk menyerang negara-negara sekutunya seperti Australia dan Singapura. Jika pemerintah dan militer Indonesia melanggar, maka embargo suku cadang dan persediaan senjata akan dilakukan Amerika Serikat.
Indonesia pernah merasakan pahitnya embargo suku cadang dan stok senjata pesawat tempur F-16 pada berapa tahun lalu. Walhasil pesawat tersebut tak mampu terbang menjaga kedaulatan Tanah Air,karena banyak suku cadang yang mengalami kanibalisasi
Kerugian lain, jika Indonesia membeli helikopter tersebut dalam kondisi bekas. Sebab sekali pun helikoper bekas tersebut sudah diperbaiki dan dimodifikasi, tetap saja jam terbangnya tak bisa lama. “Jadi pemerintah harus cermat memikirkan .”karena butuh dana lebih banyak untuk upgrade dan perawatan barang bekas
Penjualan senjata Rusia ke Indonesia
Rusia sudah mengirimkan 16 pesawat tempur Sukhoi su27 / su30 dan delapan mesin cadangan nya ke Indonesia lengkapdengan persenjataan sampai saat ini.
Moskow juga telah menjual kepada Jakarta helikopter Mil Mi-35 dan Mi-17, kendaraan tempur infantri BMP-3F, pengangkut personil berlapis baja BTR-80A, dan senapan serbu AK-102,rudal yakhont,dan sistem radar berpandu satelit,serta sistem anti serangan udara.tipe jarak pendek dan menengah,hal ini di perkuat dengan pernyataan panglima moeldoko
Sebuah komisi antar pemerintah untuk kerja sama teknis militer dibentuk pada 2005; pada 2007, Moskow memberikan pinjaman sebesar $1 miliar kepada Jakarta guna membeli berbagai peranti keras militer Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia telah berkembang hingga ke luar perdagangan senjata.termasuk investasi tambang di kalimantan dan pusat peluncuran satelit di morotai
Pada 2011, angkatan laut Rusia dan Indonesia berlatih tindakan pencegahan bajak laut dalam latihan bersama mereka yang pertama sepanjang sejarah.Rusia dan Indonesia juga melanjutkan kerja sama multilateral dalam format ASEAN. Pada bulan Juli 2004, Rusia dan ASEAN menandatangani sebuah deklarasi tentang tindakan pencegahan bersama melawan terorisme.
Pertemuan Menteri-Menteri Pertahanan ASEAN Plus Latihan Kontraterorisme dilakukan di Indonesia pada tanggal 9-13 September.
Potensi kerja sama
Dalam Indo Defence Expo & Forum yang diadakan di Indonesia pada 2012, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta agar Rusia melibatkan diri secara langsung dalam mengembangkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Permohonan ini membuka lebih banyak kesempatan untuk bekerja sama. Moskow pun sudah menawari Jakarta bantuan untuk mengembangkan pertahanan udaranya.
Sekarang ini, pasukan pertahanan udara Indonesia “hanya” memiliki sistem misil surface-to-air (SAM) jarak dekat dan menengah buatan rusia.
Viktor K, wakil kepala eksportir senjata milik pemerintah Rusia, Rosoboronexport, berkata Moskow dapat menjual sistem SAM secara satuan kepada Jakarta maupun membantunya membangun jaringan pertahanan udara yang canggih sehingga dapat memantau wilayah udara indonesia dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar