Rabu, 23 September 2015

Mengapa Pilih Sukhoi SU-35

Sukhoi   sebagai  penganti   F5 Tiger




1. Faktor Ukuran/mobilitas dan daya jelajah/biaya operasional


"Biaya terbang satu pesawat sukoi dari Makassar ke Jakarta mencapai Rp 105 juta," kata pengamat penerbangan, Alvin Lie.  ketika di wawancara  Tempo.co.id

Besaran ini, kata Alvin, muncul dari hitungan 4.500 kilogram atau setara dengan 7.000 liter bahan bakar dikalikan harga avtur Rp 15 ribu per liter. Bahan bakar sebanyak ini diperlukan Sukhoi untuk terbang selama satu jam.jika  hanya untuk satu jam terbang sukoi  hanya menghabiskan biaya Rp.105.000.000 juta. 


Berdasarkan data teknis Sukhoi tipe SU-27 dan SU-30, kapasitas tangki bahan bakar pesawat tempur ini mencapai 9.400 kilogram atau 14.000 liter avtur. arti nya Rp.210..000.000 juta biaya sukhoi terbang selama dua jam. dan jika pesawat tempur sukhoi dimaksimalkan dapat diisi  bahan  bakar 11.000 kilogram bahan bakar atau 17.000 liter dan jika tetap di pakai harga avtur termahal maka dengan 17.000 liter biaya nya hanya Rp.255.000.000  juta  / pesawat untuk dua jam lebih dapat terbang.


harga avtur diatas adalah tahunh 2012-2013, sedangkan tahun 2014-2105 menurut  direktur pusat studi kebijakan publik Sofyano Zakaria  berkisar Rp.7500 sampai Rp.12.000
jadi kesimpulannya  wacana biaya operasi sukoi  per jam Rp.400.000.000 juta adalah tidak benar dan sangat menyesatkan, terutama pihak pihak  yang tidak ingin terjadinya pembelian  pesawat tempur sukoi SU-35


Hukum Alam   berlaku semakin  besar  sebuah benda maka semakin kuat tenaga  dari  objek  tersebut.
hubungan  dengan  sukhoi  apa?   sebagai  contoh  jika  sukoi di  ibarat dengan sebuah  bus  kota AKAP dengan  daya angkut   55  orang penumpang,dapat  menempuh jarak  sangat  jauh  dan menguntungkan.  maka sebagai  pembandingnya  gripen  dapat di ibaratkan seperti kopaja/metro mini yang sama sama  bisa mengangkut penumpang namun "terbatas' dan kurang cocok  di gunakan  untuk perjalanan  jarak jauh, karena jelas merugikan  dan juga sedikit  dalam hal  daya angkut.

lalu  jika di  sangkut pautkan  dengan pesawat tempur. maka dimana mana  sebuah pesawat tempur yang secara fisik lebih besar maka  diperlukan  mesin yang juga besar dan juga tentu bahan  bakar  yang banyak . karena hal tersebut memang hukum alam nya. ukuran pesawat sukoi  lebih besar dari gripen atau thypon, sudah pasti akan mengunakan  bahan bakar  yang sangat besar. apalagi  dengan dua mesin  nya.karena memang itu lah tujuan di buat nya pesawat sukhoi dengan bentuk  yang lebih besar ukurannya. jadi jangan membandingkan pengunaan  bahan bakar  sukoi dengan gripen atau pun thypon, karena dari  fisik nya saja sudah berbeda. seperti  orang gendut tentu saja makan dan minum nya  diatas rata rata  orang kurus.sehingga body  yang  besar dan mesin yang juga besar memang menunjang  tugas sukoi sebagai pesawattempur  tercepat dengan  kecepatan 2,25mach dengan  maximal  daya jelajah 5400km.












2. Faktor ketersediaan  suku cadang  dari penjual/maintenence/embargo sepihak


Gripen adalah pesawat single mesin yang bagus, namun sudah bukan rahasia umum,komponen komponen utama nya berasal dari  beberapa  negara, sebut saja amerika,inggris,perancis,jerman,kanada
tentu saja hal  ini menurut  para ahli  pabrikan  gripen belum  lah independent dalam kemampuan membuat suku cadang untuk perawatan pesawat  gripen. sehingga  jika negara pembeli gripen atau negara pembuat suku cadang kebetulan tidak suka dengan negara yang kebetulan juga membeli gripen maka  boleh dibilang pesawat gripen hanya menjadi besi tua pesakitan.
lalu hunbungan dengan TOT..?  silahkan  jawab sendiri


