Sabtu, 29 November 2014

Indonesia dengan Kapal Selam


Kapal selam adalah satu satunya alat tempur yang masih sangat di takuti hingga saat ini, hal ini bermula sejak perang dunia II dengan jerman sebagai negara pembuat kapal selem U-BOAT dan berbagai tipe setelah nya hingga kini semua kapal selem di juluki si pembunuh kesepian negara negara pembuat kapal selem terbaik di dunia sebut saja Jerman,Amerika, dan Rusia  sebagai pioner pembuat kapal selam di dunia hingga saat ini.


Last warrior silent killer 3  whiskey class sebelum di pensiunkan



KS pasopati dalam  kenangan:

KS pasopati pertama kali  bertugas pada operasi Alugoro di sebuah pantai utara irian jaya pada juli tgl 28 tahun 1962 yang merupakan bagian dari komando operasi trikora pembebasan irian jaya dari belanda. enam buah dari dua belas unit kapal selem milik TNI AL pada masa itu di tugaskan semua ke gugus tugas komanda laut dengan tugas utama menenggelamkan kapal perang atau kapal suplay belanda.

senjata utama yaitu Torpedo SAET-50 buatan Rusia,pada masa nya torpedo ini merupakan torpedo kelas wahid dan mempunyai efek deterent yang tinggi,pada awal nya di targetkan untuk menghantam Kapal Perang Karel Dorman punya Belanda pada masa pembebasan irian jaya tahun 1960 an. hal ini cukup menakutkan bagi Belanda  pada saat itu, dengan hulu ledak 375kg dan teknologi homing akustik pasif bisa menjejak kapal laut atau kapal selem dari  jarak 600-1000 meter.

Torpedo SAET-50  adalah tipe torpedo yang dapat mencari 'mangsa' sendiri dengan menelusuri sumber suara baling baling kapal, atau jika di bandingkan dengan pesawat tempur atau rudal yang bekerja dengan memburu panas pada mesin pesawat.

dengan panjang 76,6 meter,lebar 6.30m bisa melaju dengan kecepatan 18.3knot diatas laut permukaan dan 13,6 kno di dalam laut.dengan berat penuh 1.300 ton dan kosong 1.050, kemampuan jelajah 8.500 mil laut baterai 224 unit , bahan bakar diesel dan awak 63 orang




1960 hingga saat ini :

Di awal dekade 1960-an, armada 12 kapal selam Indonesia memicu efek gentar luar biasa pada negara-negara tetangga.  Kapal – kapal selam ALRI kelas Whiskey buatan Uni Sovyet tadi berani menyusup sampai perairan Darwin di wilayah Utara Daratan Australia dan membuang berbagai sampah kapal guna unjuk gigi kepada kekuat-an pertahanan Australia bahwa, bila mau, kapal-kapal selam Indonesia bisa menenggelamkan kapal kapal perang atas air AL Australia di wilayah perairannya sendiri.
Kapal selam Indonesia juga kerap “nyelonong”masuk ke perairan pelabuhan Singapura,”jual tampang”, lalu menyelam kembali dan “kabur”tanpa terdeteksi. Armada Kapal Perang Inggris, yang dipimpin Kapal Induk HMS Victorious, yang lewat di Selat Lombok, September 1964, sempat dibuat was-was ketika tahu bahwa konvoi armada mereka diawasi kapal selam ALRI, RI Alugoro, dipotret dari bawah air, dan kapal selam ALRI tadi tiba-tiba muncul ke permukaan lalu mengirim pesan morse: “Bon Voyage”.  Awak armada kapal perang Inggris tadi gempar. Bayangkan, bila bidikan kamera foto diganti dengan torpedo maka kapal induk Inggris tadi sudah terkubur menghuni dasar Selat Lombok. 
Sejak Perang Dunia II hingga sekarang, kapal selam menjadi satu satunya senjata bawah air yang mematikan dan paling sulit di deteksi.  Ia dijuluki:”The Silent Killer “. Pada Perang Dunia II saja (1942-1945) tercatat dua kapal induk, sepuluh kapal penjelajah dan sepuluh kapal perusak milik Sekutu berhasil ditenggelamkan oleh torpedo-torpedo kapal selam Jerman, U-Boat, di Samudera Atlantik.
ALRI mulai diperkuat kapal selam pada tahun 1959.  Dalam rangka persiapan Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat,1961-1963, jumlah kapal selam ALRI mening-kat menjadi 12 buah, siap memburu dan menenggelamkan kapal induk Belanda bernama Karel Doorman. Kapal-Kapal Selam ALRI juga berhasil menyusupkan pasukan komando RPKAD ke daratan Irian, disekitar Sentani dekat Hollandia, sekarang Jayapura. Berkat dukungan kekuatan ALRI dan AURI maka akhirnya Belanda mau di paksa duduk di meja perundingan. Pada tahun 1963, Irian Barat berhasil kembali kepangkuan Ibu Pertiwi melalui jalan damai ditengahi PBB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar