Minggu, 21 Februari 2016

roket lapan on progres


Roket RUM










alah satu komponen penting dari suatu roket adalah motor roketnya. Motor roket ini menjadi sangat vital dan merupakan teknologi kunci dalam penguasaan teknologi roket. Berbeda dengan roket-roket LAPAN pada umumnya, pembuatan motor roket RUM ini menggunakan material dan teknik perakitan yang khusus. Pada umumnya roket-roket yang dihasilkan oleh LAPAN menggunakan material tabung motor roket dari metal dan  sistem perakitan dilakukan menggunakan baut atau ulir pada bagian cap atau nosel. Adapun motor roket RUM ini   menggunakan materal tabung dari komposit dan sistem perakitan adhessive joint sehingga dihasilkan motor roket yang ringan dan sederhana. Sistem konstruksi dan metode perakitan motor roket ini merupakan hasil penelitian dan perekayasaan yang dilakukan di Pusat Teknologi Motor Roket dan sudah didaftarkan patennya.  Motor Roket RUM dan sistem konstruksinya



Pengembangan Roket EDF/TJ

Fokus riset diarahkan pada pengembangan RKX-200EDF/TJ, yang mampu terbang secara Auto Pilot by Way Points dengan kecepatan 200 km/jam.

















Pengembangan Roket Cair











plan roket indonesia


























Roket Sonda RX320


jangkaun 100-1000km












LAPAN

Senin, 08 Februari 2016

Sukhoi dan TOT, demi kemandirian bangsa

Ilmu itu mahal,sampai pepatah menyatakan cari lah ilmu sampai negeri cina. ilmu bisa di cari tapi tidak bisa di beli. ilmu hanya bisa di pelajari dengan berjalan nya waktu.proses belajar menuntut ilmu inilah yang membuat suatu ilmu menjadi mahal.negara jepang butuh 50 tahun sejak restorasi meiji untuk berubah menjadi negara maju pada saat itu. cina butuh 20 tahun belajar teknology dari rusia dalam hal teknology militer. jadi nilai ilmu sangatlah mahal terutama menyangkut perkembangan technology persenjataan.





Kementerian Pertahanan memutuskan mengganti satu skuadron pesawat tempur jenis F-5 Tiger milik TNI AU dengan pesawat tempur jenisnSukhoi SU-35 dari Rusia. hal  ini dikarenakan pesawat jenis F-5 Tiger diketahui akan memasuki pensiun.

pembelian alutsista tersebut menggunakan sistem 'G to G' (Government to Government) alias kesepakatan bisnis antar pemerintah kedua negara. Proses transaksi pembelian Sukhoi itu dilakukan oleh pemerintah RI dan Rusia

"Kita sepakat akan membeli satu skuadron Sukhoi SU-35 dari Rusia untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger,"lengkap dengan senjatanya. kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu 





Pembelian SU-35 akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran  keuangan negara. pak Menhan beralasan  anggaran yang di dapat untuk TNI AU tidak hanya untuk pembelian alusista, tetapi juga digunakan untuk perawatan,perbaikan rutin, dan biaya operasional  tni. pastinya ada barang lain berupa alusista yang kita beli untuk menambah kekuatan TNI dan sesuai dengan kebutuhan pada MEF II





Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengatakan, pembelian  alusista dari negara rusia juga di sertai transfer off technology  (tot) ilmu pesawat tempur. 
sesuai dengan amanat UU Tentang belanja alusista yang memwajibkan adanya Transfer of technology , yang diharapkan ke  depan nya nanti bangsa indonesia tidak hanya sebagai pembeli alusista pesawat tempur tetapi  dapat menjadi pembuat dan penjual  pesawat tempur, serta menghilangkan ketergantungan  belanja alusista dari negara negara di dunia.






biar lambat asal pasti kelak kita dapat berdiri sejajar dengan negara negara produsen pesawat tempur. jika tidak sekarang.kapan lagi kita mulai kemandirian pembuatan pesawat tempur.