lalu bahaya laten utama dengan banyak nya negara pemilik suku cadang gripen maka faktor  embargo menjadi  hantu yang mengintai   di kemudian hari,  kok bisa?  tentu saja bisa. walaupun secara tidak langsung .contoh  : perancis membatalkan penjualan mistral nya kepada rusia karena tekanan  amerika, lalu  inggris mengajukan protes atas rencana swedia menjual gripen kepada argentina,  inggris ikut ikutan mengembargo  pesawat Hawk TNI AU dalam  kasus  pelanggaran HAM di timor leste, dan Jerman sempat menunda penjualan pesawat latih nya kepada TNI karena solider dengan amerika.
belum  lagi kasus  KFX/IFX  dimana  amerika karena takut teknologi kunci pesawatnya di kuasai  korea selatan, maka  amerika enggan berbagi  4 kunci  teknologi  inti nya  dalam pembuatan pesawat tempur.mungkin karena takut  korea selatan akan lebih pintar, ( ingat samsung).









3.  Faktor daya  tempur

Ingat pitch balck Angkatan Udara  India  dan Inggris...pesawat  tempur  kebanggan  Inggris Typon  di cukur habis oleh pesawat  tempur Sukoi  S-30MKi  india  dengan  skor telak 12-0,  tanpa  balas.
lalu pitch black TNI AU dengan  Australia air force  juga memperkuat  keunggulan  Sukoi  Family dalam bertem[pur diudara.
bahkan  menuurut info  dari forum militer negeri  jiran, pesawat F22 raptor pun dalam dog fight  dapat di pukul  KO oleh Hawk angkatan udara malaysia.


berita kemenangan latihan sukoi su30mki  dengan Typhon:


India’s top guns have claimed they humiliated the cream of the RAF during a two-week exercise which offered British pilots a rare chance to go up against some of the latest Russian-designed fighter jets.

Operation Indradhanush saw the Indian Air Force (IAF) bring four of its fleet of Russian-designed SU-30MKI Flanker fighter aircraft to RAF Coningsby in Lincolnshire to face off against the RAF’s Typhoon FGR4 fighter.
The exercise was relished by British pilots as an opportunity to train alongside Russian-designed aircraft, amid increasing tensions in the Baltic – where the RAF has deployed fighters following the conflict in Ukraine – and more frequent interceptions of Russian bombers off the British coastline.
However, to the dismay of RAF officers, their Indian counterparts have reportedly taken the unusual step of publicly claiming to have come away from the exercise with a resounding 12-0 victory against their UK opponents.



4.Faktor Pengentar/efect detergen jika  menurut warjager



Jet tempur Sukhoi SU27  dirancang memiliki kemampuan sergap superioritas udara dengan jelajah jarak jauh. Selain keunggulan udara jet tempur ini dengan kemampuan multi peran mampu melakukan serangan terhadap sasaran di darat dengan peluru kendali atau bom pintar. Teknologi tempur Sukhoi 27 SKM dari pabriknya Knaapo di Rusia sangat menggentarkan karena mampu membawa rudal udara ke udara RVV-AE active radar homing, rudal udara ke permukaan KH- 29T(TE), KH-29L, KH-31P, KH-31A dan bom pintar jenis KAB 500Kr dan KAB-1500Kr. Sukhoi SU 27SKM dan SU30 MK2 telah dilengkapi dengan instrumen isi ulang BBM di udara sehingga kemampuan jelajah tempurnya semakin jauh. 



Dengan sekali isi ulang avtur Sukhoi SU27 SKM dan SU30 MK2 mampu mencapai jelajah 5400 km, sebuah jelajah tempur yang menakjubkan. Instrumen avionik di kokpit berupa layar kaca MLD (Multifunction Liquid-crystal Display) dan HUD  Head Up Display  Sistem navigasi terintegrasi dengan sistem satelit Glonass dan Navstar demikian juga dengan RWR (Radar Warning Receiver) yang berfungsi mengendalikan tembakan rudal anti radiasi KH-31P. Penggunaan IRST (Infrared Search and Track Device) yang mampu menembakkan rudal laser beam riding sudah tersedia di Sukhoi SU27 SKM.


Jadi Teknologi tempur yang dikandung pada Jet tempur Sukhoi SU27 SKM dan SU30 MK2 mampu mendeteksi, mengunci dan menyerang sasaran 360 derajat dengan segala cuaca. Cantelan beragam persenjataan Sukhoi mampu menggotong sampai 14 jenis senjata mulai dari rudal udara ke udara, rudal udara ke darat, roket dan bom. Selain kemampuan serang darat yang dimiliki Sukhoi SU30 MK2 



5 .Faktor  traumatik


Mungkin masih ingat berita peristiwa bawean, peristiwa pulau roti, peristiwa eltari kupang dan jika di mundur ke belakang peristiwa sipadan ligitan, ambalat dan timor leste menjadi dasar utama kebangkitan TNI dalam menata ulang kekuatan militernya di tiga matra.

peristiwa bawean membuka mata pemerintah dan TNI  tentang rapuhnya  kekuatan tempur  dari amgkatan udara. sehingga seharus nya pesawat TNI sebagai pelindung negara  tidak berkutik di "lock"  oleh  pesawat tempur amerika di atas perairan sekitar pulau bawean.,ditambah masuk nya pesawat australia  di pulau roti yang hanya bisa dikejar oleh sekelas hawk dan F5 tiger.

momen lain peristiwa sipadan dan ligitan serta ambalat yang kembali membuka mata negara bahwa tiada kawan abadi dalam  kehidupan bernegara. pepatah " jika ingin damai siap lah berperang" memang bener adanya. indonesia dikelilingi negara negara kecil yang terkadang harus di  beri pelajaran.seperti singapura dengan FIR yang di kuasainya. dan australia dengan berhasilnya memisahkan timur leste dari NKRI. jadi dengan adanya rencana pembelian sukoi SU-35 tidak lah salah. karena posisi  indonesia sebagai  negara kepulaun mewajibkan adanya alusista yang mampu  menjangkau cepat dan tepat seluruh wilayah penjuru negara RI.


6 .Persiapan merebut   FIR  dari singapura


Perintah Presiden untuk merebut/mengambil alih kembali pengelolan FIR dari singapura merupakan tantangan besar yang ada di depan mata oleh TNI.kenapa demikian, karena pada  tahun 2019  di targetkan FIR sudah dapat di kelola kembali oleh putra putri bangsa indonesia.sesuai cita cita proklamasi bahwa kemerdekaan itu ialah hak semua  bangsa. yang meliputi  tanah,air,dan udara nya.
bagaimana mungkin sejak  bangsa indonesia merdeka sampai  sekarang kita tidak dapat mengelola FIR  diatas  wilayah negara nya sendiri. kenapa demikian?  logika nya bikin nuklir dan bom atom saja jika niat bangsa ini sudah bisa. apalagi jika hanya cuma mengelola  FIR.

yang jadi pertanyaan adalah  "

A,bagaimana  jika pada tahun  2019  nanti  singapura tidak mau  melepas kendali FIR nya dengan sejuta alasan dan tetap  mempertahankan FIR dibawah kendalinya

B.lalu apa tindakan Pemerintah dan TNI untuk menghadapi  peristiwa  di tahun 2019 dalam rangka pengambilan alihan  FIR



jika A+B  =   C   ( Chaos+Conflict)   maka  kemungkinan terburuk akan ada  konflik, yang ujung ujungnya hanya dua, di selesaikan secara diplomatik bilateral  atau lewat mahkamah internasional.
jika belajar dari sejarah, maka  pemerintah  tidakboleh  membawa permasalahn FIR kepada Mahkamah Internasional, karena belajar dari sejarah sipadan/ligitan maka  akan kalah.

maka "jika ingin damai siap lah berperang"  harus di persiapkan dari sekarang  untuk menyambut  2019 nanti.maka jalan pertama yang dilakukan adalah peningkatan MEF = MAXIMUM  ESSENSIAL FORCE.. bukan  minimum lagi.karena tantangan kedepan nya sudah jelas.lawan yang akan di hadapi sudah  ada di depan mata.

jadi  tidak  salah jika Sukhoi SU-35 menjadi  pilihan utama dalam memperkuat  daya tawar dan pengentar terhadap negara tetangga.karena singapura sudah pasti akan membeli pesawat F35 stealth dari amerika  dengan jumlah yang lumayan banyak.  maka  sedia payung sebulan  hujan  wajib di lakukan oleh pemerintah. Lebih baik terlambat  daripada tidak dibeli sama sekali.

TNI dan KeMenhan pasti  mempunyai visi kedepan,  pertempuran udara dan laut tadalah pertempuran jutama bagi negara kepulaun, dimana senjata utama yang di gunakan dalam suatu metode peperangan adalah dengan memaksimal kan kemampuan udara baik itu pesawat, tempur ,helicopter tempur dan rudal peluru kendali jelajah,    operasi badai gurun terhadap  irak menjadi contoh nyata efektif nya pengunaan pesawat tempur canggih  dan rudal jelajah untuk menghancurkan kemampuan bertahan pasukan Irak,dan menjatuhkan moral  tempur tersebut. 

.suatu pasukan yang akan pergi berperang akan sangat percaya diri apabila dibekali oleh peralatan tempur yang canggih dan mempunyai efect menakutkan   .ibarat pendapat warjager. seorang satpam akan  ciut nyali nya bila  berhadapan dengan perampok yang bersenjata tajam  atau  bersenjata api.sementara si satpam  hanya petungan.


SU-35BM adalah Obat penawar racun yang efektip untuk mengobati" gigitan ular "tetangga yang suka mengangu.  jangan  berfikir mahalnya biaya operasional pesawat sukoi  yang sekitar Rp. 400 juta  kata nya... per jam dijadikan alasan. sunguh naif jika keamanan suatu negara di nilai dari  Rp.400 juta.

sebagai bukti pentingnya keamanan suatu negara, maka kita lihat amerika sampai menghabiskan dana milyaran juta dollar hanya untuk pengembangan pesawat siluman F35 dan F22 . karena semua itu tak lain demi "keamanan negara" dan  tidak berfikir mahal nya biaya riset, karena yang penting bagi mereka amerika aman  dan selalu  terdepan sebagai  polisi dunia.












Selasa, 15 September 2015

misteri yang tersimpan

Biarlah Misteri tetap menjadi ghoib


Naluri manusia selalu menyukai hal hal yang bersifat rahasia, tersembunyi atau pun melihat yang di larang. apapun itu  jenis dan bentuknya.baik benda atau pun  mahluk hidup.minggu ini kita di beritakan TNI akan membeli 12 unit Kilo class.karena alusista ini  menjadi keinginan para prajurit angkatan laut /TNI AL terutama divisi satkasel atau kapal selem.

 Banyak yg bilang  sebenarnya kita uda punya, uda beli, atau cuma sewa kaya india.
 namun pada kenyataan yang ada secara kasat mata kita tidak pernah melihat langsung berapa jumlah  kapal selam kita baik itu cakra/nanggala atau kilo class

 jika  memang "pernah" punya seperti kebiasaan belanja TNI yang selalu serba rahasia dan terkesan  mendadak.rencana pembelian kilo class projek xxx  patut  di sambut gembira.minimal kedepan nya  pihak TNI dibantu PT.PAL dapat mengambil ilmu dari kilo class untuk di padukan dengan  pengembangan cangbogo  rasa tanah air.

 Kembali ke laptop.. maksudnya topik utama yaitu berapa banyak kapal selam kita baik itu cakra atau  nanggala  atau kilo. dari hasil jalan jalan   ke dukun  yg bernama  mbah google hasilnya sebagai  berikut.



1. kilo  class dan cakra - nanggala

Ingat ks kilo buatan rusia,sudah bukan rahasia umum dan   gosip dimana mana bahwa TNI telah mempunyai kilo  class diluar benar atau tidak nya. hal ini sangat sulit di bantah.
ada yg bilang indonesia hanya sewa/coba pinjem pakai karena kantong ga cukup buat biaya ganti ktp  nya. tapi di sisi lain kita ga pernah liat  wujud penampakannya. yang ada  hanya clue  dan ,berita serta informasi  dari mulut ke mulut yang lamalama  menjadi  gosip.

lalu kok tiba tiba  TNI mengumumkan akan membeli ks  kilo  12 unit. yang pasti dimana mana yang namanya belanja barang pasti telah melalui tahap  evaluasi dan pertimbangan. atau  juga pernah mencoba atau memiliki barang yang dibeli.

kata orang rusia  kita sudah beli ks terbaru seri BNV  yang terbaru dan tercanggih  yang dapat menembakan rudal dari dasar laut.sementara kata orang malaysia kita sudah punya dua kilo class hasil utang dari rusia.lalu mereka buru buru membeli scorpene sebagai tandingan kilo.


dalam salah satu artikel surat kabar ternama  bahkan disebutkan TNI AL melakukan uji coba penembakan rudal kapal selem.dari KS Nanggala.sementara kita  tahu ukuran nanggala tidak lah bisa untuk mengendong  si yakhont yg besar.





lalu penampakan salah satu KS jenis cakra/nanggala dengan nomor 410 dan juga  KS cakra/nanggala yang tidak mempunyai  nomor seri.. yang  membuat masyarakat  bingung.sebenarnya  berapa  jumlah KS cakra/nanggala  TNI AL.
dan sebuah penampakan sebuah KS mirip kilo yang masih mulus tanpa lecet mirip dengan pernyataan orang rusia. dengan latar belakang pangkalan TNI AL di surabaya.









Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM







polos dan 402








dengan pintu disamping tangga dan tanpa pintu











2. pesawat latih

sebuah pesawat latih yang hampir tidak pernah terlihat dan di liput media masa. tetapi sudah mengunakan lambang TNI AU. artinya ada pembelian yang tidak di ketahui oleh media massa.  dan juga para pecinta militer. sekilas  mirip dengan pesawat riset latih NOVA dan  juga mirip dengan pesawat negeri tetangga yang sedang dipelajari TOT nya.









semoga  yang tersembunyi tetap tersimpan rapat sampai pada saat nya kelak harus di buka.semoga cita cita TNI AL mendapat KS  Kilo 12 unit tercapai.Amin


sumber: sebut saja mawar dari mbah google



Jumat, 11 September 2015

RADAR TNI 2015 " UPDATE"






Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU


Radar AWS II merupakan salah satu radar analog yang masih digunakan oleh TNI AU. Namun radar ini telah dimodifikasi sehingga dapat diubah menjadi digital, radar ini dapat memandu pesawat tempur menuju pesawat lawan. TNI AU sangat membutuhkan radar dengan teknologi yang lebih tinggi, keberadaan radar sangat penting bagi pesawat tempur. Terlebih dalam pertempuran moderen beberapa pesawat tempur diciptakan untuk dapat mengurangi dari deteksi radar. 


Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU


Giraffe radar andalan dan paling legendaris yang digunakan oleh TNI AD. Radar ini digolongkan sebagai Passive electronically scanned array radar, mampu mendeteksi sasaran dari jarak 350 Km dengan ketinggian 20 Km. Beberapa satuan artileri pertahanan udara Kostrad, menggunakan radar ini sebagai alat deteksi dini. Radar Giraffe dibuat oleh Saab Swedia,


Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU

Tidak hanya Korps TNI AU yang mengoperasikan radar udara, TNI AD menggunakan radar udara untuk melindungi aset tempur miliknya dari serangan udara. TNI AD menggunakan Mistral Coordination Post, sebagai alat deteksi dini rudal Mistral miliknya. Mampu mendeteksi musuh di udara dari jarak 30 Km, dengan ketinggian terbang mencapai 4 Km

Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU


Radar AR 327 tergolong ke dalam radar tipe S-band long-range tactical radar, diciptakan oleh BAE Systems. TNI AU menggunakan radar ini untuk mendeteksi penerbangan asing, atau biasa dikenal dengan sebutan black flight. TNI AU melakukan sejumlah modifikasi untuk meningkatkan kemampuan dari Radar AR 327. Radar ini sudah teruji di wilayah Irak dan Afganistan, sangat mudah dipindahkan atau biasa disebut dengan Radar Mobile

Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU

Master-T radar deteksi paling canggih yang digunakan oleh TNI AU, diciptakan oleh Thales Raytheon System Perancis. Kecanggihan radar ini mampu mendeteksi ketinggian, azimuth dan jarak pesawat di udara, sehingga radar ini sangat cocok untuk dijadikan early warning system. Mampu mendeteksi wilayah seluas 444 Km, dengan ketinggian mencapai 30 Km. Radar ini terintegrasi dengan pesawat tempur TNI dan artileri pertahanan udara. TNI AU sudah memiliki 20 unit radar Master T, yang ditempatkan di beberapa tempat vital di Indonesia

Mengenal Canggihnya Perisai Udara TNI AU

Radar Thomson tipe TRS 2215R (Reflector), merupakan salah satu radar andalan milik TNI AU. Radar ini diciptakan oleh Thomson CSF Prancis, mampu mendeteksi objek di ketinggian dalam kondisi cuaca yang buruk. Radar ini berfungsi sebagai Radar Early Warning/EW, Radar Ground Control Interception/GCI. Selain itu radar ini mampu membedakan lawan maupun kawan, mampu menjangkau wilayah hingga 350 Nm

Jumat, 04 September 2015

3 milyar dollar soft loans from rusia with love





  Dengan modal "soft loans"  3 milyar dollar dari rusia, nampaknya Pemerintah di bantu KeMenhan  tidak akan menyia-yiakan kesempatan  ini. tentu saja pinjaman lunak  ini  hanya untuk membeli  alusista rusia bukan lainya.   seperti diketahui banyak kebutuhan alusista  yang di perlukan oleh TNI  dan bisa juga di gunakan  untuk keperluan SAR,






hal  ini berkaca dengan banyak nya kasus kasus baik kecelakaan  atau pun peristiwa alam yang menimbulkan korban jiwa.sebut saja kecelaakaan  air asia  dimana kita sangat membutuhkan kapal besar  yang tahan gelombang laut  untuk misi pencarian korban di laut.

