Biaya Terbang dan Radar
Berbicara tentang pesawat tempur tentu pikiran kita terbayang beberapa negara dengan kekuatan militer di udara yang sangat kuat dan hebat. amerika serikat, rusia,jerman,inggris,perancis merupakan negara negara pilar yang telah mampu mandiri membuat pesawat tempur dari A sampai Z dengan kata lain bukan jhanya sekedar merakit namun mampu membuat sendiri secara utuh sebuah pesawat termasuk mesin nya itu sendiri.
jika sudah menyebut tenatng mesin pesawat maka kembali terbayang ada istilah single dan dobel engine pada suatu pesawat tempur yang menentukan bobot dan kualitas dari pesawat tempur itu sendiri.
Ferari, BMW, Mercy tentu saja tidak sebanding dengan proton,sujuki,honda,hyundai, beda kelas beda harga maka beda kualitas.biaya servisnya dan perawatan tentu nya jauh lebih mahal yang akan di keluarkan.
jadi jika di lihat dari perumpamaan diatas maka jelas sekali perbedaan antara pesawat kelas berat dan pesawat kelas ringan.
F22 Raptor, F35 Lighting, Sukhoi SU-35,PAK FA, tidak dapat di bandingkan dengan F16 Fighting Falcon,Gripen,karena jelas beda kelas dan beda kualitas.
Presiden & CEO SAAB Asia Pasific, dan Enstedt sempat mempresentasikan singkat mengenai spesifikasi Gripen kepada Menhan Ryamizard Ryacudu di booth SAAB dalam acara Indo Defence 2014 dia pun memberi keterangan pers kepada para wartawan dalam kesempatan yang sama.
"Biaya operasional Gripen per jam $ 4700 USD. Memang mahal tapi jauh lebih murah dibanding pesawat-pesawat lain. F-16 USA biaya per jam nya $ 7.700 USD, F-35/A $ 21.000, Sukhoi $ 7.000 USD. dari hal diatas maka SALAH BESAR jika membandingkan antara sukhoi dan gripen karena dari mesin nya saja sudah berbeda.
dari berita IHS Jane terdapat analisa yang serupa tentang biaya operasional pesawat tempur per jam
untuk jenis F-16 $7.700. USD per jam unit, lalu untuk pesawat F-35 LIGHTING biayanya $21.000 dollar-$31.000 dolar USD ,untuk pesawat F-22 Raptor biayanya $ 44.000 dollar.
untuk eurofighter/thypon biayanya $ 8.200 USD. Untuk pesawat tempur Rafaele $ 16.500,untuk jenis F18 Series $ 11.000 USD. untuk Gripen single engine $4.700 jika Gripen dobel engine maka menjadi $9.400 USD biaya per jam.
dari hal diatas muncul istilah ATM terbang untuk sukhoi Family . namun jika melihat data dari berbagai sumber maka julukan "Bank Terbang" cocok ditujukan untuk pesawat F-22 Raptor karena wajar produksi unit F-22 Raptor di stop di angka 200 unit dan dikurangi dua unit yang jatuh atau mengalami kecelakaan.karena memang biaya operasional nya sudah sangat menguras kantong PENTAGON dalam melaksanakan tugas tugasnya.
UpGrade dan Refurbish
istilah refurbis/upgrade/ menjadi andalan beberapa pabrikan pesawat tempur untuk menjual "dagangan" teknologi pesawat kepada negara lain yang ingin mempunyai kekuatan pesawat tempur yang super atau kuat. indonesia dengan F-16 sedang melakukan proses tersebut agar sang Elang tidak ketinggalan jaman dari sisi teknologi. program BIMA SENA dan FALCON STAR istilah yang digunakan oleh TNI AU untuk melakukan refurbis/upgrade F-16 Fighting Falcon.
dari istilah umum kamus bahasa indonesia, bahwa refurbis artinya "memperbaharui" meremajakan" dari kondisi yang sudah lama/tua menjadi muda atau kembali ke kondisi seperti baru. artinya tidak ada penambahan teknologi di dalamnya.
sedangkan upgrade adalah menganti atau meningkatkan kemampuan dan teknologi dari yang sudah ketinggalan jaman menjadi modern sesuai kondisi teknologi yang ada saat ini.
Bagaimana dengan F-16 / TNI AU.
Faktanya, walau sudah diupgrade, sistem radar ke 24 jet F16 C/D blok 25/52 hibah tersebut, masih terbelakang dibandingkan dengan jet-jet tempur milik tetangga:
(1) F-16 C/D hibah (TNI AU) yang dibekali radar APG-68(v)9 dengan jangkauan 80 mil laut, walau memakai jenis radar yang sama, tapi karena desain blok 25 dan 52 berbeda ada beberapa sensor radar yang tidak terpasang.(2) F-16 D+ Block 52 (Singapura) yang dibekali APG-68(v)9 dengan jangkauan 160 mil laut
Lebih lagi, F16 TNI berdasarkan data yang ada saat hibah belum dilengkapi teknologi IFF (Identification Friend or Foe). padahal pesawat tetangga di ASEAN telah memiliki interrogator sehingga apa yang tertampil di radar akan langsung terbaca sebagai lawan atau kawan.
bandingkan dengan sistem radar dan rudal pesawat sukhoi: dengan gambar di bawah ini di bandingkan dengan beberapa pesawat seri F milik NATO/Amerika serikat
terlihat keunggulan sukhoi sedikit lebih unggul di banding pesawat pesaingnya.
pengunaan pesawat tempur kelas berat dan teknologi canggih akan membuat suatu negara di perhitungkan oleh negara lain baik untuk rujukan atau pun kemungkinan power balance.negara negara tersebut biasanya akan membandingkan kemampuan tempur pesawatnya dengan negara tetanganya.baik tingkat bilateral atau pun regional serta global secara umum.
semoga kedepannya diharapkan negara Republik Indonesia dapat menjadi salah satu produsen pesawat tempur di dunia dan menjadi kelompok negara negara dengan industri pesawat yang dapat bersaing di dunia.karena makin kuat suatu negara dapat dilihat dari tolak ukur kemampuan militer baik darat, laut dan udara yang dimiliki nya.
salam
sekian
lanjutkan for TNI
BalasHapus