lalu timbul pertanyaan kok mau  ya  pihak russia mau memberikan TOT  ilmu pesawat kepada indonesia yang membeli  "hanya"  12 unit plus beli nya ngeteng, serta mendapat bonus pinjaman kredit utang ringan atau soft loans $ 3 milion US dollar  sekitar Rp.40 Trilyun.  untuk modal   belanja alusista.seperti sukhoi su 35, S-300, pesawat amphiby,tank marinir dan pesawat angkut besar. serta membeli perlengkapan dan persenjataan lengkap untuk pesawat sukhoi.termasuk tambahan rencana pembelian kapal selam Kilo Class atau pun Amur Class.


jika melihat kembali ke belakang ,hal ini pun terjadi pada saat pembelian sukoi batch pertama tahun 2003-2004 dimana pemerintah saat  itu membeli 2 sukoi tanpa senjata dan rudal dengan pola bayar imbal dagang atau di tuker dengan produk sumber daya alam.seperti minyak sawit,batubara,logam biji besi,dan proyek proyek  migas.


maka tidak salah jika boleh menebak maka jika nanti pembelian su-35 disertai ToT,  maka dapat dipastikan ada hal hal lain yang menjadi daya tawar pemerintah agar mendapat kepastian tot untuk alusista tni yang di ajukan kepada pihak russia











dari beberapa penawaran bisnis dan produk sumber daya alam mungkin menjadi  nilai  jual yang membuat russia mau berbagi tot kepada indonesia.maka petikan beberapa surat kabar nasional menjadi dasar acuan beberapa proyek tersebut., adalah : 



1.Proyek tambang aluminium

Perusahaan  aluminium terbesar dunia, Rusia Aluminium (Rusal), menjajaki peluang investasi sektor hulu hingga hilir industri aluminium di Indonesia. perusahaan Rusal siap mengembangkan tambang, membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit untuk memproduksi alumina, serta pengolahan produk jadi 


"Kami tengah mencari mitra lokal sebagai pemasok bauksit dan menjajaki pembangunan smelter alumina di Indonesia. Bisa swasta ataupun BUMN.

Tentunya kami harus menemukan lokasi yang tepat dan memastikan pasokan listrik untuk operasional pabrik," ujar anggota delegasi Rusal yang menolak diungkap namanya, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, potensi Indonesia untuk menjadi produsen alumina terbesar dunia sangat besar. Sebab, Indonesia merupakan produsen bauksit nomor tiga terbesar dunia dengan 40 juta ton per tahun.
Indonesia pun memasok sepertiga kebutuhan bauksit industri aluminium China

2.Proyek kereta api lintas kalimantan

.Salah satu investasi yang akan digarap oleh perusahaan asal Rusia adalah Kereta Api Borneo di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur oleh Russian Rail Ways. Kereta ini rencanaya akan mengangkut hasil tambang batubara. untuk dibawa ke russia lewat jalur laut. kerja sama dengan perusahaan lokal dilakukan dengan pembagian yang menguntungkan


3 .Proyek pengolahan nikel

.Beberapa penawaran juga di berikan oleh indonesia pada rusia  di sektor industri yakni teknologi mutakhir pengolahan nikel, dan bahan tambang lainnya.


4.Proyek Kerjasama bidang kapal terbang,kapal laut, dan   perlengkapan darat

kerjasama di bidang penerbangan dengan PT Dirgantara Indonesia dan Garuda Indonesia, galangan kapal dengan PT.Pal dan produksi perlengkapan tempur berat dengan PT.pindad, serta joint penelitian luar angkasa dengan PT.Lapan , dengan kementerian kelautan,pihak  russia mendapat proyek pengadaan radar untuk memantau kapal kapal pencuri ikan.Serta kerjasama rencana pembuatan PLTN dengan BATAN.