ini di buktikan  oleh KRI Banjarmasin dari jenis LPD yang mampu bertahan di laut .  lalu kebutuhan akan kapal amphipi laut untuk mendarat di laut sangat d butuhkan oleh pemerintah. alasan lain adalah  peristiwa rutin yang terjadi dalam musim panas di indonesia adalah  kebakaran hutan. hal ini tentu saja membutuhkan suatu alusista yang bisa di gunakan untuk militer dan  juga SAR.

 atas dasar hal diatas  saya memprediksi  jika benar pemerintah akan "mengambil" soft loans  tiga milyar  dollar dari rusia saya perkirakan ada beberapa  barang "mainan"  yang mungkin akan di  beli oleh pemerintah.




A,Untuk Militer




1.  SU-35  Super Flanker harga $65-80juta per unit


 Ryamizard pun menjelaskan, saat ini pihaknya telah memesan Sukhoi sebanyak 16 buah. 

"Sudah dianggarkan sebelumnya. Itu akan bertahap,Kita punya Sukhoi, kita beli

"Kita sekaligus pesan (pesawat untuk) satu skadron, 16 buah.namun  jika  tidak cukup  kita hanya beli beberapa unit saja dengan persenjataan penuh




Tak hanya itu, kemampuan dan daya juang pesawat tempur Indonesia juga terus ditingkatkan. "Para pilot Sukhoi terus dikirim ke pangkalan udara Rusia di Krasnodar hampir setiap tahun









2.S-300 PMU2 anti serangan udara  per unit Rp.9-15 milyar


 Atase Pertahanan RI untuk Rusia, Kolonel (Pnb), Andi Kustoro, mengatakan TNI terus berupaya menyempurnakan alutsista-nya. Salah satunya dengan berupaya memodernisasi kemampuan peralatan tempur.
Menurut Andi, salah satu peralatan tempur yang sudah direncanakan adalah untuk menambah koleksi tank amfibi BMP3F, membeli simulator helikopter untuk Angkatan Darat, serta menjajaki pembelian S-300. 










3.tank marinir BMF 3F










4. Mi 35P Heli serang darat  anti tank 










B.Untuk SAR






1. Kamov KA 32A11BC   untuk kebakaran hutan






2.Pesawat Amphibi BE-200  untuk SAR laut dan pemadam kebakaran  hutan






3 .Pesawat  untuk cargo dan SAR  IL-76MD-90A

 pesawat cargo strategis IL-76 MD-90A yang dapat membawa beban sampai 60 ton sejauh 4.000 km. Ia juga dapat berfungsi sebagai pengisi bahan bakar serta sebagai pemadam kebakaran. Pesawat ini, menurut para anggota delegasi cocok untuk keperluan Indonesia. hal ini ketika delegasi  indonesia  menghadiri  pameran pesawat udara Rusia.

Delegasi sempat juga menyaksikan presentasi kemampuan pesawat amfibi BE-200 yang sangat bermanfaat untuk pemadaman kebakaran. "










Lalu  jika  ada pertanyaan  bagaimana dengan dollar yang sudah Rp.14.000   tentu saja pasti  ada pengaruhnya. namun tidak begitu otomatis pembelian alusista menjadi gagal.  kenapa demikian

1.sesuai pernyataan pak Menhan  ada beberapa alusista yang sudah di bayar, dan tingal kirim

2.pengaruh dollar naik  hanya  akan mengurangi jumlah alat alusista yang dibeli, misal  tadi nya kita akan beli  16 unit sukhoi atau 1 skuadron, maka akibat dollar  naik kita akan  hanya membeli beberapa  unit  namun sudah dengan persenjataan penuh alias bukan kosongan

3.pihak rusia sendiri bersedia jual beli dengan imbal balik mendapat proyek proyek di kalimantan dan  atau pembayaran dengan Sumber daya alam yang di butuhkan rusia,

4,pihak rusia bersedia menerima pembayaran dengan tidak mengunakan mata uang dollar artinya dengan mengunakan mata uang ke duaa negara atau dengan cara lain yang tidak merugikan

5.pak Menhan mengataakan kita mampu beli yang baru dan mahal pada saat sidak alusista, artinya dana untuk pembelian alusista sudah di anggarkan.

kutipan pak menham " Kita mampu bisa beli yang triliunan. Kenapa kita beli yang ratusan juta? Itu semua akan saya bantu semua. Kita sudah anggarkan," lanjutnya.

