Minggu, 03 November 2013

Poros Jakarta -Rusia


Jakarta merapat ke Moskow. Jet tempur Sukhoi seri terbaru bakal meraung di langit Indonesia. Bukan hanya di awang tapi juga di tanah. Kendaraan tempur dan rudal juga bakal dibeli dari sana. Indonesia dan Negeri Beruang Merah itu juga bakal bekerjasama. Dalam banyak soal.

Negeri kita memang pasar yang subur. Dan itulah sebabnya, dalam dekade terakhir, Rusia rajin menyambangi pameran pertahanan Indonesia. Mereka juga rajin hadir pada pameran dirgantara.

Meski sudah masuk dalam kelompok elit G20, Indonesia dipandang belum memiliki alutsista yang memadai. Dalam pameran Indo Defence, Indo Aerospace and Indo Marine Expo & Forum, yang rutin berlangsung di Kemayoran, Jakarta, delegasi Rusia selalu menjadi penghuni anjungan yang luas.

Mereka memamerkan rupa-rupa model persenjataan. Dari prototipe pesawat tempur, helikopter militer, radar, hingga senapan serbunya yang sudah mendunia, Kalashnikov (AK).

Pada setiap pameran dua tahunan itu, terakhir pada awal November 2012, anjungan Rusia selalu ramai dikunjungi. Dari  warga biasa hingga para petinggi militer. Pameran itu menghadirkan 500 peserta dari 40 negara. Dikunjungi 20.000 orang.

Seperti di pameran-pameran sebelumnya, produk-produk senjata Rusia di Indo Defence 2012 banyak disanjung.  Saat mengunjungi pameran itu, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Marsetio, terkesan akan ketangguhan mesin-mesin perang dari Negeri Beruang Merah.

Dia menegaskan bahwa tank amfibi buatan Rusia, PT-76, sampai kini masih dipakai oleh TNI. Padahal usianya sudah 50 tahun. "PT-76 ini masih kami pakai sejak 1962," kata Laksamana Marsetio, yang sejak Desember 2012 naik jabatan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Pertama kali diproduksi pada awal dekade 1950an, PT-76 menjadi tank ringan amfibi standar bagi militer Uni Soviet dan negara-negara anggota Pakta Warsawa. Menurut laman Main Battle Tanks, PT-76 dipakai 25 negara.

TNI masih memakai tank ini, seperti diungkapkan Laksamana Marsetio. Di jajaran TNI Angkatan Laut, PT-76 merupakan aset yang dipakai oleh Korps Marinir, spesialis operasi militer dari laut ke darat. 

Di dunia internasional, digunakan pada berbagai perang besar - seperti Perang Vietnam dan Perang Arab-Israel.  PT-76 diakui kalangan pengamat sebagai tank amfibi yang populer karena memiliki desain yang sederhana. Efektif.  Mampu dipakai di medan-medan berat.

Itulah sebabnya PT-76 menjadi salah satu simbol sukses Soviet, dan kini Rusia, dalam memproduksi tank maupun kendaraan lapis baja. Selain itu masih ada tank-tank tempur legendaris lain era Soviet, seperti T-62 dan T-72.

Ingin meneruskan kejayaan Soviet, Rusia pun gencar memproduksi kendaraan-kendaraan lapis baja baru. Salah satu andalan mereka saat ini adalah kendaraan tempur (ranpur) BMP3. Ini merupakan ranpur amfibi yang bergerak lebih lincah dari tank-tank terdahulu dan mampu mengangkut hingga tujuh personel serta bisa dikendalikan tiga orang.

Keunggulan itulah yang membuat Indonesia memperkuat militernya dengan membeli kendaraan tempur BMP3 seri F. Dibuat oleh perusahaan Kurganmashzavod, Indonesia telah memiliki 17 unit BMP3-F pada 2008 dan berencana menambah 37 unit lagi untuk memperkuat Satuan Marinir TNI-AL.

Seorang prajurit Marinir TNI-AL, Guntur Pasaribu, mengungkapkan kelebihan BMP-3F. "Korps Marinir Indonesia sangat berpengalaman mengendalikan tank-tank buatan Rusia, mulai dari PT-76 sampai BMP-3F. Menurut pengalaman kami, tank-tank dari Rusia sangat memuaskan," kata Pasaribu seperti dikutip media Rusia, RBTH. 

Alternatif AS

Bukan cuma soal alat tempur, Indonesia dan Rusia juga bekerjasama dalam latihan militer. Juga membangun  proyek patungan alutsista. Dan sesungguhnya, kerjasama kedua negara bukan hal baru.

Ketika masih berbentuk Uni Soviet (USSR), Rusia sudah menjual persenjataan ke Indonesia, tidak lama setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik pada 1950. Pada masa-masa awal itu, banyak pula personel angkatan laut dan udara dikirim ke Uni Soviet. Mereka sekolah di sana.

Hubungan itu terganggu pertengahan dekade 1960an karena alasan politis. Kedua negara kembali melanjutkan hubungan di awal dekade 1990an, meski baru efektif beberapa tahun kemudian. Contohnya, pembicaraan soal jual-beli jet tempur Rusia Sukhoi-30 ke Indonesia berlangsung sejak 1997. Namun jual-beli itu baru disepakati pada 2003.

Hubungan itu kembali terajut, setelah renggangnya Indonesia dengan Amerika Serikat di akhir dekade 1990an. Kerenggangan itu muncul setelah Washington menjatuhkan embargo penjualan senjata ke Jakarta karena menilai Indonesia saat itu melanggar Hak Asasi Manusia di Timor Timur, yang kini bernama Timor Leste sejak menjadi negara berdaulat pada 2002.

Embargo senjata AS ke RI itu, berikut suku cadang, berlangsung selama 1999-2005. AS mengakhiri embargo ketika Presidennya saat itu, George W Bush, menganggap Indonesia termasuk mitra penting memerangi terorisme.

Setelah mencabut embargo, AS pun terlihat aktif menawarkan mesin-mesin perangnya kepada Indonesia. Pada 2011, AS sepakat mengirim 24 unit jet tempur bekas tipe F-16 seri C/D blok 25 kepada Indonesia secara cuma-cuma, kecuali untuk biaya pemutakhiran (upgrade).

Pada akhir 2012, AS dan Indonesia berunding untuk jual-beli helikopter serbaguna UH-60 Black Hawk dan helikopter tempur AH-60D buatan Boeing.   

Namun, belajar dari embargo AS itu, Indonesia membuka pintu kerjasama seluas-luasnya kepada negara lain, termasuk Rusia, agar tidak lagi bergantung kepada satu pihak dalam pengadaan alutsista. Maka, sejak itu, Indonesia tidak hanya kembali berbisnis senjata dengan AS, namun juga mempererat kerjasama serupa dengan Rusia.

Maka, Indonesia dan Rusia bersepakat soal jual beli jet tempur dan mesin-mesin perang lain. Sejak 2003, Rusia telah mengirim 12 unit jet tempur Sukhoi ke Indonesia dan pengiriman empat unit lagi masih menunggu persetujuan lebih lanjut.

Moskow pun telah menjual sejumlah helikopter militer Mi-35 dan Mi-17 kepada Jakarta. Alutsista lain yang dijual Rusia ke Indonesia adalah kendaraan tempur lapis baja BMP-3F, kendaraan pengangkut personel BTR-80A, serta senapan serbu AK-102.

Untuk membeli persenjataan itu, Moskow pada 2007 memberi fasilitas kredit sebesar US$1 miliar kepada Jakarta. Kerjasama pertahanan di luar jual-beli persenjataan juga telah berlangsung, seperti menggelar latihan bersama memerangi perompak di laut antara pasukan Indonesia dengan Rusia pada 2011.

Baru-baru ini pun Rusia menawarkan bantuan ke Indonesia membangun sistem pertahanan udara. Saat ini, Indonesia hanya memiliki rudal-rudal pertahanan SAM (surface-to-air missile) jarak dekat.

Viktor Komardin dari perusahaan ekspor senjata-senjata Rusia, Rosoboronexport, mengungkapkan bahwa Moskow akan menjual perangkat sistem SAM sekaligus membantu Indonesia bila tertarik mempersiapkan jaringan pertahanan udara.

Malaysia, katanya, sudah membentuk suatu sistem pertahanan udara terintegrasi. "Tapi Indonesia belum memilikinya. Padahal sistem pertahanan ini penting dimiliki Indonesia," lanjut Komardin seperti dikutip kantor berita Russian Beyond the Headlines.  

Alih Teknologi

Namun kerjasama ini tidak berlangsung sangat mulus. Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Sisriadi, mengatakan kerjasama pertahanan antara RI dengan Rusia masih terbentur pada adanya alih teknologi yang harus menyertai setiap pembelian alutsista dari sana.  Keharusan itu termuat dalam UU No. 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan.

Dalam UU itu tertulis setiap pembelian sistem senjata dari luar negeri, wajib ada konten lokal. Bentuknya, antara lain pelatihan, kerja sama pembuatan, dan kerja sama operasi. Hal itu diungkap Sisriadi, ketika dihubungi VIVAnews, Jumat 1 November 2013.

"Setelah adanya UU Industri Pertahanan No. 16 Tahun 2012 itu, maka kami mengganti format pertemuan bilateral yang selalu dilakukan setiap tahun dengan  Rusia. Kami menyampaikan kepada mereka bahwa pembelian produk alutsista dari negara mana pun harus disertai alih pengetahuan dan teknologi," ungkap Sisriadi.

Hingga saat ini, lanjut Sisriadi, pihak Rusia masih belum dapat memenuhi inisiatif tersebut. Kendati begitu, pihak Kemhan tidak lantas menghentikan kerjasama pertahanan dengan Negeri Beruang Merah. "Kami masih akan terus mendorong Rusia supaya alih teknologi itu dilakukan,”katanya.

Proses negosiasi itu, lanjutnya, sangat alot, karena mereka ngotot tidak dapat memenuhi inisiatif RI. Rusia sendiri, ujar Sisriadi, tidak mengungkapkan secara gamblang alasan di balik penolakan mereka melakukan alih teknologi. 

"Kemhan juga tidak tahu alasannya. Karena mereka tidak mengemukakan alasannya. Tiap kali kami tanyakan, mereka malah kembali membahas pinjaman yang ditawarkan Rusia kepada Indonesia," katanya.

Pinjaman negara yang dimaksud Sisriadi adalah dana pinjaman yang ditawarkan Pemerintah Rusia untuk membeli peralatan alutsista dari mereka. Nominalnya mencapai US$1 miliar atau Rp11 triliun.  Namun, kata Sisriadi, dalam ada ketentuan, disebutkan bahwa pinjaman hanya dapat membeli produk alutsista tertentu. “Mereka juga menyertakan daftar belanja alutsista apa saja yang dapat kami beli,” ujarnya.

Dana pinjaman itu merupakan bagian dari kesepakatan kerjasama pertahanan yang diteken oleh kedua Pemerintah sejak delapan tahun silam. Kedua pucuk pimpinan yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Vladimir Putin telah menyepakati adanya dana pinjaman tersebut.

Dari dana yang ditawarkan senilai US$1 miliar, Kemhan baru menggunakan sebagian dari dana tersebut untuk membeli pesawat jet tempur Sukhoi, helikopter MI-17 dan MI-31 serta tank BMP-3F. Totalnya mencapai US$308 juta atau Rp3,4 triliun.

Pesawat Sukhoi yang dibeli menggunakan dana pinjaman ini, merupakan pesawat yang dikirimkan pada gelombang awal ke Indnesia. "Jadi bukan pesawat Sukhoi baru yang dikirim pada September lalu ya. Kami membeli itu menggunakan dana pinjaman dari bank swasta," ujarnya.

Total ada lima pesawat Sukhoi SU-27 SKM yang baru dikirim pada September lalu dibeli dengan harga US$470 juta atau Rp5,2 triliun. Kontraknya ditandatangani oleh Kepala Baranahan Kemhan dengan  Rosoboronexport Rusia pada tanggal 29 Desember 2011 silam.

Lima pesawat jet tempur ini akan melengkapi 11 pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 yang sudah terlebih dahulu tiba di Indonesia dan berjumlah 11 unit.

Maka total pesawat Sukhoi yang dimiliki telah mencapai 16 unit atau satu skuadron. Sementara untuk harga helikopter MI-17 dan MI-31, Sisriadi, tidak menyebutkan harganya.

Ditanya VIVAnews apakah ada alutsista lainnya yang masih berniat dibeli dari Rusia, Sisriadi menyebut hingga kini Kemhan masih belum ingin menggunakan sisa dana yang ada untuk membeli alutsista lainnya. Mereka tidak ingin melanggar UU yang berlaku.

Soal keunggulan pesawat jet tempur Sukhoi dari Rusia, Sisriadi menyebut burung besi itu memiliki sistem sensor yang baik. "Endurance atau jangkauan operasional jauhnya pun juga hebat sehingga bisa dioperasikan untuk jarak jauh dan bisa kembali lagi. Selain itu sistem avionik yang dimiliki Sukhoi juga bagus. Pesawat ini lincah di kelasnya, " papar Sisriadi.

Ke depan, lanjut Sisriadi, untuk alutsista pesawat Sukhoi dirasa  sudah cukup. Pesawat tempur itu akan dicampur dengan F-16 yang juga sudah ada.

Sisriadi mengatakan pelajaran lain dari peristiwa embargo yang dipetik Kemhan yakni jangan bertumpu kepada satu negara saja dalam mengandalkan pembelian alutsista. Jadi ketika diembargo, masih ada alutsista lain yang dapat digunakan. (dari berbagai sumber)

Indonesia II




Langit Natuna, Kepulauan Riau, seperti robek oleh suara keras. Enam “elang besi” Hawk 100/200 menderu, meliuk-liuk sambil menjatuhkan bom berbobot ratusan kilogram. Sasarannya satu objek di sebuah pulau kecil.

Dari arah lain melintas tiga pesawat F-16. Empat bom meluncur ke sasaran.

Tak lama, muncul pula tiga pesawat Sukhoi SU-27/30. Di tiap tubuh pesawat garang itu,  tersemat 6 bom yang lalu dilepas menumbuk sasaran. Bak kelincahan seekor alap-alap, Sukhoi terakhir melontarkan puluhan roket. Sasaran pun hancur lebur.

Asap membubung tinggi. Tapi serangan belum berakhir. Sebagai penutup,  tiga pesawat EMB-314 Super Tucano melintas. Bom kembali berjatuhan.

Di atas sasaran yang remuk redam itu, melintas tujuh pesawat C-130 Hercules.  Ia terbang tenang dikawal dua Sukhoi 27/30 bersenjata rudal. Dari lambung pesawat,  ratusan personel Pasukan Khas Angkatan Udara melompat terjun. Di darat kelak, mereka bertugas menyapu sisa-sisa musuh yang menguasai objek vital di Natuna, wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Laut China Selatan yang sedang disengketakan lima negara itu.

Inilah aksi penutup Latihan Operasi Udara dengan sandi “Angkasa Yudha 2013” yang digelar di Pulau Natuna, pada Kamis 31 Oktober 2013 lalu. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, latihan ini untuk membina kemampuan dan kekuatan TNI AU, agar lebih siap siaga menghadapi kontijensi.

Yang jadi “bintang” saat itu boleh dibilang enam Sukhoi yang terbang dari Lapangan Udara Hasanuddin di Makassar. Total ada 16 Sukhoi bermarkas di Makassar, membentuk Skuadron Udara Tempur  11.

Ini semacam kebangkitan skuadron tempur wilayah Timur Indonesia setelah lama kekuatannya bolong. Pesawat tempur bercat dasar abu-abu terang bercampur loreng abu-abu tua ini terdiri atas dua macam, yakni SU 27 SKM dan SU30MK2. Pembeda utamanya adalah SU 27 hanya punya satu kursi pilot, sementara saudaranya punya dua kursi pilot.

, Kamis 31 Oktober pagi, tampak hanya 10 Sukhoi terparkir.  Enam lainnya sedang beroperasi di Natuna. Di kantor dan gedung teknisi yang berada di samping pesawat tempur diparkir, tampak sebuah spanduk besar terpampang bertuliskan, “Siapkan pesawat sebaik-baiknya seolah-olah hari ini ada perang”.

Perang itu memang masih jauh. Tapi, personel di Skuadron 11 berlatih keras setiap hari, minimal 8 jam. Pesawat diistirahatkan meski tetap siaga antara Jumat sampai Minggu saja. Pagi, sebelum memulai latihan (training air), para petugas dan pilot terlebih dahulu apel siaga. Teknisi sudah terbagi-bagi ke dalam beberapa bidang, selalu memastikan pesawat dalam keadaan siaga penuh.

Persenjataan terbaru yang terpasang di pesawat adalah kombinasi jenis Air to Air to Ground. Sukhoi bisa menyergap di udara dengan daya jelajah jauh. Ia juga mampu serang target di darat dengan peluru kendali atau bom pintar. Dia bisa membawa rudal udara ke udara RVV-AE active radar homing, rudal udara ke permukaan KH- 29T(TE), KH-29L, KH-31P, KH-31A dan bom pintar jenis KAB 500Kr dan KAB-1500Kr.

Yang lebih asyik, Sukhoi SU 27SKM dan SU30 MK2 ini telah dilengkapi instrumen isi ulang bahan bakar di udara. Jadi, kemampuan jelajah tempurnya kian jauh.

Jelas, kecanggihannya tak kalah dengan F15 SG milik Singapura atau Super Hornet milik Australia. Di udara, bisa ofensif, namun juga bisa menghancurkan sasaran di laut dan darat. Sempurna untuk patroli udara untuk menjaga kedaulatan wilayah dan menghancurkan sasaran strategis musuh.



Dua di antara 16 Sukhoi di Makassar ini tiba dari Rusia pada Rabu malam, 4 September 2013, genap jadi lima unit Su-27 SKM dan sebelas unit Su-30 MK. Pesawat-pesawat tempur ini diterima dari Pemerintah Rusia/JSC Rosoboronexport oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Ini kiriman ketiga tahun ini.

Sukhoi menjadi andalan, karena di saat alutsista Indonesia mulai menua di akhir 1990-an, Amerika Serikat yang menjadi pemasok utama mengembargo Indonesia akibat pelanggaran hak asasi manusia di zaman orde baru berkuasa.

Itu sebabnya, saat menjadi Presiden pada 2001, Megawati Soekarnoputri melirik Rusia. Negeri beruang salju itu dipilih sebagai alternatif mengganti armada yang menua. Pada 2004, sejumlah Sukhoi pun mendarat di Lanud Iswahyudi, Madiun. Megawati pun seperti mengulang sejarah ketika ayahnya, Soekarno, membangun armada udara Indonesia dengan mengandalkan pesawat-pesawat tempur buatan Uni Soviet.

Saat perayaan Ulang Tahun TNI ke-68 di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, 5 Oktober 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) akan meningkat signifikan hingga akhir tahun 2014. Untuk memodernisasi alutsista sekaligus meningkatkan kualitas sistem pertahanan RI, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan industri pertahanan di dalam dan luar negeri, kata Presiden.

Sejumlah negara pada akhir Oktober lalu membeberkan kerjasama pertahanannya dengan Indonesia. Indonesia bekerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia, Amerika sampai benua Eropa.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, pengalaman embargo militer AS atas Indonesia pasca-1998 menjadi pelajaran untuk tidak menggantungkan persenjataan pada satu negara saja. Kekuatan pertahanan nasional akan dibangun dengan mengambil teknologi dari berbagai negara. Tak lupa, industri strategis dalam negeri diperkuat, seperti PT Dirgantara dan PT Pindad.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya Hadi Tjahjanto, menyatakan, pembelian pesawat ini dipatok sampai 2024. Total, ada 102 pesawat yang akan didatangkan, antara lain 16 unit Sukhoi, 24 unit F16 dari Amerika Serikat, sekuadron T50 buatan Korea Selatan untuk menggantikan Hawk buatan AS, 8 unit pesawat latih  G120PP buatan Jerman, 16 unit pesawat Embraer Supertucano buatan Jerman, 9 unit CN295 dari Spanyol, 4 unit Hercules hibah dari Australia dan sejumlah helikopter Fennec dari Prancis. “Semua Pesawat ini akan didatangkan secara bertahap,” kata Hadi.

Dari Rusia, selain membeli Sukhoi, Indonesia juga mendatangkan kendaraan tempur laut dan amfibi, helikopter serang MI-35, helikopter serbu MI-17 dan tak lupa, peluru kendali.

Sjafrie menyatakan, alutsista Rusia jadi ‘idola’ karena menjawab kebutuhan minimum essential force (MEF). ”Yang kedua, harganya kompatibel. Ketiga adalah dia tak punya prasyarat politik,” kata mantan Kepala Pusat Penerangan TNI itu.

Anggaran modernisasi dan perawatan alutsista TNI sampai akhir tahun 2014 ini tercatat Rp99 triliun, dan Kementerian Pertahanan masih membutuhkan tambahan anggaran Rp57 triliun. “Kami prioritaskan mencari alutsista bergerak seperti pesawat temput dan tank. Sementara alutsista yang tak bergerak seperti radar,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Dengan anggaran sebegitu besar, Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, kekuatan armada udara ini baru akan mendekati minimum essential force yang dipatok sampai 2019. “Bagaimana kita bisa memiliki kemampuan minimal agar kita bisa memiliki suatu daya pukul yang dahsyat dan juga mobilitas yang tinggi,” kata Sjafrie.

Dari mana duit itu berasal? Angka lebih dari Rp150 triliun itu salah satunya didapatkan dengan pinjaman luar negeri US$6,5 miliar dolar. ”Jadi yang kita pergunakan kurang lebih 4 miliar dolar, artinya kurang lebih 41 triliun. Sisanya kita mesti jadikan semacam cadangan untuk dipergunakan pada prioritas kedua. Sekarang prioritas pertama dulu,” kata Sjafrie.

Lima tahun ke depan, setelah armada udara tempur nyaris lengkap, prioritas berikutnya penambahan Radar. Soal alat ini, Indonesia memang gawat. Ada radar yang tidak berfungsi 24 jam. Tapi sekarang, ”radar untuk kawasan barat sudah ter-cover, secara kuantitas. Kemudian kawasan timur yang kemudian akan kita isi segera,” kata Sjafrie.

Kadispen TNI AU menambahkan, rencananya radar ini akan ditempatkan di Singkawang, Kalimatan Barat; dan Tambolaka, Nusa Tenggara Timur. “Dengan radar ini pesawat asing bisa dideteksi,” kata Hadi.

Dengan lengkapnya satu skuadron Sukhoi di pangkalan Makassar, Indonesia boleh sedikit sumringah. Tapi Direktur Program di Research Institute for Democracy and Peace (Ridep), Anton Aliabbas, menyatakan pengadaan Sukhoi perlu dicermati karena belum teruji.

Kata Anton, Shukoi memang hebat secara teknis namun dikenal boros bahan bakar. Lalu persenjataan dan amunisi juga belum jelas. Sehingga, ”kualitas kita belum tahu,” kata jebolan Defence Studies Crankfield University, Inggris, itu.

Anton setuju, hingga 2024, Indonesia fokus pada penyediaan alutsista dulu. Baru setelah itu membangun industrinya sendiri. Dia melihat ada kebutuhan memperkuat sistem pertahanan udara segera. Di Jakarta saja, misalnya, Anton melihat penurunan sistem pertahanan udara.

“Dulu di zaman (Presiden) Soekarno, kita punya berbagai terminal rudal di Jakarta. Dulu ada di Priok dan Tebet. Namun sekarang tidak ada bekas (terminal rudal). Sekarang malah jadi perkampungan penduduk,” kata Anton.

Tapi di balik kegagahan meliuk di langit nusantara, pengadaan jet tempur yang masuk dari bagian paket proyek alutsista berongkos total hingga Rp 150 triliun itu perlu transparansi. Apalagi, kata dia, untuk jangka menengah, lebih dari Rp 400 triliun disiapkan negara guna mempercanggih senjata.

Anton menilai upaya pemerintah melengkapi alutsista TNI itu adalah langkah bagus. Apalagi  pasokannya melibatkan berbagai negara. Persaingan Rusia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan China harus dimanfaatkan untuk pembangunan alutsista.

Kamis, 10 Oktober 2013

Hubungan "mesra" Indonesia - Rusia"





Presiden SBY sambut Presiden Rusia Vladimir Putin di Apec 2013 Bali



Pembicaraan Presiden SBY dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Apec 2013 Bali (photo: metrotvnews.com)




Presiden SBY sambut Presiden Rusia Vladimir Putin di Apec 2013 Bali (photo: metrotvnews.com)Pembicaraan Presiden SBY dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Apec 2013 Bali


..Presiden SBY memberi kejutan ulang tahun ke-61 Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memetik gitar di, Nusa Dua, Bali, 7/10/2013. Photo: Abror/Presidenri.go.id
Presiden SBY memberi kejutan ulang tahun ke-61 Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memetik gitar di, Nusa Dua, Bali, 7/10/2013. Photo: Abror/Presidenri.go.id


ketika melihat produk kapal selam kilo made in rusia

Presiden SBY memandangi model kapal selam Kilo Rusia (photo: setneg)


dengan negara lain sesama eropa timur




Presiden SBY dan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev memeriksa pasukan kehormatan, dalam upacara penyambutan kenegaraan di stana Kepresidenan Ak-Orda, Astana, Senin (2/9). (ANTARA FOTO/Anung)

semoga hubungan baik ini terus berlanjut sepanjang masa..

Jumat, 04 Oktober 2013

PERKEMBANGAN RISET PRODUK MILITER INDONESIA

ARON MK80

bentuknya  menyerupai pesawat tapi kalau dilihat  seperti kapal berbasis trimaran orang tak salah menduga karena landasan  diatas air.  keberadaannya mengundang perhatian bagi yang melihatnya. Namun itu bukanlah pesawat. Melainkan sebuah wahana terbang yang dikenal dengan Wing in Ground Effect.


ini merupakan perpaduan antara kapal dan pesawat. Tubuhnya terbangun antara hull kapal dan sayap yang tidak biasa. Tidak biasa lantaran sayap ini berbeda dengan sayap pesawat pada umumnya. Ketika meluncur,sayap pada WiG akan menghasilkan efek daya angkat, namun tidak terbang tinggi seperti pesawat pada umumnya. Sementara body alias hull WiG memang terbentuk seperti kapal pada umumnya, sehingga bisa mendarat, melaju dan take off dari air. Sehingga, kapal terbang ini mampu meluncur jauh lebih cepat dibanding kapal biasa. Alhasil, wahana WiG pun tetap diklasifikasikan sebagai kapal bukan pesawat.

banyak negara menerapkannya salah satunya adalah jenis ekranoplane milik russia, atau bahkan yang hampir mirip adalah Bavar 2 Milik Iran dan masih banyak negara lain yang menerapkan kapal terbang jenis ini.

punya iran

rusia

 

pengguna aparat keamanan dan militer, sesungguhnya lebih cocok memilih tipe ARON Mk80 atau MK200. Versi ini mampu mengangkut penumpang lebih banyak yaitu 8 orang. Dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam, versi ini bahkan juga mampu dipersenjatai dengan Pod senapan mesin berat maupun roket. Cocok untuk misi-misi anti perompak atau menghalau nelayan asingpengguna aparat keamanan dan militer, sesungguhnya lebih cocok memilih tipe ARON Mk80 atau MK200. Versi ini mampu mengangkut penumpang lebih banyak yaitu 8 orang. Dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam, versi ini bahkan juga mampu dipersenjatai dengan Pod senapan mesin berat maupun roket. Cocok untuk misi-misi anti perompak

 

 

  

dari berbagai sumber

---------------------------------------------------------------------------------------------

Kapal Hydro

Indonesia  kembali akan unjuk kekuatan dalam bidang teknologi militer salah satunya yang akan di ujicoba pada tahun 2013 adalah kapal Militer Crocodile Hydrofoil dengan sandi Buaya Terbang buatan Seorang Dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Kapal "buaya" ini sebenarnya kapal militer yang terinspirasi dari pergerakan unik hewan reptil zaman purba tersebut. Dr Ir Wisnu Wardhana SE Msc, dosen di Jurusan Teknik Kelautan ITS, menamai kapal rancangannya itu dengan Kapal Perang Crocodile-Hydrofoil (KPC-H).
Kapal buaya merupakan kapal non permukaan pertama yang dirancang khusus menggabungkan antara teknologi kapal selam dengan teknologi kapal cepat hydrofoil permukaan, karena desainnya yang unik dan pertama di dunia, kapal ini mampu bergerak dengan kecepatan tinggi dan memiliki kemampuan kamuflase layaknya siluman guna memenuhi tantangan teknologi militer masa depan
.
Tugas pokok dari "Buaya" ini nantinya,  diklaim mampu menyamar, mencegat, menyusup, melepaskan pasukan komando dengan hening merekam atau mengirim data kondisi awan serta spionase. Tak hanya itu, kapal buaya juga saya rancang untuk bisa menebar ranjau, serta menyerang atau menghindar dengan cepat. 
Filosofi buaya diambil karena predator ini mampu memangsa dengan cepat. Buaya juga terkenal sebagai hewan yang kuat, tangguh, dan berada pada rantai makanan cukup tinggi. "Kelihatannya saja buaya diam dan tenang, tapi tiba-tiba langsung menyambar. Kita butuh yang seperti itu, kapal perang yang mampu mengejutkan musuh," tuturnya kata si Dosen.

 
Pria asli Surabaya ini juga merancang KPC-H dengan mengadaptasi perilaku buaya. Dia bisa menjadi kapal normal permukaan, kapal selam (submarine), dan kapal Hydrofoil (di atas permukaan).

Mode kapal selam dapat digunakan ketika melakukan penyamaran. Dengan demikian, kapal akan sulit dideteksi karena radar tidak bisa menembus air. Sedangkan mode hydrofil digunakan ketika sedang mengejar musuh dan memerlukan kecepatan.


KPC-H atau kapal buaya dibangun dengan panjang 12 m, lebar 2,8 m, dan tinggi dua meter. Dengan berat 14,35 ton, kapal ini mampu melaju 20 knot atau sekira 36 km per jam ketika menyelam. Sedangkan kecepatan ketika tidak sedang menyelam adalah 40 knot (72 km per jam) karena resistivitynya lebih kecil.

Kapal buaya dapat mengangkut hingga enam awak kapal. Kapal ini juga dilengkapi cerobong udara yang digunakan ketika menyelam. Cerobong tersebut berfungsi menyuplai udara yang dibutuhkan ketika kedua mesin dieselnya sedang bekerja. Sayangnya, kemampuan menyelam kapal buaya hanya di kedalaman maksimal 10 m.


Saat ini, TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta dengan perusahaan dan perguruan tinggi lain sedang mengkaji rancangan KPH-C. Diperkirakan, penelitian tersebut membutuhkan waktu sekira tiga tahun. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka pada 2013 kita sudah akan bisa melihat purwarupa kapal buaya rancangan Wisnu.
--------------------------------------------------------------------------
 USV MAKARA 02 , KAPAL KECIL TANPA AWAK INDONESIA 




Di tengah negara-negara Barat sibuk mengembangkan teknologi militer berbasis robotik seperti UAV, USV atau UGV dalam menjaga perbatasan ataupun untuk perkuatan armada perangnya,  Indonesia pun tidak mau ketinggalan,  dengan Kode Sandi "Project Hantu Laut"  hasil joint strike antara Universitas Teknik Indonesia dan Mabes TNI.


Prototype hasil kerjasama tersebut mengambil basis USV (Unmanned Surface Vessel) atau kata lain dari Kapal tanpa awak yang diberi nama Makara-02 yang berdimensi 4.94ft  x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing).

Makara-02 berdesain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing sehingga kapal jauh memiliki nilai stealth dan determinasi yang tinggi yang bisa digunakan untuk keperluan intai, jaga dan serang.

Makara-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank untuk memprediksi hambatan pada SEA GHOST yang berukuran FLEET CLASS yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi satelit yang canggih.
Selain itu, Makara-02 mampu memberikan perlawan terhadap serangan hacker atau virus yang menyusup ke dalam Jaringan komunikasi Pengendali sehingga menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali bahkan berpindah tangan, Lewat teknologi yang di punyai PUSINFOLAHTA-Mabes TNI, Makara-02 akan mudah melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker sehingga kapal tanpa awak ini akan mampu dikendalikan kembali dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh ataupun penyusup kembali seandainya kapal ini berhasil di retes jaringan komunikasinya.
Teknologi inipun tak lantas didapatkan begitu saja, Ter-ilhami oleh pesawat tanpa awak canggih Amerika RQ-170 Santinel yang dimana jaringan komunikasi pengendalinya berhasil di retes negara iran. sehingga berpindah tangan. Inilah yang mendasari penerapan Cyberwarfare  pada Prototype Makara-02.

Sebelumnya, Makara-02 telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 Kategori Autonomous dan Pernah di tampilkan pada acara pameran Industri Pertahanan Indonesia pada November 2012
-----------------------------------------------------------------------------
 KAPAL PERUSAK KAWAL RUDAL ,PRODUKSI PT PAL


PT. PAL akan bangun kapal perang Indonesia terbesar. Sebuah kapal perang dengan type Perusak Kawal Rudal (PKR) berukuran yang sangat besar akan mulai dibuat tahun depan. Kapal PKR ini akan menjadi kapal perang terbesar dan dibuat sendiri oleh Indonesia. Kapal perang dengan panjang 105 meter akan memakan waktu 4 tahun dan biaya sebesar 220 juta dollar AS untuk pembuatannya.

INDONESIA BANGUN KAPAL PERANG TEMPUR TERBESAR

 
Kementrian Pertahanan hari ini melaunching rencana pembangunan kapal perang Perusak Kawal Rudal. Kapal PKR ini merupakan kapal perang tempur terbesar dan pertama yang akan dibuat di Indonesia. "Ini memperkuat kekuatan laut kita dan dengan ini kita memiliki kekuatan yang dapat membuat gentar pihak lain yang mengancam," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan persnya di kantor Kementerian Pertahanan.


Purnomo melanjutkan, pembangunan kapal perang yang akan dimulai pada tahun depan ini dan selesai dikerjakan selama 4 tahun merupakan cara Indonesia untuk mengembangkan dan memperkuat pertahanan negara. "Bisa digunakan untuk berbagai operasi, misal untuk operasi perdamaian," katanya. Di Asean, lanjut Purnomo, hanya Singapura yang memiliki jenis kapal perang tempur sejenis ini.

Menambahkan pernyataan Menhan, Kepala Staff Angkatan Laut, Letnal Jenderal Erris Heriyanto mengatakan, pengunaan kapal PKR ini tergantung dari intensitas permintaan. "Kapal ini tergantung dari permintaan panglima TNI, bisa untuk patroli mengitari Indonesia karena ancaman yang kita hadapi bisa datang dari seluruh perairan," kata Erris. Kapal perang ini juga bisa untuk mengawal kapal-kapal kecil lainnya.


Kapal perang yang memiliki panjang 105 meter dan berat 2400 ton dan juga peralatan perang avionik-elektronik canggih ini akan dibangun oleh PT. PAL selaku industri pertahanan dalam negeri. Sebagai bagian dari alih teknologi, kerjasama ini juga akan dilakukan dengan negara Belanda. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk membangun satu unit kapal perang adalah sebesar $220 juta yang dananya berasal dari APBN.

Kapal perang jenis PKR ini dilengkapi perlengkapan avionik elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai misi operasi peperangan seperti elektronika, peperangan anti udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan dan bantuan tembakan kapal.

Kapal perang ini dilengkapi peralatan antara lain radar untuk mendeteksi kapal selam dan pesawat udara, perlengkapan persenjataan meriam kaliber 76-100mm dan kaliber 20-30mm, peluncur rudal ke udara dan senjata torpedo.
sekian

Sabtu, 07 September 2013

BAGUS SU-30MK ( SUKHOY FAMILY ATAU F-16 TUA YANG DI UPGARDE)

BAGUS SU-30MK ( SUKHOY FAMILY ATAU F-16 TUA YANG DI UPGARDE)


Dua SU-30MK atau Sukhoy Family buat indonesia telah datang dan hal itu merupakan pengiriman terakhir dari paket pembelian 1 Skuadron Pesawat Tempur Rusia, kalau boleh jujur harus nya kita minimal punya 2 Skuadron Sukhoy hal ini di dasarkan atas berubah nya perkembangan kekuatan militer di Asia Pasifik.

Yang jadi pertanyaan Kenapa Pemerintah atau KeMenhan atau TNI AU tidak menambah lagi "pesenan" Sukhoy Family,? banyak ahli dan pakar mengatakan hal ini berkat intervensi Amerika serikat dan sekutu nya di Asia Pasifik termasuk Australia yang "Khawatir" atas peningkatan Kemampuan Tempur TNI AU, boleh di bilang untuk saat ini Kemampuan Tempur AU Australia dibawah TNI AU Indonesia untuk pertempuran Pesawat Tempur,hal ini terbukti pada saat Latihan Tahunan Picth-Black  Yang di Hadiri oleh TNI AU dengan mengirim Sukhoy Family.dimana semua analis dan pakar militer mengacungkan jempol buat TNI AU dengan Sukhoy nya.

Lalu, "mungkin" hal ini juga di pelajari oleh "Paman SAM" maka di buatlah rencana pengkerdilan atau rencana mencegah semakin besar nya TNI AU, dengan cara, Menawarkan Hibah  F-16 bekas /tua blok -15 yang notabene sudah ketinggalan jaman.sejumlah 24 buah.hal ini tentu menarik buat di simak..karena uang yang seharus nya bisa membeli 3 unit Sukhoy baru atau 6 jenis F-16 Tipe Terbaru ,hilang sudah, diganti barang bekas yang sudah tua.( mudah mudahan ga ada yang jatoh).

Padahal pihak rusia sudah menawarkan tambahan untuk menyediakan Sukhoy Family buat TNI AU
termasuk kemungkinan jika TNI AU akan membeli SU-35 yang diatas kertas sudah di setujui oleh rusia, sayang seribu sayang, pejabat kita masih bodoh dalam mengingat sejarah EMBARGO militer yang dilakukan oleh Amerika terhadap armada F-16 dan Hercules TNI AU sehingga menjadi macan ompong yang tidak bisa terbang atau pun dapat  terbang namun tidak bersenjata.

Apakah hal itu akan terulang di kemudian hari? tentu saja,,karena bagi Amerika, tidak ada musuh abadi dan tidak ada kawan abadi, musuh ku adalah kawan ku dan kawan ku adalah musuh ku.lihat nasib Libya yang dihajar abis abisan oleh sekutu/NATO padahal secara ekonomi , Libya banyak memberikan bantuan utang buat negara-negara NATO ketika krisis eropa melanda.

Lalu apa untungnya beli F-16 Bekas? walau di Upgrade. hasil survei kecil kecilan ternyata tidak setuju akan pembelian barang bekas. sebagai perbandingan  2  pesawat F-16   belum tentu menang  lawan 1 Sukhoy SU-30MK Atau SU-27. hal ini dikarenakan oleh kemampuan radar pada Sukhoy lebih unggul dari pada F-16  sebagai gambaran awan kira kira begini, jarak jangkauan radar Sukhoy adaalah 30 km misal kan, sedangkan F-16 yang ada pada TNI AU hanya 15-20 km, lalu beda nya apa? pada saat perang sungguhan terjadi, tentu saja Sukhoy lebih dulu dapat menemukan dan menembakan Rudal nya kepada F-16 karena jangkauan nya jauh, sedangkan F-16 pasti akan binggung dari mana musuh datang, karena tiba tiba telah di lock radar Sukhoy. karena perang jaman sekarang buta pesawat tempur adalah jika "Siapa yang lebih dahulu mampu melacak dan menembakan Rudal ke pesawat musuh " maka dia adalah pemenang nya.

Pada Sisi lain untuk kecepatan dan gerak reflek Sukhoy jauh diatas F-16, ditambah dorongan tenaga mesin yang lebih besar dan kuat, membuat keunggulan Sukhoy lebih tinggi dari pada F-16, sebagai gambaran, Sukhoy Family dapat melakukan serangan darat, laut dan udara, hal ini disebabkan karena Sukhoy Family di rancang bisa menjadi pemgebom jarak jauh jika di ganti persenjataan dan amunisi nya, taktik Hit and Run bisa dilakukan untuk menembak pesawat atau kapal perang di laut.




F-16C block 25 serial number 84-1281 yang akan dihibahkan ke Indonesia. Photo diambil 9 April 2008 di Eielson AFB, saat misi Red Flag-Alaska  [Photo by Karl Drage]
contoh pesawat yang akan di hibahkan..F-16C block 25 serial number 84-1281 yang akan dihibahkan ke Indonesia.

contoh lain bahawa F-16 versi tua yang akan di hibahkan ke Indonesia, dengan posisi "parkir" di tanah,( apa iya jika masih bagus parkir nya di padang rumput)
F-16A block 15 dari 198th Fighting Squadron  terparkir di  AMARC October 1995  [AviaMagazine photo by Frits Jongerman]

ini lagi..tambahan.
F-16A block 15 dari Skuadron 425th yang sempat disewakan untuk training pilot Singapura di Luke Air Force Base, sebelum akhirnya pensiun dan disimpan di  AMARC 1 Februari 1996. [Photo by Phillip Kovaric]
F-16A block 15 dari Skuadron 425th yang sempat disewakan untuk training pilot Singapura di Luke Air Force Base, sebelum akhirnya pensiun dan disimpan di AMARC 1 Februari 1996


Penimbunan Pesawat di AMARC Arizona (photo by Dave Anderson)
 tempat "penimbunan" pesawat tua  amerika.termasuk didalam nya F-16

Penimbunan Pesawat di AMARC Arizona, (photo by Dave Anderson)

nah tuh buktinya..betul kan..
Pesawat F-16 di AMARC Arizona, Maret 2008 (photo by Ronnie Carpenter)
Pesawat F-16 di AMARC Arizona, Maret 2008( ini se tipe yang akna di hibahkan ke TNI AU)

F16C Block 25 s/n 84-1281 saat masih berada di Skuadron 62nd FS [Frank Ertl collection]
Ciri-ciri umum
  • Kru: 1
  • Panjang: 49 ft 5 in (15.06 m)
  • Rentang sayap: 32 ft 8 in (9.96 m)
  • Tinggi: 16 ft (4.88 m)
  • Luas sayap: 300 ft² (27.87 m²)
  • Airfoil: NACA 64A204 root and tip
  • Berat kosong: 18,900 lb (8,570 kg)
  • Berat isi: 26,500 lb (12,000 kg)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb (19,200 kg)
  • Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan
Kinerja
  • Laju maksimum:
    • At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h)
    • At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
  • Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
  • Langit-langit batas: 50,000+ ft (15,240+ m)
  • Laju tanjak: 50,000 ft/min (254 m/s)
  • Beban sayap: 88.3 lb/ft² (431 kg/m²)
  • Dorongan/berat: 1.095
Persenjataan
Avionik

F-16C Block 25

Adapun block 25 adalah generasi pertama F-16C/D yang ditandai radar baru APG-68 menggantikan APG-66, serta beberapa jenis senjata. Pesawat ini diproduksi 209 unit untuk versi C (single seater) dan 35 versi D (double seater). Unit terakhir yang diproduksi adalah seri 85-1516 yang roll-out November 1986. Dari total 344 unit pesawat, 68 diantaranya masih aktif dan tersebar di skuadron ANG/AFRES sebagai pesawat latih.

Pesawat yang akan dihibahkan ke Indonesia, antara lain F-16C Block 25D serial number: 84281. Pesawat ini pertama kali diserahkan dari pabriknya ke USAF Tactical Fighter Squadron 33, bulan Januari 1986. Awal tahun 1991 pesawat ini ikut operasi Desert Storm di Irak.
Usai operasi Desert Strom, F-16C block 25 s/n 84-1281 ini, sebentar dipindahkan ke Skuadron 113 Tactical Fighter, September 1991. Tujuh bulan kemudian  April 1992, pesawat itu dialihkan ke Skuadron 112 Ohio Air National Guard.

Terakhir 5 Agustus 2009, pesawat F-16C block 25 s/n 84-1281 di-non-aktif-kan dan disimpan di USAF AMARC (Aerospace Maintenance and Regeneration Center), Tucson, Arizona.

Indonesia mengeluarkan 700 juta USD, untuk meningkatkan performa 24 F-16 Block 25, termasuk upgrade: Radar, Electronic Warfare, Fire Control (EEFC), Awareness Data Link, Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS), Sniper/Litening dan sebagainya.
Dengan sisa +1500 jam terbang, usia pesawat hibah F-16C bLock 25, kira-kira 5 tahun lagi dengan masa terbang 20 jam/bulan. ..

Nah   sekarang kita bahas tentang SU-3OMK/SUKHOY FAMILY
 Spesifikasi SU 30 MK

Version Su-30MK
Manufacturer(s) Sukhoi
Country Russian Federation
Role Multirole fighter
Powerplant Saturn AL-37FP thrust vectoring engines (2x)
Thrust 83.4kN (142.2kN with afterburner)
Length 21.9m || 71 ft 11.5 in
Height 6,4m || 20 ft
Wingspan 14,7m || 48 ft 2.75 in
Weight 34,500 kg || 72,752 lbs (Max TOW)
Speed 2.35 Mach || 2,150kmh || 1230 kt || 1417 mph (Max)
Range 3,000 km
Ceiling 17,300m || 58,071 ft
Crew Two
First deployment n/a
Cost Around 37 million USD (Su-MKK)

RADAR N001VEP

Pada SU 30 MK2 menggunakan radar buatan NIIP dan phazotron.blok upgrade terbaru yang bernama "panda" yang berbasis dari radar N001-01 dari SU 27 SK telah dibuat.Dan program ini menghasilkan radar berjenis N001V modifikasi terakhir yang menggunakan C/C++ COTS software dan Ts 100 prosesor.

Pada SU MK2/MKK pada jarak 100 km dapat menjejak (tracking) 10 target,dan mengunci 4 target udara dan 2 target darat dari total 10 target yang ditracking (identifikasi).radar jenis ini juga terpasang pesawat J 11 A cina.varian baru radar jenis ini dengan prosesor baru ,dapat mengidikasi target bergerak moving target indication (MTI),kemampuan mapping wilayah dan mendeteksi helikopter yang terbang rendah. N001VEP dapat mendeteksi hingga 120 derajat dan sudut elevasi 110 derajat.

Zhuk-MSE radar

Radar tipe baru yang terpasang pada SU K30 MK2/MKK,salah satu upgrade pada SU 30 MK2/MKK yang baru.pada varian Zhuk-MS biasa dapat mendeteksi musuh pada jarak 150 Km,sedangkan pada varian Zhuk-MSE ESA kabarnya bisa mendeteksi radar hingga 350 Km dan mengunci 4 target udara dan 4 target darat secara simultan.varian MSE ini kabarnya akan dipasang pada J 11 cina.di negara negara sekutu tipe radar seperti ini dikatagorikan radar AESA

Mission computer: MVK-RL
Flight instruments:MFI-10-5 LCD MFDs

ElLECTRONIC WARFARE

peralatan jamming terbaru yang tersedia bagi varian flanker adalah KNIRTI SAP 518,KNIRTI termasuk high power support jamming pod.


PERSENJATAAN


air to air missile untuk keperluan menghancurkan AWACS/AEW musuh
LINGKUP PENGGUNAAN DAN DAYA JANGKAU MISIL
CONTOH MISIL YANG DIBAWA
R 73 ARCHER (misil jarak dekat)
R 27 alamo (misil jarak menengah)
Vympel R 77 ramjet (ini yang saya suka) JARAK JAUH

Su-30MK2

Su-30MK2 spesifikasi dasar
Mesin tipe 2 Ñ… AL-31F
Thrust, kgf 2 Ñ… 12500
Panjang, m 21,9
Wing span, m 14,7
Tinggi, 6,4 m
Max berat lepas landas, kg:
- Maks 34500
- Limit 38000

Max kapasitas bahan bakar internal, kg 9720
Max payload, kg 8000
Max kecepatan, km / h:
- Pada ketinggian tinggi 2100
- Di permukaan laut 1400
Max Mach nomor 2
Layanan langit-langit, m 17300
Max g-load9
Range, km:
- Tanpa pengisian bahan bakar dalam penerbangan3000
- Dengan satu dalam penerbangan pengisian bahan bakar5600
Jalankan dengan berat lepas landas normal, m 550 Roll dengan parasut drag dikerahkan, m 750


Double-kursi tempur.

Pesawat tempur multi-peran Su-30MK2 dirancang untuk mendapatkan keunggulan udara melalui bermusuhan membunuh berawak dan pesawat tak berawak dengan peluru kendali dalam pertempuran jarak menengah dan dogfights, dan permukaan (tanah dan laut) menghancurkan target dengan semua jenis senjata, pertama-tama dengan senjata presisi tinggi dalam individu dan operasi kelompok dalam kondisi semua cuaca. Pesawat ini dapat digunakan untuk pelatihan personil terbang untuk mengasah mereka terbang dan berkelahi keterampilan.

Bagian belakang-seater mengurangi beban kerja pilot dalam pertemuan PGM jangka panjang, dalam operasi malam hari dan misi berlarut-larut dengan pengisian bahan bakar dalam penerbangan.

Fitur utama dari pesawat tempur Su-30MK2 adalah sebagai berikut:

* Sistem pengendalian kebakaran meningkatkan membual peningkatan kemampuan permukaantarget;
* Sistem canggih kokpit manajemen;
* Navigasi yang ditingkatkan dan suite komunikasi;
* Lebih canggih pertahanan diri penanggulangan elektronik (ECM) suite;
* Udara diperluas-ke-udara dan udara-ke-permukaan suite senjata dengan persenjataan yang dipasang secara eksternal pada tanggal 12 cantelan;
* Sebuah in-flight sistem pengisian bahan bakar;
* Badan pesawat diperkuat dan landing gear menyediakan untuk operasi pesawat dengan beban max tempur dan kapasitas bahan bakar dengan take-off berat badan sampai dengan 38 nada.

Kontrol kebakaran sistem Su-30MK2 menyediakan untuk deteksi, pelacakan dan memukul dengan senjata onboard target udara dan permukaan sepanjang waktu dan dalam cuaca apapun.

Sistem pengendalian kebakaran terdiri dari dua subsistem utama:


Api subsistem kontrol * untuk senjata udara-ke-udara termasuk sistem radar penampakan, sistem penglihatan optronic, dan sistem head up display;
api subsistem kontrol * untuk senjata udara-ke-permukaan menyediakan untuk penggunaan spektrum yang luas dari udara-ke-permukaan senjata presisi tinggi, dan untuk indikasi sasaran, tujuan dan data penerbangan navigasi di empat menampilkan multifungsi 4-Ñ… terletak pada panel instrumen cockpits '
 Andalan dari sistem manajemen kokpit empat warna multifungsi liquid crystal display (LCD) dan kepala up-display (di kokpit kedepan saja). Ini menampilkan tampilkan semua diperlukan target penunjukan digital dan visual, penerbangan dan navigasi data serta data mengenai status pesawat sistem. Seiring dengan LCD multifungsi, rumah-rumah panel instrumen instrumen elektromekanis tradisional, yang bertindak terutama sebagai backup.

Radar digunakan pada Su-30MK2 di keterlibatan udara-ke-udara memastikan sebagai berikut:


* Mencari target udara;
* Terdeteksi identifikasi target;
* Menyerang target dengan rudal jarak pendek menengah dan menampilkan panduan yang berbeda;
* Mencari, pengunci pada dan pelacakan target visual di dogfights.

Dalam mode udara-ke-permukaan, radar memastikan berikut:

* Semua-cuaca akuisisi dan positioning target permukaan radio-contrast;
* Permukaan data penetapan target pasokan untuk menyediakan Kh-31A, Kh-35E, dan Kh-59MK udara-ke-kapal aplikasi rudal.
Optik-elektronik penampakan sistem yang terdiri dari stasiun Optical lokasi dan Helm-sistem target sebutan mount (HMS). Lokasi Optical stasiun (OLS) Su-30MK2 adalah kombinasi dari pencarian inframerah dan sistem track (IRST) dan laser rangefinder / target penanda. Hal ini dirancang untuk melacak target udara baik di depan dan belahan belakang menggunakan inframerah tanda tangan mereka . Hal ini juga dapat digunakan untuk laser mulai dari target udara dan permukaan serta untuk menerangi target permukaan oleh sinar laser untuk peluru kendali udara-ke-permukaan dengan laser homing semi-aktif aplikasi kepala.
Suite senjata Su-30MK2 termasuk built-in GSH-301 30-mm automatic single-barrel tinggi tingkat-meriam-api dengan beban amunisi dari 150 putaran, rudal, roket dan bom yang dipasang secara eksternal pada tanggal 12 cantelan dibawah sayap dan pesawat .
Suite senjata udara-ke-udara termasuk rudal jarak menengah dari jenis-27 R - R-27T1, R-27ET1 rudal pencari panas, R-27R1, R-27ER1 radar-rudal homing semi-aktif, R-27P1 dan rudal R-27EP1; RVV-AE rudal jarak menengah radar-homing aktif, dan R-73E jarak pendek rudal pencari panas.
Pesawat tempur Su-30MK2 memiliki berbagai senjata dipandu dan terarah digunakan untuk menghancurkan target permukaan.

Udara-ke-permukaan senjata dipandu pesawat tempur Su-30MK2 terdiri dari Kh-59ME, Kh-35E dan Kh-59MK rudal, sedangkan jarak menengah Kh-31A berkecepatan tinggi anti-kapal rudal radar-homing aktif, sedangkan Kh-31p jarak menengah antiradar radar-homing rudal pasif; Kh-29T, TV-homing rudal Kh-29TE atau Kh-29L laser-homing rudal jarak pendek; bom TV-homing KAB-1500Kr dan-KAB 500Kr (KAB- 500-OD) bom dipandu.

Demikian kira kira perbandingan yang bisa kita gambarkan.
Terima kasih

 




Rabu malam, 4 September 2013. Sekitar Dua unit Sukhoi Su-30 MK2 pesanan TNI AU tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, .

Sukhoi tiba di Lanud Hasanudin Makassar
Sukhoi Su-30MK2 yang tiba di Lanud Hasanuddin Makassar, Rabu malam (4/9)
(Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/wt via MetroTVNews)
Kedatangan dua Su-30 ini melengkapi kekuatan Skadron 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin menjadi 1 Skadron -sebelumnya 14 unit- yang terdiri dari Su-27 SKM (kursi tunggal) 5 unit dan Su-30 MK (kursi ganda) 11 unit.
Kedua Sukhoi ini diangkut dan diturunkan dengan menggunakan "airlifter" Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 6328 yang dipiloti Panov Vadim, Salovyev Evgeny dan Validanov Rinai serta 13 kru. Antonov berangkat dari bandara Khabarovsk, Rusia menuju ke Lanud Sultan Hasanuddin dan baru tiba setelah dua hari karena sempat transit di bandara Ninoy, Manila.
Dua pesawat ini sudah berbentuk jadi, namun sayapnya dilepas. Selanjutnya, Su-30 tersebut akan langsung dirakit oleh tim dari Rusia bersama Skadron Teknik 044 lanud Sultan Hasanuddin. Perakitan diperkirakan akan memakan waktu satu minggu, dan setelah enam hari baru dilakukan tes penerbangan.
Indonesia pertama kali memesan Sukhoi pada tahun 2003. Sejak itu, kedatangan Sukhoi dilakukan secara bertahap, yakni tahun 2003 di Lanud Iswahyudi, Madiun. Selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, pada 2009 dan 2010. Hingga 2013, tercatat tiga tahap pengiriman pesawat Sukhoi, yakni, Sukhoi SU-30 MK, dan terakhir semalam.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan dua buah kapal perang patroli cepat produksi PT Palindo Marine Shipyard Batam, KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850, Kamis, 5 september 2013 di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.

KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850
KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850 (Foto: Silep04 via Garuda Militer)
Kedua kapal patroli cepat jenis PC-43 ini memiliki spesifikasi panjang 43 meter, lebar 7,4 meter, bobot 250 ton, kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot. Dilengkapi dengan satu sekoci Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), dengan penggerak outboard engine 75 PK. Selain itu, kapal ini  memiliki endurance (ketahanan) dalam berlayar selama empat hari.

Menhan menjelaskan bahwa kapal patroli PC-43 secara fisik mirip dengan KCR punya TNI yg lain KCR-40 milik TNI AL yang juga diproduksi oleh PT Palindo, yaitu KRI Clurit-641, KRI Kujang-642, dan KRI Beladau-643. PC-43 dan KCR-40 sama-sama menggunakan bahan baja serta alluminium alloy. Yang menjadi pembeda keduanya adalah kapabilitas dalam menggotong senjata. Sebagai kapal patroli murni, PC-43 bukan dirancang untuk membawa peluru kendali.

Peresmian tersebut merupakan hari bersejarah bagi perkembangan teknologi militer Bangsa Indonesia, khususnya bidang industri perkapalan. KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850 merupakan dua kapal pertama dari rencana empat unit KPC sampai dengan 2014 yang dibangun oleh anak-anak bangsa Indonesia.

Meningkatkan Armada Tempur TNI AL

Kedua kapal yang senilai 75 miliar masing-masing tersebut akan segera memperkuat armada TNI AL. KRI Pari-849 akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim, sedangkan untuk KRI Sembilang-850 akan memperkuat jajaran Koarmabar, di wilayah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat.

Penambahan alutsista amat penting untuk menambah daya tempur dan dukungan pelatihan serta operasi di laut, ujar Menhan. Sekaligus merupakan jawaban konsekuensi atas karakteristik geografis Indonesia yang memiliki keanekaragaman kekayaan alam di laut, potensi keragaman hayati, warisan dunia yang patut dijaga.

Indonesia, kata Menhan, memiliki banyak selat dan perairan yang merupakan alur perairan utama dan penting bagi bangsa lain, karenanya perlu penjagaan maksimal. "Ini memiliki makna penting dan strategi pembangunan TNI AL menuju kekuatan pokok angkatan laut, meningkatkan kekuatan angkatan laut menjaga NKRI," kata Menteri.

Saat meresmikan kedua kapal patroli diatas, Menhan mengatakan bahwa TNI akan memiliki daya kekuatan yang terbesar di antara negara lain di Asia Tenggara pada 2014. "Renstra (rencana strategis) pertama 2014, kekuatan TNI yang terkuat di Asia Tenggara," ujar Menhan.

Kekuatan itu tercermin dari pengadaan alutsista oleh pemerintah yang melengkapi TNI AL, TNI AU, dan TNI AD dengan senjata dan peralatan baru.

Menhan mengatakan ada banyak alutsista yang ditambah untuk ketiga angkatan bersenjata, di antaranya kapal patroli cepat untuk TNI AL, tank Leopard untuk TNI AD dan penambahan pesawat Sukhoi untuk TNI AU.

Sementara untuk TNI AD, selain 45 unit tank leopard, pemerintah juga mengadakan 28 unit helikopter dan delapan unit heli serang Apache. Menurut dia, TNI yang kuat memiliki banyak arti, baik bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Meski begitu, Menhan membantah bahwa penambahan alutsista dan penguatan TNI berhubungan dengan pendirian pangkalan militer AS di Singapura dan Australia. "Ini tidak untuk perlombaan senjata, ini memordernisasi," katanya.

Sumber: Kemhan/Metrotvnews

Selasa, 12 Maret 2013

cerita jaman dulu kiriman dari temen blogspot. 