Tidak salah jika semua kerjasama diatas membuat negara manapun di dunia melihat indonesia sebagai negara "sexy" dan kaya raya. jadi mungkin kerjasmaa bidang ekonomi dan  bisnis  di berikan indonesia kepada russia sebagai imbal beli dan nilai tambah .

kutipan harian surat kabar nasional menyatakan "Nilai investasi pembangunan smelter itu sekitar 3-6 milliar dollar AS. dan untuk pembangunan jalur kereta api 2,5 miliar dollar AS,"  sementara jika di total nilai kerjasama bisnis dengan russia di taksir mencapai Rp.50 trilyun rupiah. suatu jumlah yang sangat besar.

maka tidak heran duta besar indonesia untuk rusia sampai mendapat penghargaan dari federasi rusia atas jasa jasa nya mempererat hubungan dua negara yang saling menguntungkan.
mungkin inilah point point penting yang menjadi nilai tawar indonesia terhadap russia.

..........



Minggu, 07 Februari 2016

Russia and Indonesia Negotiating Deliveries of Su-35 Fighters




At present Indonesian air forces are operating Russian Su-27 and Su-30 fighters and are interested in the even more advanced Su-35


















Indonesia is interested in purchasing the latest Russian multi-role Su-35 fighter; the negotiations have already been started, Interfax reports with reference to President of United Aircraft Corporation Yuri Slusar.
“Indonesian partners show interest in purchasing the jet. The negotiations are at the initial stage,” Slusar told Interfax in Ho Chi Minh City. It was reported earlier that Indonesian air forces are going to replace the outdated US F-5 fighters with the state-of-the-art Russian “4++”-generation Su-35 multi-role fighters.
We hope that the government will meet the needs of our air forces and purchase Su-35S fighters. We are willing to operate state-of-the-art “4++”-generation fighters,” Agus Supriatna told 
At present Indonesian air forces are operating Su-27SK and Su-30MK2 fighters. The jets are operated by 11th squadron of Indonesian air forces; its fleet comprises 5 single-seat Su-27SKM and 11 two-seat Su-30МК2.
Su-35 was developed by Sukhoi design bureau (part of United Aircraft Corporation). It is a “4++”-generation super-maneuverable multi-role fighter. The fifth-generation technologies have been used during development of the fighter granting its superiority over other fighters of this class.
Su-35 is fitted with state-of-the-art avionics suite based on digital information-control system, new radar with phased antenna array with increased acquisition range and increased number of simultaneously tracked and attacked targets, new engines with increased thrust and thrust vector control.
According to experts, Su-35 outmatches its analogues operated by foreign countries in terms of aircraft performance and its equipment allows carrying out a wide range of missions. The jet outmatches all the 4 and 4+-generation European fighters like Rafale and Eurofighter 2000, upgraded US fighters like F-15, F-16 and F-18. Su-35S is also able to react against fifth-generation fighter F-22A.
Russian Ministry of Defense is the launch customer for Su-35; it signed a state contract for delivery of 48 Su-35S jets in 2009.







Rilis resmi Pemerintah 

Kementerian Pertahanan memutuskan mengganti satu skuadron   16 unit F-5 Tiger milik TNI AU dengan Sukhoi SU-35 dari Rusia. F-5 Tiger diketahui telah memasuki masa purna tugas atau pensiun.

"Kita sepakat akan membeli satu skuadron Sukhoi SU-35 dari Rusia untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai sidak persenjataan milik TNI Angkatan Darat, di Jakarta

Pembelian SU-35 akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan negara. Menhan beralasan, TNI AU sudah terbiasa menggunakan Sukhoi sehingga kembali dipilih pesawat canggih tersebut.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengatakan, penandatanganan kontrak pembelian SU-35 akan dilakukan pada September 2015. TNI AU diketahui telah mengoperasikan satu skuadron SU-27 dan SU-30.

Dirjen Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Muda TNI M. Syaugi mengatakan, pembelian pesawat SU-35 melalui alih teknologi atau transfer of technology (ToT) dengan pihak Rusia. Pembelian ini lengkap dengan sistem persenjataan.

Syaugi menambahkan Kemenhan menginginkan membeli 16 unit SU-35. Namun, semuanya tergantung dengan kemampuan keuangan pemerintah.


"Pembelian pesawat tempur canggih itu akan lengkap dengan senjatanya. Lebih baik sedikit ketimbang banyak, tetapi kosongan," kata Syaugi.

SUKHOI, FALCON AND GOLDEN EAGLE