Jadi  penawaran soft loans 3 milyar dollar dari  rusia  sudah pasti akan di pergunakan oleh pemerintah  untuk menambah alusista TNI. sekarang tingal tungu pernyataan resmi pemerintah apakah akan mengambil tawaran tersebut atau mengunakan anngaran yang sudah ada dalam tahun anggaran 2015-2019



sumber:
mbah gogle aja




Kamis, 03 September 2015

penjajakan s-300

Atase Pertahanan RI di Rusia: Indonesia Menjajaki Pembelian S-300

Atase Pertahanan RI untuk Rusia, Andi Kustoro (kanan) saat memberikan keterangan (GATRAnews/Svet Zakharov)
Moskow, GATRAnews - Kerjasama Indonesia Rusia di bidang militer terus berkembang. Atase Pertahanan RI untuk Rusia, Kolonel (Pnb), Andi Kustoro, mengatakan TNI terus berupaya menyempurnakan alutsista-nya. Salah satunya dengan berupaya memodernisasi kemampuan peralatan tempur.


Menurut Andi, salah satu peralatan tempur yang sudah direncanakan adalah untuk menambah koleksi tank amfibi BMP3F, membeli simulator helikopter untuk Angkatan Darat, serta menjajaki pembelian S-300.

"Saat ini, Indonesia juga sedang berupaya membeli pesawat Sukhoi generasi 4++. Yaitu pesawat tempur serbaguna, supermanuvre, yang juga memiliki kemampuan stealth," tutur Andi.

Tak hanya itu, kemampuan dan daya juang pesawat tempur Indonesia juga terus ditingkatkan. "Para pilot Sukhoi terus dikirim ke pangkalan udara Rusia di Krasnodar hampir setiap tahun," katanya. 

Reporter: Svet Zakharov
Editor: Nur Hidayat




MENHAM: DOLAR Rp,14.000 GA MASALAH belanja alusista

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat anjok hingga menembus angka Rp 14.000 beberapa waktu terakhir. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tingginya nilai Dolar bukan berarti rencana pembelian alutsista untuk kekuatan pertahanan Indonesia akan dibatalkan.

"Kalau yang sudah dibayar kita beli (alutsistanya). Yang ringan-ringankan masak nggak bisa. (Kalau) yang mahal-mahal misal (rencana) beli sepuluh ya kita beli delapan dulu," ungkap Ryamizard usai sidak persenjataan milik TNI AD di tiga kesatuan, yakni Kopassus, Yonkav 1/1 Kostrad, dan Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).

Pemerintah sendiri sudah memperhitungkan mengenai keadaan ini. Mengenai rencana pembelian anggaran disebut Ryamizard sudah masuk dalam batasan tertinggi anggaran (pagu).

"Sudah ada pagunya kalau rencana sudah oke. Kalau resapan berjalan semua pasti akan berjalan dengan bagus," ujarnya.

Meski perekonomian nasional kembali bergejolak, menurut Ryamizard bukan berarti Indonesia harus menurunkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan sebagai langkah pertimbangan. Pasalnya meningkatkan kekuatan militer sangat penting menyusul adanya potensi-potensi konflik yang bisa melibatkan Indonesia, seperti sengketa Laut China Selatan.

"Situasi sekarang memang tidak bagus, tapi Laut China Selatan kan dekat kita. Kita harus berjaga-jagalah. Nambah-nambah, daripada kita berdebar-debar terus kan. Walaupun mereka (negara yang bersengketa) tembak-tembakan kan berdebar-debar juga," jelas Ryamizard.

Untuk itu, dengan ekonomi yang melemah ini pihaknya akan betul-betul jeli dalam memutuskan membeli alutsista. Jika keadaan ekonomi membaik, Indonesia bisa kembali membeli tambahan alutsista yang diperlukan. Ryamizard juga menyebut, permasalahan ekonomi bukan hanya melanda Indonesia semata.

"Ada anggaran beli yang perlu saja. Ada yang sudah pesan bayar, biar resapan cepat teruskan saja. Kalau rupiah sudah normal beli nanti. Rusia saja babak belur, dan Malaysia (juga). Kita beli yang murah-murah kayak kekeran (teropong) masak nggak dibeli. Ya gitu nggak pengaruh lah," beber mantan KSAD ini.

Kementerian Pertahanan sendiri dalam waktu dekat akan melakukan penandatangan kontrak untuk pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan Rusia. Pesawat tersebut untuk menggantikan F-5 Tiger milik TNI AU yang sudah memasuki masa pensiun.

"Kita ingin membeli satu skadron, tetapi disesuaikan kemampuan pemerintah. (MoU) Bulan September ini," tutur Ryamizard.


Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut anjloknya rupiah terhadap dolar akan berpengaruh terhadap pembelian alutsista. Terkait rencana pembelian alutsista, jajarannya pun dikatakan Gatot akan kembali melakukan evaluasi.

"Pasti ada pengaruhnya. Ya tentu akan kita evaluasi. Karena anggaran kita kan beda. Beda juga situasinya. Pasti akan kita evaluasi lagi. Kan belum jalan," tukas Gatot di Gedung Kementan, Ragunan, Jaksel, Rabu (26/8). 
(elz/imk)
DETIK.COM

Menham pilih SU -35

Jakarta - Sebanyak 16 unit pesawat tempur F-5 Tiger milik satu skadron TNI AU akan memasuki masa pensiun. Setelah melalui berbagai pertimbangan, pemerintah sepakat memilih pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia sebagai gantinya.

"Kita sepakat, (bersama) KSAU dan Panglima, Sukhoi SU-35 satu skadron dulu," ungkap Ryamizard usai sidak persenjataan milik TNI AD di tiga kesatuan, yakni Kopassus, Yonkav 1/1 Kostrad, dan Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).

Pertimbangan Kementerian Pertahanan memilih Sukhoi untuk menggantikan F-5 Tiger adalah karena TNI AU juga telah memiliki pesawat Sukhoi. Sehingga penerbang TNI AU pun juga telah terbiasa menggunakannya. Ryamizard menegaskan, tak ada alasan 'pilih kasih' dalam pembelian pesawat Sukhoi ini.

"Yang jelas kita sudah ada Sukhoi jadi nyambung, (kita juga ada pesawat tempur) dari Amerika (F-16), Rusia dan China. Kita negara nggak blok-blokan. Saya bilang ke Dubes dengan Menhan (negara) lain, kita beli semua," kata Ryamizard.

"Pesawat angkut juga, jadi balance, AS, Rusia dan Cina kita kawan," sambung mantan KSAD ini.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAU) Marsekal Agus Supriatna sempat mengungkapkan pemerintah diharapkan dapat menyediakan satu skadron pesawat Sukhoi SU-35. Ryamizard mengatakan, pemerintah akan berupaya merealisasikannya namun dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Penandantangan kontrak dengan Rusia untuk pembelian pengganti F-5 Tiger ini sendiri disebutnya akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kita ingin membeli satu skadron, tetapi disesuaikan kemampuan pemerintah. (MoU) Bulan September ini," ucapnya.

Pembelian pesawat Sukhoi 35 yang baru pun akan melalui alih teknologi atau transfer of technology (ToT) dengan pihak Rusia. Selain itu pembelian pesawat tempur ini juga sekaligus dilengkapi dengan senjatanya.

"Sesuai dengan aturan, kalau kita ingin membeli alutsista harus ada ToT. Semua itu disesuaikan dengan kemampuan. Jadi, berapa kemampuan anggaran kan tidak mungkin kita minta satu unit terus minta TOT bikinnya gimana, jadi disesuaikan dengan uang yang ada. Pembelian pesawat tempur canggih itu akan lengkap dengan senjatanya. Lebih baik sedikit ketimbang banyak, tetapi kosongan," jelas Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsma M. Syaugi pada kesempatan yang sama.

Sebenarnya Kemhan sendiri berharap bisa langsung membeli 16 unit Sukhoi 35 untuk mengisi sekaligus 1 skadron. Namun itu kembali lagi pada keputusan pemerintah seberapa banyak anggaran untuk pembelian ini.

"Kita ini kan belum diputuskan uangnya berapa. Kita sudah pingin beli itu cepat-cepat. Penetapan dari Bappenas itu belum keluar. Mungkin dihitung-hitung dahulu dolarnya berapa. Berapa ini mampunya negara, ini kan dari pinjaman luar negeri," tutur Syaugi.

Sebelumnya KSAU meminta agar Sukhoi 35 ini yang dipilih sebagai pengganti F-5 Tiger untuk memperkuat pertahanan udara. Pasalnya selain Sukhoi, ada beberapa alternatif jenis pesawat tempur yang masuk dalam pertimbangan, seperti Gripen (Swedia) dan F-16 (AS).

"Kalau pengganti F-5 Tiger, keinginan kita jelas generasi di atas 4 lah. Mudah-mudahan pemerintah mendukung. Kalau F-16 yang blok 60 mungkin ya. Kalau dari negara timur, Rusia kalau bisa, Sukhoi 35. Kebutuhan kita, 1 skuadron 16 buah, sudah Alhamdulillah sekali. Mudah-mudahan disetujui pemerintah," ucap Agus di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jaktim, (4/2). 
(elz/imk)