Garuda III Kongo : 30 Personel Kalahkan 3000 Milisi

Kontingen Garuda
Ilustrasi. Kontingen Garuda di masa kini
Tahun 1962, Kongo, negara di belahan Bumi Afrika sedang bergolak, TNI kembali diundang untuk Misi Perdamaian PBB dengan nama Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Letjen TNI (Purn) Kemal Idris (Alm). Garuda III diambil dari dari Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur lainnya.
Pasukan ini berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962, dan berada di medan tugas selama delapan bulan di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo). Mereka di tempatkan di Albertville. Di tempat ini telah disiapkan satu kekuatan pasukan besar, yang terdiri dari 2 batalyon kavaleri. Sedangkan Batalyon Arhanud di tempatkan di Elizabethville, yang menjadi wilayah kekuasaan tiga kelompok milisi yang ingin memisahkan diri, di bawah pimpinan Moises Tsommbe dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu.
Daerah ini terkenal dengan kekayaan mineralnya. Sempat terjadi beberapa pertempuran sengit antara pasukan PBB dari India melawan kelompok-kelompok pemberontak tersebut. Disini interaksi antara pasukan Garuda III dengan pasukan PBB lainnya sangat erat. Mereka terdiri dari pasukan Filipina, India, bahkan Malaysia. Walaupun ditanah air konfrontasi Ganyang malaysia dikumandangkan, interaksi persahabatan antara Garuda III dengan Malaysia tetap terjalin erat. Tanpa sedikit pun permusuhan (profesionalitas personel Garuda III).
Pasukan PBB asal India merupakan yang terbesar dan terbanyak jumlahnya. Mereka terorganisir dengan sangat baik. Mereka ditempatkan di kawasan-kawasan vital yang penting dan strategis. Sebaliknya Garuda III yang hanya berkekuatan kecil, mampu melakukan operasi taktik gerilya yang terkenal dalam sejarah PBB sehingga mencapai sukses besar. Disamping itu, personel Garuda III sangat luwes, pandai bergaul dengan penduduk setempat sehingga mereka menaruh kepercayaan besar kepada pasukan Garuda III.
Pasukan Garuda III mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Padahal mereka mengetahui memasak singkong hanyalah untuk makanan inti dengan cara dibusukkan, dikeringkan, ditumbuk jadi tepung baru dapat dimasak. Dengan adanya interaksi dan hubungan dengan penduduk setempat, maka semua program yang direncanakan berjalan dengan baik. Penduduk setempat menaruh simpati pada program yang dicanangkan, misalkan melakukan tindakan pengamanan daerah setempat dari pengacau. Dengan spontan tanpa di perintah, masyarakat memberitahukan kepada personel Garuda III, bila akan ada serangan yang di lancarkan oleh gerombolan pengacau.
Suatu hari terjadi serangan mendadak ke markas Garuda III. Pertempuran dan tembak menembak terjadi dari jam 12.00 malam hingga dinihari. Markas Garuda III terkepung dengan rapat. Semua personel merapatkan barisan, berusaha menangkis serangan tersebut. Menurut Informasi Intelijen, serangan dilakukan oleh sekitar 2000 pengacau, hasil gabungan 3 kelompok pemberontak. Sedangkan markas komando Garuda III dipertahankan sekitar 300an personel, 40 persen dari seluruh kekuatan Garuda III di Kongo. Tidak ada korban jiwa dari Garuda III, hanya beberapa yang cedera ringan dan langsung ditangani tim medis lapangan. Menjelang subuh, gerombolan pengacau mengendurkan serangan kemudian menarik diri ke basis mereka di wilayah gurun pasir yang membentang gersang.
Hasil konsolidasi pasukan, maka di bentuk tim berkekuatan 30 orang personel RPKAD sebagai tim bayangan sekaligus tim terdepan untuk pengejaran hingga ke markas pemberontak sekalipun. Mereka bergerak cepat pada jam 06.00 waktu setempat, dengan perlengkapan garis 1 untuk pengejaran. Semangat tinggi dan berkobar terlihat jelas di wajah-wajah mereka yang terpilih. Iringan doa rekan-rekan di markas, juga dari pasukan PBB lain, mengiring langkah kaki mereka. Menuju kawasan "no mand land" -wilayah tak bertuan-, yang menjadi daerah kekuasaan pemberontak, sekaligus juga merupakan daerah terlarang untuk pasukan PBB. Di kawasan itu, 2 kompi plus Pasukan India pernah di bantai tanpa tersisa. 
Pasukan ini di pimpin seorang Kapten dengan dibantu 5 orang Letnan. Dengan penyamaran layaknya kumpulan suku pengembara, mereka bergerak dalam 3 kelompok yang saling berkomunikasi, tidak lupa kambing, sapi, bakul sayuran di bawa bersama untuk penyamaran. Badan dan wajah di gosok arang sehingga hitam dan menyerupai penduduk asli tempatan, ada juga personel yang berpakaian wanita dan menjunjung bakul sayuran daun singkong. Mereka bergerak melambung melalui pinggiran danau, melewati "no mand land" tujuan akhir.
Data intelijen yang didapat mengatakan kekuatan musuh diperkirakan 3000an bersenjatakan campuran termasuk RPG/Bazooka dan beberapa tank, panzer, bisa dimaklumi sebab ini markas mereka, tentara lain belum memasuki wilayah yang dijaga ketat tersebut. Memasuki senja, personel bermalam dipinggiran danau sambil mengatur strategi penyerangan. Dikejauhan terlihat kerlip lampu-lampu dari markas pemberontak. Menurut data intelijen lagi, suku-suku di kongo, termasuk pemberontak sangat takut akan Hantu Putih (sosok berpakaian putih yang berbau bawang putih). Nah, disinilah strategi penyamaran diubah. Dibalik pakaian loreng darah mengalir mereka, terbungkus jubah putih yang menggerbang ditiup angin danau. Sambil tidak lupa dengan rantai bawang putih yang baunya harum semerbak.
Persipan penyerangan dari danau dengan menggunakan kapal yang dicat hitam-hitam pun dipersiapkan. Menunggu jam 12.00 tengah malam. Isyarat serangan pun diberikan oleh sang komandan. Dengan gesit, ke 30 orang personel RPKAD mengambil posisi masing-masing. Penyerangan tepat di mulai jam12.00 tengah malam, dengan kapal yang di digelapkan warnanya di atas Danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah "no mand land." Ke 30 personel yang menyamar menjadi "Hantu Putih" ini (atau lebih dikenal masyarakat dengan sprititesses), berhamburan keluar dari dalam kapal, mendobrak pos penjagaan terdepan pemberontak. Para pemberontak yang sangat percaya akan keberadaan Hantu putih ini, kaget, terpana dan ketakutan melihat kelebatan bayangan putih melayang-layang disekitar mereka (jubah putih yang diikat kayu dan tertiup angin) sambil melepaskan rentetan tembakan yang riuh rendah.
Ternyata semangat melawan pemberontak hilang sama sekali, mereka percaya bahwa mereka berhadapan dengan hantu, bukan manusia biasa. Ketika akan didekati, para pemberontak yang disergap itu terkejut, secara reflek melemparkan ayam yang sedang dibakarnya tepat mengenai anggota pasukan Garuda III. Hanya sekitar setengah jam, markas pemberontak dapat di kuasai, Ribuan pemberontak beserta keluarganya menyerah, puluhan yang lain tewas dan luka-luka, sedangkan dipihak RPKAD cedera 1 orang, terkena pecahan proyektil RPG. Dengan sigap, tawanan dikumpulkan. Tidak lama kemudian, bantuan dari pasukan di markas pun tiba, beserta pasukan PBB yang lain dari India, Malaysia, Filipina.
Sejak itu, anggota Garuda III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang !!. Bisa dibayangkan, dengan hanya berkekuatan 30 orang bisa menawan sekitar 3000an pemberontak bersenjata lengkap!!! Keesokan harinya, pimpinan operasi dan Komandan Garuda III dipanggil menghadap oleh Panglima Pasukan PBB di Kongo, Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia. Ia mengatakan bangga dan takjub atas keberhasilan RPKAD Garuda III menawan basis terbesar pemberontak dan 3000an lainnya tanpa jatuh korban. Namun ia kecewa. Tentara Indonesia katanya tidak bertanggungjawab, irresponsible terhadap pemberontak yang ditawan itu. Kenapa sampai dikatakan irresponsible?. Biasanya, standar operasi tentara, jika musuh berkekuatan 3000 orang, harus disergap dengan kekuatan 3 kali lipat, yaitu 9000 personel. Nah, jika 3000 orang musuh dihadapi hanya dengan kekuatan 30 sampai 50 orang, itu namanya irresponsible dan tidak masuk akal. Mustahil dan nekad!! Bagaimana seandainya para pemberontak tersebut melawan? dan ada yang membocorkan taktik Hantu Putih tersebut? tanya panglima PBB di Kongo.
Apapun, sanjungan dan pujian, serta decak kagum tetap di lontarkan, dan strategi penyerangan ini sampai sekarang masih menjadi legenda Misi Pasukan Perdamaian PBB. Mungkin kisah ini banyak yang tidak tahu, terutama masyarakat tanah air sendiri. Yang jelas, ini sudah bukti nyata keberhasilan anak-anak bangsa kita mengharumkan nama Indonesia, RPKAD khususnya di seantero dunia. Jelas cara taktik, muslihat, strategi serangan ini menjadi bahan penyelidikan Pasukan PBB lainnya, dan tentu saja menjadi legenda hingga sekarang.
Post Asli : "RPKAD Garuda III Kongo 1962 Les Spiritesses"
dri berbagai sumber:/

      Iran Produksi Massal Sistem Rudal Ya Zahra dan Mersad

Sistem rudal pertahanan udara Ya Zahra
Uji coba sistem rudal pertahanan udara Ya Zahra, Rabu, 14 November 2012 (Foto:presstv.ir)
 sistem rudal jarak pendek baru "Ya Zahra" yang diproduksi dalam negeri Iran telah diresmikan. Selain itu, produksi massal sistem rudal Mersad telah dikirim ke Pangkalan Pertahanan Udara Khatam-ol-Anbiya (Khatamul Anbiya), Iran.
Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi yang menghadiri upacara peresmian tersebut, memberikan penjelasan kepada Press TV mengenai fitur baru sistem rudal pertahanan udara mobile (bergerak) Ya Zahra, dengan mengatakan, "Senjata ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, melacak, dan menghancurkan target udara, seperti berbagai jenis pesawat, helikopter, dan UAV (pesawat tak berawak) dalam jarak dekat."
Vahidi melanjutkan, sistem rudal Ya Zahra terhubung dengan jaringan terpadu pertahanan negara dan dapat digunakan di mana saja dan melaksanakan misinya secara efektif. Diproduksi oleh Organisasi Industri Pertahanan Iran (IDIO), Ya Zahra adalah sistem rudal jarak pendek yang dirancang untuk meningkatkan pertahanan Iran terhadap berbagai ancaman di ketinggian rendah.
Vahidi juga mengatakan bahwa sistem rudal Ya Zahra dapat terlibat dalam beberapa target sasaran dan menghancurkan mereka dengan cepat pada saat yang sama, serta mampu mendeteksi target secara otomatis.
Sistem rudal Mersad
Sistem rudal Mersad
Untuk fitur dari sistem rudal permukaan-ke-udara Mersad yang juga diproduksi di dalam negeri Iran, Vahidi mengatakan, sistem rudal Mersad adalah sistem pertahanan udara jarak menengah canggih dan efisien, yang dapat melaksanakan berbagai misi pertahanan terhadap berbagai jenis pesawat cepat, helikopter, UAV dan rudal jelajah.
"Sistem rudal Mersad mampu melaksanakan misi pada siang dan malam hari. Sistem rudal ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi ancaman perang elektronik," Vahidi melanjutkan.
Kedua sistem rudal (Ya Zahra dan Mersad) telah diuji coba dalam latihan pertahanan udara gabungan Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam, dengan sandi Defenders of the Sky of Velayat 4 (Pengawal Langit Velayat 4), yang dilakukan di timur Iran pada November 2012 lalu.

        China, Kekuatan Udara Baru di Dunia

Formasi Pesawat Tempur J-11 China
Formasi Pesawat Tempur J-11 China. (Foto: Topwalls.net)
Sebuah visi yang jelas dan program jangka panjang untuk modernisasi militer, didukung oleh kemampuan industri pertahanan yang kuat dan inovatif, telah mengubah Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (Peoples Liberation Army Air Force/PLAAF) dari yang awalnya kuno, kolot, dan tidak terlatih, menjadi kekuatan udara modern dengan kemampuan yang baik untuk menjalankan semua misi-misi modern di abad 21.
Pondasi dari rencana jangka panjang program modernisasi Angkatan Udara China telah dibebankan pada tahun 2010, dan ditujukan untuk mencapai kemajuan besar pada tahun 2020. Untuk tahun 2010, China telah meletakkan pondasi dasar yang kuat untuk Angkatan Udaranya, ini ditunjukkan dalam latihan skala besar dengan sandi "Stride-2009" yang diselenggarakan bertepatan dengan perayaan 50 tahun kekuasaan komunis di China. Lima puluh ribu prajurit telah dimobilisasi secara besar-besaran dari tempat latihan mereka ke daerah-daerah yang tidak biasa bagi mereka.

Kekuatan Udara Baru Telah Muncul di Dunia

Pada tahun 1999, Angkatan Udara China mengoperasikan lebih dari 3.500 pesawat tempur yang terdiri dari J-6 (sekelas MiG-19) dan J-7 (desain berdasarkan MiG-21). Kesepakatan dengan Rusia adalah induksi untuk 100 Sukhoi Su-27 fighter. Angkatan Udara China juga memiliki armada pesawat bomber (pembom) H-6 (desain berdasarkan Tu-16).
Modernisasi Angkatan Udara China didorong oleh pertumbuhan ekonomi China yang luar biasa. Di abad ke-21 ini, dunia telah menyaksikan akuisisi China atas 105 Sukhoi Su-30MKK (2000-2003) dan 100 upgrade Sukhoi Su-30MKK2 (2004). China juga telah memproduksi lebih dari 200 pesawat tempur dari tahun 2002 dan hingga saat ini. Angkatan Udara China juga membeli total 126 Sukhoi Su-27SK/UBK dalam tiga batch pengiriman. Produksi pesawat tempur J-10 dimulai pada tahun 2002 dan 1200 berada dalam order. Pesawat bomber H-6 (Tu-16 Badger) dikonversi menjadi pesawat terbang pengisian bahan bakar.
Pada tahun 2005, Angkatan Udara China mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 70 pesawat angkut (airlifter)  dan 30 pesawat tanker Ilyushin Il-78 yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan airlift strategis dan memberikan kemampuan tempur dalam waktu yang lama bagi Angkatan Udara China. Departemen Pertahanan AS telah melaporkan bahwa Su-27 SKS China diupgrade menjadi Sukhoi Su-27 SMK multirole (multiperan).

H-6 Bomber
H-6 Bomber
China juga sedang mengorganisir combat air wing untuk satuan  di masa depan, mungkin dan atau opsi lainnya Sukhoi Su-33, yang merupakan varian kapal induk dari keluarga Su-27. Banyak fighter di China yang diupgrade, sebagian untuk fungsi night maritime strike, yang memungkinkan bisa mengangkut senjata buatan Rusia, termasuk anti-radiasi dan amunisi KAB-500 kawal-laser.
China juga mengembangkan pesawat misi khusus, yaitu KJ-2000 AWACS yang didesain berdasarkan platform Il-76. Pesawat angkut Y-8 sedang dimodifikasi untuk melakukan berbagai peran Airborne Battlefield Command, AEW dan pengumpulan data intelijen. JH-7/7A akan menjadi tulang punggung kekuatan serangan presisi dengan sejumlah besar J-10 dan J-11 untuk peran superioritas udara. Peran interceptor akan dilakukan oleh yang sekarang berada di bawah produksi China. Belum lagi yang terbaru adalah keduanya di klaim China sebagai fighter siluman.
Untuk kekuatan transportasi, China akan memiliki pesawat Il-76, Il-78, Y-9 dan tentunya yang terbaru adalah si bongsor  kemungkinan Y-20 lah yang sempat membuat kaget media barat dari hasil foto satelit terhadap salah satu aktivitas di pangkalan udara China. China juga memiliki berbagai helikopter dan pesawat lainnya untuk melakukan misi khusus dan tugas-tugas rutin. Dengan berkembangnya C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance), militer China akan menjadi kekuatan yang tangguh untuk diperhitungkan bahkan oleh musuh yang siap sekalipun. Dalam proses modernisasi, Angkatan Udara China telah meningkat secara eksponensial, meskipun belum diuji dalam pertempuran/operasi yang sesungguhnya.

Pengklasifikasian Pesawat

Angkatan Udara China mengklasifikasikan pesawat-pesawatnya dengan kode-kode tertentu. Yaitu :
  • "J" untuk pesawat fighter
  • "Q" untuk pesawat ground combat (serangan darat)
  • "H" untuk pesawat bomber
  • "JH" untuk pesawat tempur-bomber
  • "Y" untuk pesawat transportasi
  • "JZ" untuk pesawat pengintai dan 
  • "Z" untuk helikopter
China juga meluncurkan pesawat tempur generasi kelima, J-20 dan J-31 dalam rentang waktu yang tidak lama, yang merupakan sebuah langkah besar dalam evolusi industri kedirgantaraan China. Kedua pesawat baru ini mmiliki fitur stealth (siluman), sekaligus menunjukkan tekad pada diri China untuk membentuk kemampuan militer baru di masa depan.
China berinvestasi secara signifikan di sektor kedirgantaraan dan manfaatnya sudah terlihat sekarang. Kemajuan telah jauh lebih cepat dari yang diperkirakan oleh analis Barat. Pertumbuhan ekonomi China yang fenomenal meningkatkan investasi dalam inovasi dan hasilnya akan bahwa pada tahun 2020 atau lebih China akan menjadi pusat inovasi dunia yang paling penting, menyalip AS dan Jepang.

Sejarah Industri Kedirgantaraan China

Sebuah sejarah singkat yang menyangkut pertumbuhan industri kedirgantaraan China akan mengungkapkan bagaimana transformasi China ini dicapai. Awalnya, Uni Soviet memberikan bantuan kepada Angkatan Udara China di awal 1950-an dengan membantu mendirikan fasilitas produksi pesawatnya. Pilot-pilot Angkatan Udara China juga dilatih dengan taktik Soviet dan beberapa dari mereka juga turut ambil bagian dalam Perang Korea melawan USAF (Angkatan Udara AS).
Pada akhir 1950-an, pabrik-pabrik perakitan pesawat China (di bawah lisensi Uni Soviet) mulai merakit pesawat dalam jumlah yang besar. Pesawat-pesawat yang dirakit adalah J-2 (MiG-15), J-4 (MiG-15bis), J-5 (MiG-17) dan J-6 (MiG-19).

J-20
J-20 (Foto:Noua/resboiu.wordpress.com)
Putusnya hubungan dengan Uni Soviet merupakan pukulan telak bagi China. Industri pesawat terbang China nyaris hancur. Namun, secara bertahap industri kedirgantaraan China mulai pulih pada tahun 1965 dan China memproduksi pesawat tempur pertama mereka, J-8, berdasarkan penggabungan desain pesawat-pesawat Uni Soviet.
Modernisasi Angkatan Udara China kala itu juga tersendat-sendat akibat prioritas anggaran China yang lebih condong mendukung pasukan  Memanfaatkan celah antara Uni Soviet dan China, negara-negara Barat mulai memberikan bantuan untuk Angkatan Udara China pada akhir 1980-an. Avionik barat diaplikasikan ke J-7 (copy dari MiG-21), J-8 dan A-5 ground attack fighter.
Teknologi barat juga turut andil dalam pengembangan bomber B-6D, rudal SAM HQ-2j high altitude dan rudal anti-kapal C-601 yang diluncurkan dari udara. Bantuan dari Barat akhirnya berakhir pada tahun 1989 akibat tindakan keras China terhadap demonstran dalam sebuah insiden terkenal "Lapangan Tianamen."
Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 terbukti menjadi berkah bagi China dan Angkatan Udaranya. Akibat pecahnya Uni Soviet, banyak ilmuwan Uni Soviet yang mencari penghidupan baru, insinyur dan teknisi dari bekas Uni Soviet akhirnya menemukan tempatnya di kompleks industri militer China. Selain itu, industri pesawat Rusia kala itu tengah berjuang untuk bertahan hidup. Rusia bahkan lebih dari bersedia untuk menjual pesawat modern dan teknologi ke China. Dan perekonomian China yang mumpuni mampu mengimpor semua yang terbaik yang ditawarkan Rusia.

Pesawat dan Helikopter Produksi Dalam Negeri China

Saat ini, Aviation Industry Corporation China telah menjadi memayungi sejumlah besar perusahaan yang bergerak dalam produksi pesawat dan peralatan yang terkait.
Changhe Aircraft Industry Corporation
Didedikasikan untuk membuat helikopter dan menghasilkan helikopter serang heli transportasi kelas berat Z-8, CA-9 Utility, Z11J dan helikopter Utilitas ringan Z-11.
Chengdu Aircraft Industry Corporation
Menghasilkan pesawat latih dasar JJ-5 (diekspor dengan nama FT-5), pesawat interceptor ringan J-7, pesawat tempur FC-1/J-17 Thunder multi-peran, pesawat tempur J-10 multi-peran, dan pesawat tempur generasi keilima J-20 dengan kemampuan siluman.
Hongdu Aviation Industry Group
Mengkhususkan diri dalam pesawat latih, menghasilkan pesawat latih utama CJ-5 dua-kursi, CJ-6 latih dasar dan lanjutan,  JL-8 dan pesawat latih supersonik L-15.
Guizhou Aircraft Industry Corporation
Menghasilkan pesawat latih JL-9 (MiG-21U) dan sejumlah UAV.
Harbin Aircraft Manufacturing Corporation
Membuat helikopter Z-5, Z-9, Z-9W/G, Zhi-15 dan HC-120.
Shaanxi Aircraft Corporation
Memproduksi pesawat angkut dan membuat varian Y-8 (berdasarkan AN-12), Y-9 yang kemampuannya bisa disandingkan dengan Hercules C-130J, Y-7 dan Y-20 pesawat dukungan taktis dengan empat mesin.
Shenyang Aircraft Corporation
Menghasilkan J-8, J-11 (varian Su-27), pesawat tempur J-15 varian kapal induk tempur didasarkan pada Su-33 dan J-XX (disebut-sebut J-31) generasi kelima pesawat tempur yang sedang dikembangkan. Juga menghasilkan J-20 , H-6 bomber (Tu-16 Badger) dan beberapa UAV.
Xi’an Aircraft Industrial Corporation
Membuat pesawat H-8 bomber strategis kelas berat dan JH-7 tempur-bomber bermesin ganda.
Selain itu, ada sejumlah besar pabrik-pabrik China yang ikut dalam pembuatan pesawat komersial sipil. Banyak produsen raksasa asing seperti Boeing, Airbus dan Eurocopter mendapatkan keuntungan untuk melakukan outsourcing sebagian atau produksi yang lengkap dari pabrik-pabrik China. Ini membantu industri kedirgantaraan China untuk menyerap teknologi baru.

Pelatihan Pilot di Angkatan Udara China

Telah ada peningkatan kualitatif dalam filsafat pelatihan dan operasional dalam tubuh Angkatan Udara China. Pelatihan pilot berlangsung selama empat tahun dan dibagi menjadi dua tahap yang berbeda. Tahap pertama berlangsung selama 20 bulan di salah satu dari dua sekolah dasar terbang yaitu Changchun dan Banding. Terdiri dari pelatihan militer, politik, budaya/sastra, dan fisik, serta pelatihan parasut. Tahap kedua berlangsung 28 bulan di salah satu dari sepuluh akademi terbang, masing-masing memiliki resimen terbang 3-4 dan utamanya terdiri dari pelatihan teknis khusus.
Untuk pelatihan tahap kedua, lima bulan pertama diajarkan teori penerbangan, politik, navigasi, aerodinamis, senjata udara-ke-udara, struktur pesawat, dinamika penerbangan, mesin pesawat, instrumen, cuaca, dan terjun payung praktis, serta pelatihan komando, kontrol, dan ilmu pengetahuan. Satu tahun berikutnya, pelatihan dengan 155 jam terbang dengan menggunakan pesawat latih utama CJ-6. Enam penidikan yang diajarkan, antara lain aerobatik, navigasi, dan formasi, sirkuit, dan instrumen terbang. Biasanya 30 persen siswa gugur dalam fase ini.

Heli Serang WZ-10
Heli Serang WZ-10 (Foto:thebrigade.thechive.com)
Satu tahun di akhir pelatihan (pelatihan lanjutan), terdiri dari 130 jam terbang dengan menggunakan F-5. Latihan menyerang, navigasi, sirkuit, formasi, aerobatik, dan instrumen terbang, serta berpartisipasi dalam latihan perang. Fase ini memiliki tingkat gugur sepuluh persen. Total tingkat gugur siswa selama tiga fase di tahap kedua adalah 55 persen.
Lulusan akan menerima gelar dalam ilmu militer dan berstatus Deputy Company Pilot Officer. Lulusan dapat menjadi Company Grade Officers. Mereka yang gagal, diberi kesempatan untuk melatih di sekolah yang ditunjuk sebagai Ground Support Officers.
Angkatan Udara China juga telah menetapkan batas usia untuk pilot-pilotnya. Setelah pilot telah mencapai batas usia atau gagal memenuhi kualifikasi medis, terbangnya dihentikan. Salah satu masalah yang paling umum adalah bahwa Angkatan Udara China belum memiliki mekanisme untuk menyerap pilot yang dipensiunkan untuk bertugas di tugas non-terbang.
Batas usia yang ditetapkan adalah 43-45 tahun untuk pilot pesawat tempur (usia rata-rata saat ini adalah 28), 48-50 tahun untuk pilot bomber, 55 tahun untuk pilot pesawat transportasi, 47-50 tahun untuk pilot helikopter dan 48 tahun untuk pilot wanita.