Senin, 23 November 2015
Senin, 16 November 2015
Anggaran sukhoi $ 200 juta dollar per tahun
Anggaran TNI tahun 2016 telah ditetapkan sebesar Rp. 99,5 Trilyun rupiah. dimana alokasi nya digunakan untuk belanja rutin seperti gaji,perumahan,tunjangan, dan tentu saja pembelian alusista
daftar belanja yang d anggarkan untuk tahun 2016 terbesar di pegang oleh TNI Angkatan Udara dimana kebutuhan utama nya adalah pemenuhan MEF II tentang pengadaan pesawat tempur utama sebagai penganti F-5 Tiger.Beberapa waktu lalu telah di umumkan bahwa TNI Angkatan Udara dan KeMenhan telah sepakat akan memilih pesawat buatan rusia SU-35 BM sebagai pilihan utama.dimana proses detail nya akan dibicarakan lebih lanjut oleh kedua belah pihak.
Lama nya proses pembelian hingga penanda tangganan MoU yang hingga saat ini belum terlaksana ternyata dikarenakan ada nya faktor teknis dan non teknis yang perlu di sama kan oleh kedua pihak antara Indonesia dan Rusia.
TNI Angkatan udara menginginkan jumlah pesawat SU-35 yang "akan" di pesan adalah sejumlah satu skuadron atau 16 unit. sementara dari beberapa sumber informasi disebutkan rusia menawarkan sejumlah 32 unit atau dua skudron lengkap. tentu saja hal ini membuat pusing para petinggi di jajaran KeMenhan dan TNI Angkatan Udara atas tawaran tersebut.karena hal ini akan membuat Kementerian pertahanan menghitung ulang anggaran pembelian untuk sejumlah 32 unit. hal lain disebabkan oleh karena permintaan ToT dari pemerintah sesuai UU no 12 tentang alih teknologi. kemungkinan jika membeli 32 unit maka pihak rusia akan memberikan ToT yang di minta.
Anggaran TNI untuk membeli SU-35 hanya untuk 8 sampai dengan 12 unit pada awal pengajuan. sehingga jika lebih dari itu maka di perlukan dana lain yang bisa di pergunakan untuk pembelian alusista.seperti Soft loans $ 3 milyar dollar atau sekitar Rp.40 trilyun rupiah jika asumsi dollar Rp.14.000.
Sementara dana pembelian alusista Sukhoi yang telah di anggarkan dan di setujui oleh Pemerintah dengan sumber dana APBN 2016 adalah $ 840 juta untuk modal pembelian sukoi. artinya jika satu sukoi su-35 di jual dengan harga $ 60-80 juta dollar maka TNI AU akan mendapatkan kurang lebih 10-12 unit pesawat. jadi boleh dibilang masih kurang untuk satu skuadron 16 unit.
Jadi setiap tahun APBN, mulai dari tahun 2016 - 2019 mengalokasi anggaran untuk pembelian sukoi sebesar 200-210 juta dollar AS per tahun untuk pengadaan tiga unit pesawat sukhoi. artinya setiap tahun TNI AU jika mengunakan skema APBN 2016-2019 maka tiap tahun ada anggaran untuk membeli tiga unit sukoi su-35. artinya dalam empat tahun kedepan jika terlaksana akan dapat 12 unit sukoi terbaru. hal ini sesuai pernyataan KeMenhan tentang rencana membeli "ketengan" alias nyicil jika dana pembelian alusista tidak mencukupi.
SUKOI PATROLI DI MANADO
Pesawat jet tempur sukoi TNI AU tiba di Sulawesi Utara,
Kehadiran sukoi ini dalam rangka pengamanan wilayah udara sulawesi utara dan sekitarnya.
Danlanud Kolonel PnB Djoko Tjahyono mengatakan, kehadiran pesawat buatan Rusia ini adalah bagian operasi rutin operasi komando pertahanan udara nasional.
"Operasinya sepanjang tahun. Seperti yang kita lihat kemarin, berhasil menangkap pesawat yang lewat di Tarakan. Nah salah satunya ini rangkaian kehadiran sukoi mengamankan wilayah udara nasional khususnya Sulut," kata Tjahyono.
Gelar pesawat sukoi juga dalam rangka pelatihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), yang nantinya melibatkan T-50 Golden Eagle
Pilot US Navy di bebaskan
Pilot Amerika Serikat Letkol James Patrick Murphy akhirnya dibebaskan dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke singapura
Tepat pukul 09.35 Wita pesawat jenis propeler First Engine Cessna N 96706 take off dari Bandara Juwata
Ketika after airborne di atas udara, James sempat melaksanakan rocking the wing kepada sejumlah perwira dan anggota TNI Angkatan Udara (AU) dan sejumlah media
Rocking the wing ini isyarat ucapan bye-bye atau selamat tinggal di dalam dunia penerbangan pesawat tempur.
Danlanud tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengungkapkan, James dibebaskan dan diperbolehkan terbang setelah ia mendapat perintah langsung dari Panglima Komando Operasi AU II Makassar.
Danlanud tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengungkapkan, James dibebaskan dan diperbolehkan terbang setelah ia mendapat perintah langsung dari Panglima Komando Operasi AU II Makassar.
"Saya tadi malam mendapat perintah dari atas saya Panglima Komando Operasi AU II Makassar yang menyatakan dokumen-dokumen James sudah selesai dan diperintahkan panglima agar James dilakukan pembebasan dan melanjutkan penerbangan hari ini," ucapnya.
Sebelum dibebaskan dan diterbangkan terlebih dahulu James harus menandatangani sejumlah dokumen di Lanud tarakan yang isinya selama pesawat berada di Apron Bandar Juwata diperlakukan baik, begitupula selama James berada di Lanud diberikan makann, minuman dan hingga tempat tinggal
Senin, 09 November 2015
Langganan:
Postingan (Atom)